P R O L O G

124K 7.2K 542
                                    

"Penyesalan tidak pernah datang di awal. Ia selalu hadir di akhir, sebagai pembelajaran."

***

"SAYA terima nikahnya, Hawa Aliandra Bramantyo dengan mas kawin 100 gram emas 99 karat, dan uang senilai tujuh puluh ribu dollar US dibayar tunai!"

"Sah?"

"Sah!!!"

"Alhamdulillah."

Hawa menghela napasnya dengan kasar. Gadis dengan balutan kebaya putih sederhana itu menunduk. Ekor matanya melirik ke arah samping, tepatnya pada sosok lelaki yang beberapa menit lalu resmi menjadi suaminya.

"Cium dulu dong Adam, istrinya," cuit Pevita–ibunda Adam, salah satu dalang dari terjadinya pernikahan dini kedua insan yang sebelumnya hanya mengenal satu sama lain sebagai adik dan kakak kelas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cium dulu dong Adam, istrinya," cuit Pevita–ibunda Adam, salah satu dalang dari terjadinya pernikahan dini kedua insan yang sebelumnya hanya mengenal satu sama lain sebagai adik dan kakak kelas ini.

Adam menoleh, di balik wajah datarnya, ia menyimpan rasa kesal yang luar biasa. Mata elangnya melirik ke arah Hawa, lalu bergerak untuk mendekatkan bibirnya ke pipi gadis itu.

"Selamat datang, di neraka," bisik Adam, kemudian mengecup singkat pipi Hawa.

ADAM•

Halohaaa!!! Apa kabar PASBAR??? Baik-baik aja kan???

Semoga suka dengan cerita Adam🖤🖤🖤

Yuk komen di sini yang mau lanjut! Jangan lupa share ke instagram dan tiktok!

Follow ;

@cantikazhr
@wpcantikazhr

AdamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang