Trip To Jeju

1.7K 282 24
                                    

Happy reading~

.

Siapin persedian deterjen atau pembersih lainnya, siapa tau otaknya kotorrr 😂

.

.

Dan seperti yang udah pernah dibilang. Hari ini—tepatnya pagi ini, pukul 5 waktu setempat, semuanya dah harus siap. Emangnya mau, ketinggalan pesawat, dan terpaksa ngundur. Helow! Ogah kali ah. Udah ngebet nih, elah. Wkwk.

Mereka—tujuh manusia dan empat diantaranya yang nyawanya separuh masih kabur—makanya mereka ngerasa kayak lagi mimpi— udah mau jalan ke mobil, sambil nyeret gitu jalannya. Mana pada muka bantal, lagi. Imut kalau boleh jujur. Ugh.

Mas Yoongi nguap, terus ngomong, "Kak Jin yang nyetir, ya. Kalau Namjoon, yang ada bukannya pergi libur malah dikubur."

Anju, pundung bang Namjoon.

Mereka semua ngangguk, gak ada hasrat buat ketawa. Masih ngantuk sama gigil-gigil, ya ah, mandi pagi banget. Taehyung aja yang paling semangat susah melek.

"Kenapa harus jam segini, sih?" Tanya Jimin, ngucek matanya. "Entar nunggu pesawat malah dua jam lagi, males uh."

Mas Hoseok senyum lembut, "karena kita nyampe disana itu butuh sekitar waktu beberapa jam." Jimin ngangguk paham. Mukanya yang bangun tidur itu lebih imut dari boneka pokemonnya Kak Jin ataupun Kumamon kesayangan mas Yoongi.

Jungkook nguap, mulutnya buka lebar tapi yang ditutup hidungnya. Em, mungkin karena lebih gedean lubang hidungnya kali, ya? Udah kayak terowongan bawah tanah. Anjay.

"Nunggu apa lagi, ayo buruan berangkat," katanya, suara agak serak sama kedengeran males gitu. Dan mereka pun ngangguk setuju, lalu kak Jin hidupin mesin dan—let's go!

**

Mereka pun sampai di Incheon airport. Pada keluar dari mobil, untung udah pada melek, kalau enggak, keluar mobil bisa aja kesungkur dengan tidak elit.

Mas Hoseok ngambil ponsel di saku jaket kulitnya, dan nekan dial nomor tujuannya, buat panggilan.

"Halo, pak?" , "nah, iya, tolong mobil saya yang di bandara diambil—ok, terimakasih."

Mas Hoseok ngeliat ke arah Taehyung yang masih merem dan digandeng, terus senyum ke yang lainnya, "ayo."

Mereka semua pun masuk, dan nyeret koper masing-masing. Mereka gak terlalu bawa banyak barang. Kalau kata kak Jin sih, enakan bawa dikit biar pas disana gak terlalu kerepotan.

Dan mereka semua nurut. Duh, kayak emaknya aja.

Orang-orang itu hampir bosen di ruang tunggu. Tenang aja, VIP, ketajiran seorang mas Hoseok. Masing-masing dari mereka punya kegiatan masing-masing.

Kayak Jungkook yang lagi main game di hapenya, Jimin dengerin musik dari ponselnya pake earphone dan salah satunya di telinga Jungkook. Dia milih nyender di bahu kokoh pacarnya aja, masih ngantuk dia. Jungkook sih, kalau udah ada game yang tadi matanya tinggal 5 watt, langsung 50 watt. Teranggg.

Kalau kak Jin, sama mas Hoseok makan. Terus bang Namjoon asyik selca atau nggak ya, searching lagu-lagu baru yang belum diketahui orang. Nah, kalau Taehyung tidur, nyandar di bahu Yoongi dengan tangannya di perut Yoongi—kesannya sih kayak meluk— dan Yoongi duduk dengan kepala yang agak miring berlawanan dari Taehyung, dan tangan yang bersedekap. Pules banget mereka tidurnya.

"Emangnya jam berapa sih, keberangkatannya?" Tanya kak Jin ke mas Hoseok. Sambil terus ngunyah.

Mas Hoseok nelen makanannya, "mungkin sebentar lagi, gak lama." Terus mereka beresin makannya. Dan gak lama kemudian, ada pemberitahuan kalau pesawat yang bakal mereka tumpangi mau berangkat.

[✔] Kecap ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang