1.1

20 5 0
                                    

  Ini adalah hari dimana aku pindah ke Jakarta untuk pertama kalinya. Karena keadaan bokap aku dipindahkan pekerjaannya di Jakarta oleh atasannya. Hal ini yang membuat aku benci karena sudah bertahun-tahun tinggal di Bogor tiba-tiba aja pindah ke Jakarta. Aku sebagai anak dengan pasrah ikut kemanapun bokap nyokap gue tinggal.
Dan gue harus ikhlas ninggalin sahabat dan teman-teman aku di Bogor. Walaupun di Bogor aku tinggal bersama nenek, aku masih bisa berlibur ke Bogor jika ada waktu luang.
  Perpisahan ini lumayan berat dalam hati aku karena harus meninggalkan sahabat kecilku yaitu Tefania Desya dia adalah sahabat terbaik yang ada dalam hidup disaat aku lagi mello, heboh, dan apa yang lagi aku alami dia selalu ada disaat apapun yang aku lakukan.

  °°°

  Cukup butuh beberapa jam aja untuk sampai di Jakarta dan tiba di rumah yang akan aku tempati nanti, aku dengan bosan dan melamun didalam mobil mendengarkan lagu yang terpasang oleh headset di telinga kanan dan kiriku
"Kak, kamu kok dari tadi kamu diam aja sih Nad? Gak suka ya pindah ke Jakarta?" ujar Mama mesadarkanku dari lamunanku.
"Eh iya. Mmm gak kok aku suka-suka aja kita pindah ke Jakartawalau dalam hatiku ada rasa kesal, kecewa, sedih, dll menjadi satu di benakku ini.
"Kamu itu belum tau namanya Jakarta kalau kamu sudah tau kamu pasti betah disana, kamu bisa jalan-jalan ke monas dll. Jadi nanti setelah sampai di Jakarta kamu harus membereskan barang-barangmu dan keesokan harinya kamu mulai sekolah di sekolahan barumu yang sudah Papa daftarkan" omelan papa yang aku hiraukan karena kekesalanku yang terucap dalam hati. Aku hanya terdiam dan berdehem saat papa memberikan saran dan kritikan tadi.

  °°°

  Tepat pukul 6 sore aku sampai di rumah baruku yang ada di Jakarta. Aku masuk kedalam dan menggeletakkan tubuhku di sofa berwarna merah di ruang tamu. Dan membiarkan barang-barangku tersebar di mana-mana karena aku sangat lelah berjam-jam duduk di dalam mobil.
Tiba-tiba saja mama menyuruhku untuk memilih kamar yang akan aku tempati.
"Kak, kamu itu gak beresin barang-barangmu malah tiduran di sofa. Cepetan kamu mau milih kamar yang mana di atas atau di bawah?" omelan mama yang membangunkanku saat mau tertidur di sofa.
"Iya ma, aku milih kamar yang diatas aja." ucapku dan langsung bergegas bangun dari sofa segera menuju ke kamar baruku yang ada di lantai dua.
K

arena dirumah baruku hanya ada 4 kamar yaitu 3 kamar dilantai bawah yang ditempati oleh pembantu baruku nanti dan kamar untuk mama dan papa serta kamar satu lagi yang ada dibawah untuk kamar tamu dan aku memilih kamar yang ada di lantai 2 yang terdapat hanya ada 1 kamar yang lumayan luas untuk ku tempati nanti.

  °°°

#beri komentar aja kalau ada yang kurang berkenan
#vote juga ya (:

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang