#1

5.2K 115 4
                                    


Genre : Romance
Rated : T
Pairing : NarutoHinata
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Author : Rhan-rhiuzin
Warning : Typo, unsur bahasa,Dll
.
.
.
MENCINTAI 2 BIDADARI
.
.

.

"hmm, kaa-chan pasti senang!" ucap seorang remaja laki-laki yang sedang asyik menghitung lembar demi lembar uang di tangannya,dengan muka yang berseri seri menunjukan betapa senangnya ia saat ini

Sambil terus berjalan menelusuri sebuah jalan yang merupakan gang-gang sempit yang tertuju ke rumahnya.

Namanya Naruto Uzumaki, seorang remaja laki-laki yang harus hidup mandiri akibat terdesak oleh keuangan keluarganya. Naruto harus rela bekeja menjadi tulang punggung keluarga di usianya yang masih muda, walaupun begitu ia tetap tidak melupakan kewajibannya untuk menuntut ilmu dan bersekolah di Sekolah yang menurutnya di favoritkan banyak pelajar. Ia menjadi buruh juga karena terpaksa untuk membiayai sekolahnya sendiri. Sebagai anak tertua dan sebagai anak tunggal, Naruto juga harus membiayai semua kebutuhan keluarganya, karena ayahnya yang telah meninggal akibat sakit parah yang di deritnya. Ibunya yang juga hanya seorang pedagang bunga kecil-kecilan.

" Tadaima...!"ucap naruto sesaat sebelum memasuki kediamannya.

" Okaerinasai...!"terdengar suara yang menyambutnya dari dalam.

Naruto pun bergegas melangkahkan kakinya menuju asal suara dari dalam rumahnya,dapat dilihatnya wanita paruh baya yang sangat cantik dengan rambut merah menyala yang tergerai sebatas pinggang.

"apa yang sedang kaa-chan lakukan..?"tanya naruto setelah berada di belakang wanita tersebut.

"Kaa-chan sedang memasak untuk makan malam kita naru-chan,apa naru sudah lapar?"

"tak apa,aku belum lapar kaa-chan.."

Naruto memeluk ibunya dari belakang,ia berikan kecupan di pipi tembam sang ibu tercintanya.

"Yasudah,sana pergi mandi dulu kamu sangat bau",ucap sang ibu dengan berekspresi seperti seseorang yang mencium bau taksedap dan menutupi hidungnya,dan tak lupa senyum jahil takluput dari wajah cantiknya.

"Huh..masa anak setampan aku kaa-chan bilang bau sih,ya.. meskipun memang sedikit bau sih,hehe.."dengan memasang wajah sebal dan di akhiri cengiran khasnya ia berikan pada ibu tercintanya.

"Baiklah aku pergi mandi dulu kaa-chan"
Melepas pelukan dari ibu nya berniat untuk pergi ke kamarnya dan bersiap untuk mandi,tapi sebelum benar benar pergi ia kecup kembali pipi tembam wanita paruh baya tersebut.

"aku sangat mencintaimu kaa-chan"
Lalu ia pun berlari dan benar benar pergi menuju kamarnya.

Sang ibu hanya termenung larut dalam pikirannya sendiri.

'Aku juga sangat mencintaimu Naru-chan dan maafkan kaa-chan, karna kaa-chan kamu harus menjadi seperti ini kamu harus bekerja untuk memenuhi kebetuhan hidup kita,kamu harus melepaskan kebahagiaan masa remajamu,hiks hiks..'

Sang ibu pun melanjutkan kembali kegiatan memasaknya untuk makan mereka malam ini,setelah bisa mengendalikan kembali perasaan nya yang sebelumnya sangat teriris menahan rasa kesedihan akan keadaan putra sematawayang tercintanya.

.
.
.
.
.

"Ah..segarnya"

Setelah selesai membersihkan diri naruto pun masuk ke dalam kamarnya dan mengganti pakainya.
Lalu ia berjalan mendekati meja belajarnya dan duduk di kursi yang terdapat di depan meja belajar tersebut,naruto mengambil sebuah amplop yang di simpan di dalam laci meja belajarnya.

Mencintai 2 BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang