Pinjem duit

827 108 2
                                    

Lah? Ngapain tuh Jimin ngomong sendiri di depan toko buku?

Orang-orang sekelilingnya tersenyum dan tertawa melihat aksi Jimin yang 'kelewatan' menurutnya, Seulgi.

Seulgi juga ingin ke toko buku. Tapi langkahnya terhenti tatkala melihat Jimin yang seperti orang gila disitu.

Kkk.. ganteng-ganteng ternyata stress. Kata salah satu dari pejalan kaki

Ya? Jimin dibilang orang gila. Iya memang gila.

Gue ngga jadi ke toko bukunya. Seulgi berbalik arah. Ia hendak melangkahkan kakinya.

"Seulgi!"

Ah. Sudah diduga. Pasti Jimin.

Apa gue harus cepat-cepat jalan terus lari ya? Atau gue harus berbalik arah dan menemuinya?

Andwaeyo! Gue mau pulang!

"Seulgi. Elo disini ya." kini Jimin udah dibelakang Seulgi. Hayo Lo Seulgi mau lari kemana?

Lari? Dikejar.

Diam? Dipeluk.

Iya itu cuman di drama doang.

"E-Enggak. Gue ngga disini." Kata Seulgi yang masih di tempatnya enggan untuk berbalik.
Barusan gue ngomong apa sih?

"Lha? Jadi gue lagi ngomong ama siapa? Hantu yaa? Hahaha" kata Jimin sambil tertawa.

Orang-orang di depan toko buku itu kembali menatap miring Jimin, pasalnya Jimin tertawa seperti orang gila.

Seulgi mencoba lagi untuk pergi dari tempat itu. Ia kalah cepat, sebuah tangan menarik lebih tepatnya memegangnya untuk masuk ke dalam toko buku.

"Ya!!! Kenapa kau menarik ku kemari??? Orang-orang melihat kita!" Serentetan kata lolos dari mulut Seulgi.

"Memangnya apa yang kulakukan padamu? Apa aku menyakiti tanganmu?" Tanya Jimin polos.

"A-Aku... Ya-tidak, maksudku bukan begitu." Jawab Seulgi gelagapan.

"Lalu kenapa?" Tanya Jimin memastikan.

Seulgi berpikir keras. Memangnya apa yang dilakukan Jimin padanya?

Walaupun Jimin dicap 'mesum' oleh teman-temannya, dia masih waras. Ia tak menyakiti wanita. Ia hanya suka 'mempermainkannya' saja.

Maksudnya suka bikin baper. Kan kasian anak perawan dibaperin.

"Ah, lupakan. Untuk apa Lo bawa gue kemari?" Tanya Seulgi.

"Gue mau beli komik." Jawab Jimin.

"Terus?" Seulgi menarik satu alisnya keatas.

"Pinjem duit lo dulu."

"Ya ampun! Bawa gue kemari cuma untuk meminjam uang? Haha, lucu sekali kau ini Park Jimin." Kata Seulgi sambil tertawa, membuat pengunjung Toko Buku melihat ke arahnya.

"Jangan keras keras. Kan malu dilihat orang." Kata Jimin sambil melirik ke kiri dan kanan.

"Apa bedanya dengan yang lo lakuin di depan Toko tadi? Itu lebih mengundang perhatian." Balas Seulgi.

Garis | pjm.ksgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang