Tak lama setelah gagalnya PerangSalib Kelima, Friedrich II, Kaisar Romawi Suci, memutuskan bahwa ia ingin ikut serta dalam PerangSalib, karena ia tak dapat ikut dalam perang salib sebelumnya.
Friedrich memimpin pasukannya ke Akre, di Suriah. Ketika itu Akre dikuasai oleh Mamluk. Akan tetapi, Friedrich menghadapi permasalahan. Di negara asalnya, terjadi sengketa politik antara kelompok Guelf dan Ghibellin. Sengketa ini terus mengikutinya bahkan hingga ke Akre
Friedrich kemudian memperleh tawaran dari Al-Kamil, saultan Ayyubiyah. Al-Kamil ingin menempatkan saudaranya sebagai penguasa Suriah sebagai pengganti Mamluk, dan ia membutuhkan bantuan dari pasukan Friedrich. Sebagai imbalannya, Al-Kamil akan menyerahkan Yerusalem, Nazareth, dan Bethlehem kepada Friedrich. Friedrich setuju dan akhirnya ia pun dinobatkan sebagai Raja Yerusalem pada 1229 M.
Akan tetapi, hanya beberapa bulan setelahnya, Friedrich harus kembali ke Jerman untuk menyelesaikan permasalahan di sana. Ia meninggalkan Yerusalem tanpa menempatkan pasukan untuk melindungi kota itu. Kesepakatan Friedrich berlangsunguntuk sementara, namun Ayyubiyahlama-kelamaan menjadi lemah. Akhirnya pada 1244, Mamluk, yang mulai bangkit di Asia Barat, berhasil merebut Yerusalem.