Now

12 0 0
                                    


Aku terbangun dari tidurku,
Sudah lebih dari dua hari semenjak Jungkook mengirimiku pesan sialan tersebut.

I really miss you Jungkook.

Lagi aku menangis.

..

Di tempat kuliah aku sama sekali tidak bisa mencerna apa yang dosen katakan. Bahkan, biasanya aku meminjam catatan Jimin namun sekarang aku sangat malas untuk melakukannya.

"Kau ada masalah? "
Jimin menghampiriku dan duduk dimeja sambil melipatkan kedua tangannya.

"Ku dengar kau putus dengan Jungkook?"
aku menggeleng pelan.
Sungguh pahit.

"Aku bukan putus, tapi kami sedang break"
Dia mengangguk mengerti maksudku.

"Apa kau mau pulang bersamaku? "
"Nope. aku harus ke restoran setelah ini."
....

"Terimakasih"
Ucapku saat memberikan kembalian kepada pelanggan di restoran tempatku bekerja.

Jujur, aku ingin sekali tidur dan melupakan Jungkook.
Ingin sekali rasanya kembali dimana saat Jeongkook menembakku dan kami menghabiskan waktu bersama.

Bagiku, Jungkook adalah pria terbaik yang pernah aku temui.

"Aku mencintaimu, aku tak akan menyentuh tubuhmu."

Kalimat itu selalu terbayang dikepalaku.
Tidak seperti pria lain yang hanya ingin tubuh wanita saja.
Itu alasan mengapa sampai detik ini juga aku masih berharap dia akan menelponku dan mengatakan

"surprise baby, ini hari jadi kita yang ke 200 kan?"

Hanya dalam mimpi.

..
"Kau ada masalah? Dari tadi kulihat wajahmu sangat murung"
Matilah aku manager Min sedang menatap tajam ke arahku.

"tidak tuan. Maafkan saya, saya hanya kelelahan akibat begadang tadi malam"
berbohong itu indah bukan? Nyatanya sekarang aku sedang senyum gembira padahal tadi aku menangis darah.

"Hmm baiklah, oiya. Hari ini kita akan tutup lebih awal, karena aku akan mengadakan pesta di bar salah satu temanku. Datanglah jika kau ada waktu"

Aku selalu punya waktu.

"Aku rasa tidak tuan Min. Aku harus mengurus si jalang adikku yang masih membeku di kantor polisi"
Ucapku jujur padanya,

Kalian tahu? Adikku seorang jalang kelas kakap ntah kapan itu dimulai dia sangat gila terhadap seks.
Seingatku saat kedua orangtua kami bercerai, dia menjadi sosok yang berubah. Suka clubbing, pacar gonta-ganti dan ya semua tetanggaku memanggilnya jalang.

"Mulutmu sungguh pedas nona"
Ucapnya sambil terkekeh meledekku tentunya.

...

Gangnam Police

"Ada yang bisa saya bantu nona? "
Tanya salah satu polisi saat aku masuk kedalam tempat yang sama sekali belum pernah aku datangi.

"Aku ingin bertemu dengan adikku. Sudah seminggu dia ditahan atas tuduhan pencurian, namun aku tidak datang cepat karena masalah pribadi."

Polisi itu mempersilahkanku duduk dan iapun duduk untuk mengintrogasiku

"Siapa namanya?"

"Lee Yuri. Dengan kelahiran tahun 98"

"Oh si jalang muda itu."
Aku menunduk saat ia memanggil adikku dengan sebutan jalang.

"Kau harus menggati rugi yang diderita oleh korban"
Polisi itu memberikanku sebuah kertas dengan daftar yang harus aku ganti rugi.
Ini melebihi dari dua juta won,sungguh gila.

"Aku ingin bertemu dengan adikku"
....

"Eonni... "
Ucapnya lirih kepadaku, matanya sembab dan liat pakaiannya sangat terbuka?
Ingin sekali ku peluk dan kuberikan jaket kepadanya. Namun, aku sangat malu dibuatnya.

"Apa benar kau mencuri?"

Ia mendekatiku dan memelukku

"aku sangat takut disini, aku tidak mencuri apapun. Percaylah, "
Aku segera melepas pelukannya.
Bau alkohol melekeat ditubuh jalang ini.

"Lalu kenapa mereka menangkapmu? Apa kau tau? Disinipun kau sudah terkenal dengan sebutan jalang."

Ia membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang kubicarakan.

"Sungguh, aku hanya.. Aku hanya mendapatkan dompet itu dari temanku. Ia bilang pacarnya berulang tahun jadi dia ingin menyembunyikan agar pacarnya panik lalu tepat jam dua balas malam ia akan memberikan surprise untuk pacarnya. Tapi ternyata... Aku..  Ditipu.. Itu dompet curian... Ada uang dan kartu kredit yang hilang"

Aku menatap kosong ke arah tembok disampingku, ingin rasanya air mata ini keluar namun aku sangat malu dibuatnya.

"Ikut aku"
Aku segera menarik tangan adikku dan mengajaknya ke tempat tadi saat aku di introgasi

"Oh jadi kau kakaknya itu? "
Seorang pria seumuran dengan ku? Yah aku pernah melihatnya di kampusnya Jeongkook.

"Maksdukmu? "

"Adikmu bilang kau seorang calon pengacara jadi kau akan mengganti uang ku yang di pake oleh jalang kecil ini"
Ucapannya tuhan, sungguh membuat hatiku hancur. Haruskah dalam sehari aku mendengar sebutan jalang untuk adikku lebih dari dua kali?

Cukup aku saja yang memanggilnya jalang.

"Maafkan aku tuan, aku akan mengganti uangmu tapi tidak sekarang"

Uangku tinggal dua juta won di rekening, dan aku harus membayar uang kuliah semester depan.

"ckck. Jika seperti ini kupastikan adikmu membusuk dipenjara"

"Eonni" Ucap lirih adikku.
Jujur aku sangat menyanyangi Yuri lebih dari apapun.

"Tapi aku tidak punya uang, haruskah semua orang mendengar jika aku tak punga uang huh? "

"Kau bisa membayarnya dengan cara lain"

Aku mengerutkan alisku.

"Taehyung!"
Tiba-tiba seorang wanita datang dengan tergesa-gesa menuju ke arah kami.

"Apa kau tidak apa-apa? "

"Apa yang kau lakukan disini? "
Seorang perempuan terlihat tergesa-gesa menghampiri Taehyung.

TBC
...

Voment juseyo
Dipastikan gue lama updet

MY BAD BOY •KTH•HMHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang