--THE BEGINNING--

59 11 8
                                        


"Sesuatu yang disembunyikan sebentar lagi akan teungkap"

Itulah kata-kata yang terngiang di kepalaku. Sambil memperlihatkan kenangan masa kecilku yang tak ingin kuingat."Hah..hah..hah.. mimpi itu lagi"terdengar suaraku terengah-engah sembari keringat mengucur menuruni wajahku. Segera aku bangun dan bergegas mencuci muka seolah-olah tidak terjadi apapun. Dan memang tidak ada bukan? Itu hanyalah sekedar mimpi belaka. Mimpi yang membuatku benci pada diriku sendiri.

Mimpi apakah itu?

Ini adalah mimpi dimana seorang anak kecil yang ketakutan pada tiang kayu dirumahnya. Ia menganggap bahwa tiang kayu itu menyeramkan seolah ada hawa jahat yang mendiami kayu tersebut. Ya.. memang tidak aneh lagi bagiku dengan hal-hal seperti itu karna sejak kecil aku memang sudah bisa merasakan kehadiran 'mereka yang tidak bisa kalian lihat dengan mata jasmani' atau biasa kalian sebut dengan 'indigo' walaupun dulu aku masih belum tau apa itu indigo. Berbeda halnya dengan kedua orangtua dan saudara-saudaraku yang menganggap aku hanya anak aneh yang takut pada guratan serat kayu di tiang kayu yang terletak di ruang tengah.

Mereka tidak tau itu..
Hingga suatu malam aku merasa ingin ke kamar mandi, tapi aku takut karna akan melewati ruangan yang ada tiang kayu menakutkan itu. "Aku harus berani.. aku gak mau dibilang pengecut lagi" Kataku memberanikan diri dalam hati. Kuberanikan diriku untuk turun kelantai bawah karna memang denah rumahku yang sedikit unik(memang peninggalan jaman dulu sih..) hanya ada beberapa kamar di lantai dua dan semua ruangan lainnya di lantai bawah yang terhubung lewat ruang tengah dimana terdapat tiang kayu itu.

Ketika aku berjalan turun, suasananya gelap.. sunyi.. tidak ada suara.. bahkan anjingku pun tidur terlelap di teras halaman rumah
tapi.. kenapa ada seseorang seketika lewat ? Bukankah semuanya sedang tidur?
Mendadak aku takut seketika dan mendengar suara anjingku mengaum dan mengonggong tidak karuan . aku yang ketakutan segera berteriak "IBU!! !AYAH!! KAKAKKKKKKK!! IB..IBUU.."Aku yang begitu ketakutan membangunkan seluruh anggota keluarga lalu bergegas turun mengalahkan suara anjingku yang mengonggong.
"Duh.. Ada apa sih ? kamu ini masih takut dengan guratan tiang itu ?"Tanya kaka perempuanku. Aku yang sebenarnya tidak terima tapi mau bagaimana lagi memang begitu adanya ."Tap.. Tapi kak.. sungguh aku bukan takut pada tiang kayu itu , tapi tad.. tadi aku melihat sesuatu.. sungguh.. aku.. tadi.."belaku gagap menentang kakakku "Sudah.. sudah.. tidak apa ada ibu di sini , kakak juga jangan begitu pada adikmu "Kata ibu menghiburku , aku yang saat itu baru berusia 5 tahun hanya bisa menangis ketakuan tidak tau apa yang akan terjadi, hanya bisa memeluk erat pundak ibuku . Yang tadinya anjing keluargaaku mengonggong kini terdengar lebih keras memecahkan suara hening di luar hingga membuatku merasa lebih takut.
"Eh ini kenapa ya? Kok Chiko gak berhenti-berhenti mengaum dari tadi malah tambah keras ya ? Coba deh ayah periksa sebentar ya.."Kata ayah lalu pergi ke teras halaman rumah untuk menghentikan auman anjingku bernama Chiko tersebut. Anehnya tepat saat ayah melewati pintu rumah suara Chiko sudah hilang senyap hanya terdengar suara semlir angin dingin menghembus membuat tengkuk ayah merinding, tapi ayah tetap berani dan memanggil-manggil Chiko.

Ketika dipanggil pun Chiko tidak menyahut atau membalas dengan gonggongan bahkan tidak ada tanda-tanda keberadaan anjingku. Oleh karna itu, ayah memberanikan diri maju dan menelusuri halaman sampai ke rumah Chiko di halaman depan. Bukannya Chiko yang sedang tidur yang ayah dapati, melainkan hanya ada tubuh Chiko yang berlumuran darah tanpa kepala. Terlihat pada leher Chiko bekas goresan kapak yang tidak sempurna memotong kepala Chiko. Tak semua leher Chiko terpotong dengan benar, tapi ditarik paksa. Ayah yang kaget melihat anjing kesayaangan keluarganya mati itu pun bergegas segera masuk ke dalam rumah.
Segera Ayah berjalan cepat untuk menghampiri pintu masuk.. tapi.. terlihat sesuatu lalu..  
CRACK.. darah menetes deras dari punggung ayah. Ayah segera menoleh dan terlihat sebongkah mata kapak tertancap tepat ditengah-tengah punggung ayah. Kapak itu menembus tulang rusuknya dan meretakkan tulang rusuk di sekitarnya. Ayah menjerit keras, membuat seluruh keluarga termasuk aku. Aku semakin menangis tersedu-sedu tanpa tau apa yang terjadi tapi yang pasti itu sangat mengerikan.

Mendengar suara itu ibu, dan kakak-kakakku mulai bertanya "Ayah?? Ada apa dengan ayah? Apa ayah baik-baik saja? Apa ayah akan selamat? Bagaimana ini.."Tanya mereka cemas
"Ayah.. ada apa yah?"tanya ibu dengan teriakan agak keras. Tak lekas mendapat jawaban ibu pun memberaniikan diri mencoba menghampiri ayah yang sepertinya sudah ada di depan pintu tapi tidak segera masuk.

"Krriiieeeettttt......" Terdengar suara pintu yang dibuka oleh ibu. "Ay..ayahh.. kok.. ayaahh.."Tanya ibu cemas.
"Cepa.. cepatt..cep....

---BERSAMBUNG---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HALLOWEEN  KNIGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang