1

278 11 0
                                    

"Kadang secara tidak langsung, orang yang sayang sama kita sudah berada sangat dekat dengan kita. Tapi kita tak menyadarinya"

10 juni 2015.

Gadis itu tersenyum manis di hadapan sebuah benda pipih yang dia pegang itu. Gadis dengan tinggi 165 yang bisa dibilang tinggi yang sangat pas untuk seorang wanita bertubuh langsing tak terlihat kurus ataupun gemuk.

"Ngapain senyum-senyum kek orang gila lo"

Seketika senyum gadis itu tak terbentuk lagi dan digantikan oleh rasa sebal. Di depannya sudah ada lelaki yang tinggi lebih 5cm daripada gadis itu.

"Bisa gak sih lo kalo dateng bilang assalamualaikum dulu" decak gadis itu sebal.

"Iya maaf maaf, gue baru nyadar lo jantungan maaf ya" ucap pria itu bergerak untuk menjauh karena tau akan mendapatkan sebuah pukulan dari gadis itu.

"Heh lo ngedoain gue penyakitan hah?gue lagi sehat-sehat gini lo bilang jantungan"

Priscil auristella atau sering dipanggil pris atau prisil nama gadis yang sedang berdecak sebal pada sahabat lelakinya Dustin elgert atau sering dipanggil el itu.lelaki yang merupakan campuran amerika-indonesia.

"Jangan marah-marah juga dong,lo mau penyakit lo jadi jantung sama hipertensi?"

"Terserah lo deh el, palingan kalo gue penyakitan trus mati lo duluan yang nangis" ucap pris seraya memasukan buku-bukunya yang ada di atas meja kedalam tas.

"Ngapain gue nangisin lo"

"Katanya lo sayang banget sama gue, jadi kalo gue mati lo palingan nangis kan" jawab pris sambil menyunggingkan senyuman manis pada el.

***

Prangk...prangkkk...

Suara pecahan benda-benda yang dilempar asal oleh ayah priscil membuatnya takut dan menangis. Begini kedaan keluarga priscil apabila kedua orang tuanya bertengkar. Apabila orang tuanya bertengkar priscil hanya bisa diam mengurung dirinya di kamar dan menangis.

Yang bisa priscil lakukan sekarang hanya menghubungi orang yang selalu menemaninya ketika dia merasa sendiri.

"Halo"

"El....." dari seberang sana elgert dapat mendengar suara tangisan priscil.

"Lo kenapa?"

"Orang tua gue bertengkar lagi el" suara tangisan priscil semakin menjadi.

"Udah jangan nangis, sekarang keluar dari rumah. Gue bakalan jemput lo sekarang"

"Tapi gue harus lewat mana?"

"Lewat jendela kamar lo"

Dengan cepat priscil bergerak untuk memakai jaketnya dan berusaha keluar dari rumah melalui jendela. Priscil takut untuk keluar melihat kedua orang tuanya itu.

***

Elgard sedari tadi mencoba untuk menenangkan gadis itu tetapi gadis itu lebih menangis menjadi-jadi. Elgard benci melihat priscil menangis.

Dulu pernah priscil menangis di depan elgard karena kekasih priscil ternyata selingkuh dan esok harinya priscil mendapat kabar kalau elgard sudah memukul  mantan pacarnya itu habis-habisan.

"Udah deh berhenti nangisnya" ucap elgard sambil menghapus air mata priscil menggunakan tissue.

"Gue takut"

"Apa yang lo takutin, palingan abis ini orang tua lo bakalan baikan lagi" priscilpun menggelengkan kepalanya memberikan arti bahwa tidak.

"Gue takut mereka pisah trus ninggalin gue. Gue gak bakalan punya siapa-siapa lagi"

"Jangan ngomong gitu, lo masih punya banyak orang yang sayang sama lo"

Seketika tangisan priscil meredah dan digantikan dengan senyuman manis.

Berhasil. Lelaki yang sedang berada di sampingnya merasa berhasil lagi bisa membuat gadis itu tersenyum kembali.

"Terutama gue" sambung elgard















Guys aku lagi nge buat lagi cerita ini, soalnya cerita yang lalu jelek banget menurut aku.
Trus tokohnya juga udah di ubah.

Repair My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang