Chapter 3

30 0 0
                                    

"Mengapa luka itu masih tersimpan? padahal, aku sudah begitu dalam menjauhkan diri. Mungkin, sebab akupun pernah begitu dalam menyayangi.
Mengapa kau begitu ahli dalam mengambil hati? Padahal aku begitu dalam menjaga hati. Mungkin, sebab akupun tak pandai mengontrol diri.
Semudah itukah? Semudah itukah membuang hal-hal yang ku anggap begitu berharga? Semudah itu kah menyayat hati seseorang yang dulu begitu kau percaya sebagai tempat mu untuk berpulang?
Lalu, bagaimana keadaan mu sekarang? apa kau baik-baik saja? masih kah kau tetap seperti itu? menjadi seseorang yang terpercaya dan merampas habis semua kepercayaan itu? Ah sudahlah.
Bagiku, kesalahan yang ku lakukan adalah berekspektasi tinggi perihal menyayangimu".

Ah menyebalkan. Kiren teringat orang yang pernah begitu amat disayanginya.
Kiren masih saja merasa sesak saat mengingat semua itu. Segala kenangan indah namun dibuang percuma oleh orang itu. Diary Kiren kembali terisi oleh goresan kisah tentang orang itu.

Tak sampai situ,
Kiren masih memiliki adik kesayangannya. Namun sepertinya, keadaan kembali tak memihak, Kiren dan adiknya tak sedang baik-baik saja. Bertengkarkah? Mengapa?

Adik kesayangan Kiren pov.
"kakak. Di sisi lain tempatku untuk brpulang..
teruslah merasa cemburu, jujur sakit bila perasaan cemburu itu datang dengan tidak wajar,tapi di sisi lain.. itu tetap bentuk dari perasaan sayangmu untukku.. percayalah.. kau memiliki tempat tersendiri yg tdk dapat dilampaui oleh org lain dalam batinku..
my home.. semua perselisihan itu,, jujur membuatku lelah,tapi sedikit pun tdk pernah membuatku ingin pergi darimu.. aku sadar bahwa hal itu disebabkan oleh ketidakmengertianku akan perasaanmu.. dan Maaf akan hal itu, kau juga tau aku bukan perasa.. ku mohon.. katakan bila kau sakit, jgn mmbriknku ssuatu yg melalui tahap peka trlebih dahulu,, sulit untuk melakukan itu,..
my beloved sister, my hme..
smua org yg mndekat dgn mu, yg memanggilmu brhubungan dgn kata saudara, jujr tkut bila kau lebih nyaman dgn mreka, tkut bila faktanya mereka lbih mngrti akn drmu, dan Ya.. sngat takut mreka mngmbilmu dariku..😥😞
sebesar apapun aku mncoba menghilngkan itu, tetap saja.. persaan takut akan smua itu masih menetap disana, entah apa yang harus ku lakukan untuk menghilngkan itu.. meskipun ku tau aku memliki tempat tersendiri dlm batin mu..
u my home.. don't ever go({}).. if u go, maybe i'll come back become a monster.. "

Ternyata mereka tak bertengkar sedikitpun, hanya saja ada rasa kecemburuan yang hadir dalam batin adik kesayangannya itu. Kiren pun begitu posesif terhadap adiknya, Kiren begitu menyayangi adiknya itu. Meskipun Kiren merasa mungkin adiknya akan merasa risih, Tapi ah, sudahlah.
Kiren begitu tersentuh dengan apa yang dikatakan adik kesayangannya itu. Sejenak membuatnya meneteskan air mata.

Datang dan Pergi, Menjauh dan KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang