Setelah arak-arakan penuh kehebohan itu berhenti, keempat anggota OSIS berdiri di depan sebuah ruangan yang paling luas di antara ruangan lain di lantai tiga. Papan yang tertera di atas pintu bertuliskan RUANGAN OSIS.
Keempatnya masuk ke dalam ruangan itu melalui pintu kayu yang lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan ruangan-ruangan di sebelahnya. Dan bisa dipastikan bahwa ruangan OSIS yang kelewat luas untuk ukuran empat orang ini lebih bagus daripada ruangan kepala sekolah.
Perlahan-lahan, Taehyung si bendahara menutup pintu di belakangnya setelah semua masuk ke dalam. Keempat anggota OSIS lalu berdiri di sana, memandang ruangannya yang berbentuk persegi. Ada empat meja yang diatur seperti huruf U. Satu meja di sisi kanan, dua meja di sisi kiri. Satu lagi, meja dan kursi yang paling besar diletakkan di tengah-tengah.
Setelah sambutan para siswa yang setiap hari menghujani mereka di lantai dasar berakhir, bisa dipastikan keadaan langsung berbalik jadi begitu tenang. Namun atmosfer dalam ruangan itu sedikit ganjil. Keempat orang itu hanya berdiri dalam diam. Sama-sama tak terdengar apapun.
Yoongi bergerak lebih dulu, ia tersenyum setelah yakin bahwa tidak ada siapa pun atau suara apa pun yang terdengar. "Guardian time!" ucapnya sambil menjentikkan jari.
Bersamaan dengan itu, ketiga pria lainnya langsung bergerak. Jungkook langsung mengambil remote kecil yang selalu berada di saku celana seragamnya. Ia menekan salah satu tombol, dan otomatis saja ruangan itu berubah cepat seperti dalam film-film detektif.
Dinding-dindingnya yang bercat cokelat muda berganti kulit dengan lapisan kedap suara. Puluhan monitor tiba-tiba turun dari langit-langit ruangan dan berjejer rapi pada dinding-dinding yang kosong, lalu menyala secara otomatis, menunjukkan semua kegiatan di seluruh penjuru sekolah.
Tidak hanya itu, jendela-jendela bening di sekitar ruangan mendadak tertutup dengan sebuah gorden gelap yang otomatis menutup sendiri. Di luar pintu, sebuah kamera bulat berdiameter 5mm yang terletak tepat di atas pintu ruang OSIS mendadak aktif, memperlihatkan dengan jelas siapa-siapa saja yang melewati koridor di depan ruangan tersebut.
Dan terakhir, keempat orang itu menuju meja mereka masing-masing. Taehyung dan Jimin yang menjabat sebagai bendahara dan sekretaris, duduk bersebelahan di sisi kiri. Lalu Jungkook duduk di sebelah kanan, sebagai wakil ketua. Dan Yoongi, dengan langkahnya yang sempurna, duduk di tengah-tengah, di kursi paling besar, tempat Sang Ketua OSIS Suhoja Hakgyo.
Setelah keempatnya duduk, secara otomatis meja di depan mereka bergerak. Sebuah lubang ternganga di tengah meja berbentuk persegi panjang dan masing-masing mengeluarkan laptop dari dalamnya, seolah-olah laptop itu memang tersimpan di dalam meja dan hanya bisa keluar dengan password khusus.
Hampir bersamaan, keempat anggota OSIS membuka laptop yang berada di atas meja masing-masing. Kemudian terlihatlah sebuah simbol merah besar bertulis GT di layar laptop mereka.
"Jimin, ada permohonan apa kali ini?" Yoongi tiba-tiba menutup laptop di mejanya hingga berbunyi keras. "Aku lagi tidak mood membaca e-mail."
Dan tiba-tiba saja ia berdiri dari tempat duduk, merenggangkan otot-ototnya lalu duduk kembali. Kali ini dengan mengangkat kedua kakinya ke atas meja. Persis seperti ketua geng saja!
Tapi inilah dia, Min Yoongi yang sebenarnya sudah "bangun". Benar-benar tidak disangka, si ketua OSIS yang dijuluki Tuan Putri ternyata memiliki sikap yang buruk seperti ini. Yang lebih mengherankan, ketiga anak buahnya cuma memandang pemuda mungil itu dengan tatapan hampa, lalu menghela napas diam-diam. Merasa bosan dan juga pasrah.
"Tuan Putri, kalau penggemarmu melihat perilaku aslimu inu, bisa-bisa mereka pingsan!" ungkap Taehyung dengan senyum simpul.
"Tidak mungkin, lagian sebenarnya aku tidak mau dipanggil Tuan Putri," jawab Yoongi enteng, sambil mengibaskan tangannya. Bahkan bahasa formal halus dan santun yang digunakannya saat penyambutan tadi langsung hilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Guardian [jjk+myg]
FanfictionAmazing Guardian / 놀라운 수호자 (Nollaun Suhoja) Suhoja Hakgyo adalah SMA populer yang terletak di pinggiran Busan. Sekolah ini menjadi incaran murid-murid SMP bukan karena klub sepak bola atau klub basketnya, melainkan karena sebuah legenda yang telah h...