02. Our Promise (1)

367 30 2
                                    

Drap... Drap... Drap....

"Haaahh... Haahh... Hhh... Sial!", Seru seorang prajurit. Ia berlari di sebuah lorong panjang tapi sekarang ia berada di jalan buntu. Malam sepi yang biasanya damai kini menjadi pesta berdarah.

"Ahahahahaaa... tikus terakhir akhirnya ditemukan!". Tiba-tiba sebuah asap hitam muncul dan seseorang muncul dari asap itu. Wajahnya tidak dapat diketahui karena ia memakai jubah hitam panjang dan tudung yang menutupi wajahnya.

".....!!! De-demon!!", Teriak prajurit itu seketika ia mundur beberapa langkah mendekati tembok jalan buntu itu.

"Hihihihiii... Semua tikus harus disingkirkan. Kau pasti ingin melapor ke Tuan Putri atau Pangeran kesayanganmu kan?". Orang itu mengeluarkan tangan kanannya. Tangannya bercahaya dan guratan mantra seperti ular melilit tangan itu. Seketika tangannya bersinar dan berubah bentuk menjadi cakar yang besar. Cakar itu berwarna hitam berteksur kasar layaknya tanah yang gersang dan dari situ keluar asap hitam.

"Hhh...!! Sialan!!". Prajurit itu mundur beberapa langkah, hingga punggungnya mengenai tembok. Putus asa, prajurit itu mulai berubah wujud menjadi wujud serigalanya. Huruf-huruf kuno berputar dan melilit tubuhnya. Tak lama badanannya membesar dan bulu khas serigala membalut tubuhnya menggantikan baju zirah yang ia kenakan. "Ggggrrrrr.....!!".

"Haaaa... Percuma saja... heh! membosankan!", Ucap demon itu dengan malas. Setelah itu demon itu bergerak menyerang dengan cepat, cakarnya dengan mulus mengoyak kulit, daging, dan tulang prajurit itu. "Ahahahahaa... Lihat! Menyenangkan rasanya?", Ucapnya sambil mengambil jantung prajurit itu.

"GGRRRAAAAAA!! AAARRGGGHH!!", Teriak prajurit hingga menggema di lorong tersebut itu. Ia tak menyangka serangan demon begitu cepat sampai ia tidak sempat berkutik. Darahnya deras mengalir ke lantai dan cakar demon itu. Badannya kaku, karena kekurangan darah. Tiba-tiba matanya melebar, ia merasakan cakar demon itu menembus jantungnya dan memaksa keluar. "AAAAARGGHH!!"

"AHAHAHAHAHAAA!!", Tawa demon itu begitu keras. Demon itu menarik keluar jantung prajurit itu hingga darah prajurit itu mengenai wajahnya. Setelah jantung prajurit itu terpisah dari tubuhnya, tiba-tiba tubuhnya berubah warna menjadi warna hitam dan menjadi pasir hitam. Tak lama jantung yang digenggam demon itu juga menjadi pasir hitam. "Anjing-anjingmu sudah habis ku bersihkan yang tersisa hanyalah puppies kesayanganmu,", Ucap datar demon itu. "Sekarang apa yang akan kau lakukan? Hihi...", Lanjutnya dengan seringai di wajahnya. Tak lama asap hitam menguar dari tubuhnya dan kerberadaan demon itu lenyap dalam asap hitam tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hnggg...", Gumam Tetsuya perlahan matanya terbuka. "Ini... Kamarku?", Ucapnya datar sambil menatap langit-langit kamar berwarna perak dengan ukiran kuno yang tak asing.

"AAAHHHH!!", Tiba-tiba seseorang berteriak suara tinggi yang khas. "Tetsuyacchii!! Akhirnya kau sadar! Huuwweee...", Ucap orang itu sambil berlari ke arah Tetsuya. Ia segera memeluk Tetsuya sangat erat seperti ingin meremukkannya.

"Ryota-kun.. Lepaskan.. Aku... tidak bisa bernafas... ", Keluh Tetsuya dengan nada datar di sela-sela pelukan mematikan itu.

"Ah.. Iya.. Hiks..", Ucap pemuda yang bernama, Ryota itu. Kise Ryota adalah salah satu bangsawan seperti Tetsuya, ia mempunyai kedudukan yang cukup di segani. Sama seperti Tetsuya, Ryota adalah seorang omega dengan paras yang manis sekaligus tampan. Kulit putih tapi tak seputih Tetsuya, rambut kuning dengan Warna manik yang sama. Cukup membuatnya menjadi model istana untuk urusan pakaian dan desain baju. Keluarganya turun temurun menjadi desainer untuk baju kerajaan maupun bangsawan lain.

Lambang keluarganya tersemat manis di rompi cokelat muda bagian dada kanan. Ia mengenakan kemeja lengan panjang tapi di gulung hingga siku berwarna peach dengan celana berwarna cokelat tua. Mawar dengan pita terbuat dari emas putih, salah satu lambang bangsawan kelas satu.

The RosesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang