Prolog

149 29 4
                                    

Gadis itu mengerjapkan matanya. Ia merasa baru saja terbangun dari mimpi yang panjang. Tubuhnya terasa sakit saat digerakkan seperti sudah lama terbujur kaku di tempat itu. Ia masih mengenakan hanbok yang sama saat terakhir kali ia mengingatnya. Jeogori berwarna krem dipadu kerah berwarna ungu tua yang senada dengan chima biru tua.

Dilihatnya dari balik jendela kecil, di seberang tempat itu adalah rumahnya. Ia berjalan keluar dari tempat itu dan mendapati dirinya merasa asing. Memang benar itu rumahnya, namun beberapa bagian arsitekturnya telah berubah.

Pilar kayu yang menopang teras rumahnya kini telah dilapisi benda keras berwarna biru muda. Sama halnya dengan pembatas antar ruangan yang terasa kokoh. Lantai rumah yang mulanya halus kini bertekstur kotak-kotak dan terasa licin. Hanya tata letak ruangannya saja yang tidak berubah. Meski begitu, ia tidak bisa memasuki ruangan-ruangan tersebut karena bentuk pintu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Ia hanya termenung di depan pintu ruangan yang terletak sekiranya sama dengan letak kamarnya dahulu. Sejuta pertanyaan berputar di benaknya. Mengapa ia merasa asing? Bagaimana ia berakhir di sini? Apa yang sebenarnya terjadi? Ada banyak hal yang ingin dikatakannya. Tetapi, kepada siapakah ia harus bertanya?

"Dimana... aku?"

***

A/N :
Brand new fanfiction! Yes or no? Comment!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Neverland GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang