That Should Be Me
By teenagerszAvianna Parasya.
Anak gadis, yang masih duduk di bangku SMA Kelas 12. Asya mencintai seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya. Dan laki-laki itu adalah, adik kandung dari kakak iparnya sendiri. Yang bernama, Sultan.
Benih-benih cinta itu muncul ketika, Asya pertama kali mendengar suara Sultan yang menurutnya sangat.... enggg.... menggemaskan.
Saat itu, Asya sedang bermain bersama teman-temannya. Kemudian, kakanya, meminta tolong Asya, untuk menelfon Ares. Suami dari kakanya Asya.
"Hallo," kening Asya mengkerut ketika mendengar suara seorang anak laki-laki di sebrang sana. Seketika, jantung Asya berdetak tidak karuan, seusai mendengar suara anak laki-laki itu.
"Hallo,"
"Ini siapa?" lanjut Asya.'Sungguh, suara itu berhasil membuat gue salah tingkah.' Batin Asya menjerit.
"Ini Sultan. Gue adeknya Mas Ares." jawab anak laki-laki itu.
Asya memejamkan matanya rapat-rapat. Dan kini, suara itu telah membuat perut Asya bergejolak. Ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam sana. "Eenggg, Mas Aresnya dimana?"
"Lagi di rumah."
"Di Kemang?"
"Iya,"
"Lagi ngapain?" Asya tak pantang menyerah.
"Lagi mandi."
'Kenapa jawabnya singkat-singkat, Malih!?' Gerutu Asya dalam hati.
"Oh yaudah."
"Iya."
"Kok lu jutek banget, sih!?" bentak Asya yang sudah tidak dapat menahan emosinya lagi.
Keadaan menjadi hening. Tidak ada yang berbicara di antara keduanya. Asya maupun Sultan.
Tuttt tutt tuttt
Sambugannya terputuskan secara sepihak oleh Sultan.
Di bibir Asya, kini terlukis dengan sangat jelas senyuman yang indah. Asya ingin berteriak detik ini juga!
"Aaaaaa," dia benar-benar berteriak dengan sangat keras. Tak kala, teman-teman Asya melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.
"Kenapa lu?" tanya Salsa.
Asya tersenyum lebar. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanda bahwa ia baik-baik saja.
👫👫👫👫
Seminggu setelah itu, Asya dan keluarga datang mengunjungi rumah keluarga Ares yang berada di daerah Jakarta Selatan.
Tentu saja, di sana, Asya dan Sultan bertemu. Bahkan, mereka sempat bertatap mata satu sama lain. Asya sangat senang bisa datang ke rumah keluarga Ares.
"Ganteng banget ya Tuhan. Subhanallah, maha karya Allah sangat indah untuk di pandang," gumam Asya ketika melihat Sultan yang sedang tertawa. Yaa, walaupun tawa itu bukan untuknya.
'Gusti. Siapapun tolongin gue. Kaki gue gemeteran ini!' batin Asya.
Sultan asik bermain bersama teman-temannya di luar sana. Sementara Asya, ia hanya duduk di dalam rumah keluarga Ares, ia tidak berani keluar dan menatap mata serta mendengar suara Sultan. Bisa-bisa, pasokan oksigen yang ia punya, habis seketika.
Baru saja Asya memutuskan untuk tidak keluar, tiba-tiba, kakaknya menyuruh Asya untuk keluar membelikan minuman botol. Awalnya ia menolak. Tetapi, apa lah daya, ia tidak ingin bertengkar dengan kakaknya di rumah orang lain. Ia pun akhirnya menurut, walaupun ia sendiri tidak tahu, di mana tempat terdekat yang menjual minuman botol itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOMBA CERPEN AUTHOR MUDA BERKARYA
Short Story(CLOSE) Vote cerita yang kamu suka ya...!!! Lomba dikhususkan untuk para member Author Muda Berkarya . . Thank you so much to RaniCantikaSuri for this cute book cover^^