Why?! (3)

1.9K 91 20
                                    

"TOLONG SEGERA KESINI!".

Namjoon, Seokjin, Yoongi, Taehyung dan Jimin langsung menaiki tangga dan pergi ke kamar Jungkook.

"JUNGKOOK!?", teriak Seokjin

Jungkook terlihat nadinya tersayat, sehingga sekarang Jungkook sudah tak sadarkan diri, darahnya bercucuran dilantai dan kasur.

"Segera panggilkan dokter!", ujar Namjoon kepada maidnya. Tidak lama kemudian seorang dokter pun datang.

"Bisa-bisanya dia membunuh dirinya sendiri..", ucap dokter tersebut sambil melakukan tugasnya, menyembuhkan Jungkook.

"Sudah saya tutup lukanya, setidaknya dia masih dapat hidup, tapi dia kekurangan banyak darah..saya akan segera kubawakan darah dari rumahsakit ", dokter itu melihat ada kertas disamping Jungkook.

"Ini apa?, Jangan bangun kan aku, aku ingin segera pergi", dokter itu membaca tulisan itu.

"J-jungkook.. Kenapa kau lakukan ini..", ucap Yoongi sambil menangis, ia memegang tangan Jungkook dan mencium tangan Jungkook.

"Ia sebenarnya sakit hati karena mu, ia menganggap kau tidak menyukainya", jawab Seokjin.

"Oh. Iya Jungkook mempunyai penyakit mudah depresi", lanjut Seokjin.

"Tapi.. Aku hanya menganggapnya seorang sahabat.. Tidak lebih...", Yoongi membalasnya.

Tanpa mereka tau sebenarnya. Jungkook sedang koma, ia bisa mendengarkannya namun tak bisa berbuat apa-apa, Jungkook meneteskan air matanya. Hanya Taehyung dan Jimin yang melihatnya. Taehyung langsung mendekati Jungkook..

"Kookie, jangan sedih.. Jangan menangis..Hey! Yoongi bisakah kau kecilkan suara mu?! Kau tidak melihatnya?! Ia menangis!".

"Kookie.. Jangan menangis.. Maafkan aku-- aku tidak bermaksud menyakitimu Kookie..", jawab Yoongi.

"Kau, terlambat hyung.. Kookie sudah mendengar semuanya.. Setidaknya jangan terlalu baik kepada Kookie. Itu membuat Kookie sakit..", ucap Jungkook dalam hati.

"Yoongi aku rasa sebaiknya kau pergi terlebih dahulu, Jungkook sepertinya tidak ingin diganggu..", Ajak Seokjin keluar kamar. Jimin pun merangkul Yoongi yang keluar dari kamar Jungkook.

"Jim aku terlalu jahat kepada Jungkook.. Tapi mengapa ia masih menyukai ku?", -Myg

"Sebenarnya apa yang kau lakukan?" -Pjm

Yoongi pun memberikan HPnya dan memperlihatkan chatnya. Lalu Jimin membacanya. Mata Jimin berkaca-kaca.

"S-sebaiknya jika kau tidak mencintainya jangan kau kasari DIA",-Pjm.

"T-tapi aku bukan bermaksud begitu.. Aku cuma tidak ingin dia berpikir aku menyayanginya",-Myg

"Kau lihat sendiri bukan? Dia ingin mengakhiri hidupnya". -Pjm

"Dia sangat rapuh saat ini.. Aku tidak pernah berpikir seperti itu.. Bahkan ketika baru berkenalan ia sudah memujiku, sedangkan aku? Menghindar darinya.. Ketika aku semakin mencoba menjauh, dia selalu mengejarku, membelaku, menyapa, memeluk.. dia sahabat terbaik bagiku, tapi aku jahat kepadanya dan aku tidak pernah berpikir bahwa semua perhatian ku padanya, Jungkook menganggapnya beda". Ucap Yoongi, Jimin pun mengelus pundak Yoongi.

"Jangan salahkan dirimu, mari kita mencari udara segar", ajak Jimin.

"Nde..", -Myg



Dan pada jam 03:45 Dokter itu kembali datang..

"Permisi..", dan Seokjin dengan segera membukakan pintu.

Hybrid? [DISCONTINUE]-NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang