Aileen memandangi jendela kamarnya dengan tatapan kosong.Ia kembali teringat kejadian 3 tahun silam. Saat itu adalah saat terakhirnya melihat orang yang sangat Aileen sayangi. Lebih tepatnya orang itu adalah sahabat kecilnya sekaligus cinta pertamanya. Hari ini adalah hari ulangtahunnya dan juga hari kematiannya.
"Andai dulu gue sadar dan gak bertindak bodoh, gue pasti punya kesan baik di detik-detik hembusan nafas terakhirnya"
Terdengar suara ketukan pintu kamarnya beberapa kali dan membuyarkan lamunannya.
"Aileen?"
"Iya Ma?"
"Mama masuk ya?"
"Masuk aja Ma, enggak aku kunci kok"
"Ailee kamu enggak papa kan? kok muka kamu pucet??"
"Aku enggak apa-apa kok Ma"
"Yaudah kamu ke ruang tamu sana, ada Alva disana"
"Iya Ma"
Aileen melangkahkan kaki menuju ruang tamunya,dan melihat Alvaro sudah duduk disana.
"Woy Alien. Muka lo kayak baju belom digosok, lecek banget sama mirip kayak jurig di kuburan. Serem"
"Biar lecek begini juga muka gue tetep cakep kali"
"Muka pucet ama lecek gitu dibilang cakep"
"Weeeh lo jangan salah. Biarpun muka gue kayak gini banyak yang naksir gue rut"
"rut? Apaan tuh?panggilan kesayangan buat gue ya? Haha ternyata lo naksir gue El?.
"Gils sembarangan lo kalo ngomong. Gue gak mungkin suka ama muka tampang curut kayak lo"
"Lah muka ganteng kayak gini lo samain kaya curut"
"Tingkat kepedean lo tinggi banget Al"
"Lah lo juga "
Mendengar itu Elvira menghembuskan nafas dengan kasar lalu berjalan beberapa langkah untuk duduk sofa ruang tamu.
"Aileen?"
"Hmm"
"Lo sedih banget kayanya"
"Gue b aja"
"Jangan bohong sama gue. Gue tau lo kepikiran dia"
"Hm iya sih, sebenernya gue masih belom ikhlas " Aileen menampilkan ekspresi muka yang tidak seperti biasanya.
"Ganti baju sana "
"Mau ngapain? Gue lagi gak mood jalan"
"Ganti baju aja dulu, pake kerudung juga"
"Lah, lo mau ngajak gue ke pengajian ibu-ibu komplek?
"Banyak ngomong lo Alien, cepetan ganti baju"
"Gue mager Al"
"Cepetan !! kalo lo enggak mau, gue gak mau bayarin makan baksonya Mang Asep lagi"
Bakso Mang Asep adalah bakso favorite Aileen, selain baksonya yang terkenal enak,penjualnya juga sangat ramah, bahkan seringkali penjual itu mengeluarkan lelucon recehnya. Itu yang membuat Aileen sangat menyukai baksonya.
"IYAAAA GUE GANTI BAJU"
Alva justru tertawa renyah mendengar teriakan Aileen, Alva sangat mengetahui apa saja hal yang membuat gadis itu menuruti perintahnya.
Aileen segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk mengganti bajunya.
Setelah beberapa menit, Elvira keluar mengenakan celana jeans,kaos panjang,dan tidak lupa mengenakan kerudung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aileen
Teen FictionSebuah cerita dimana seorang gadis yang selalu bermimpi, dan selalu berhubungan dengan kehidupan nyata. Mulanya ia tak pernah memikirkan mimpinya itu. Gadis itu mengira bahwa mimpi itu hanyalah bunga tidurnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia me...
