If Only;

19.4K 864 235
                                    


Jeon Jungkook tanpa sadar kembali mencari sosoknya.





Sedikit saja. Ia benar-benar berharap bahwa ia akan datang.








Sedari tadi mata tanpa kenal lelah berusaha menelisik di antara kerumunan selebritis papan atas yang berisik. Dalam artian baik.

Mereka di sambut dengan ramah, meskipun mereka merupakan sebuah grup kecil dari negara Asia.



Meskipun begitu, merupakan suatu prestasi tersendiri ketika mereka meraih prestasi.
Dan rasa kebahagiaan itu ditunjukkan dengan satu pelukan beruang oleh ketujuh pria lainnya. Salah satunya, sekalipun ikut bergembira, masih dengan setia menerawang ke arah audience yang lain.

Sekalinya ia bahagia, ia tidak bisa menghilangkan desir kecewa ketika satu pertanyaan terlintas di dalam benaknya.




Kemana daddy-nya?




Dan tampaknya, raut bahagia semu itu pun tidak luput dari pandangan hazel tajam kekasihnya. Sekalipun si pria Kim ikut berbahagia, karena—hei, mereka baru saja mengalahkan sederet artis papan atas lainnya, bung.—ia tentu bisa melihat bahwa kekasih mudanya tampak sedikit murung.
Tidak seperti dirinya sendiri yang akan bertingkah layaknya maknae manis. 



"Baby?"



Panggilan bernada rendah cukup membuat Jungkook berjengit kaget. Hanya untuk mendapati wajah Kim Taehyung berjarak hanya beberapa inchi darinya. Menatap penuh penasaran, hingga akhirnya ia sadar dan menyentak tubuhnya sedikit menjauh karena mereka tidak sedang sendirian.


"Y-Ya?"

"Sesuatu yang salah?" Tanyanya khawatir, "Kau tidak terlihat baik."

Jungkook sedikit menikmati sentuhan Taehyung pada pipi. Berusaha menyamankan diri, sekalipun sebenarnya rasa kecewa itu tetap ada, "Aku baik, hyung." Ucapnya.

"Yakin?"

Satu anggukan lagi. Dan ia nyaris sekali menelan rasa kecewa itu kalau bukan karena getaran pada sakunya.

Satu notifikasi, Jungkook ingin sekali mengabaikan. Tapi rasa penasaran lebih mendorongnya,






'Hey baby. Congratulations.'

—C





Oh, perlukah Jungkook menarik nafas?


Lalu satu denting lagi,




'Meet me outside?'





Tanpa pikir panjang, kedua kaki jenjang miliknya mulai melangkah menjauh dari kerumunan. Mengabaikan nada panggil dari Kim Taehyung yang berusaha mencegahnya.

Yah, ia tidak bisa fokus. Karena beberapa langkah kemudian, satu siluet pria kaukasia menyapa inderanya.



Dan bagaimana pria itu tersenyum begitu lembut, dengan satu bouquet bunga dan setelan jas Armani tengah menunggunya dengan postur tegap yang membuatnya merasa kecil, ia tahu.


Ia merindu.


"Hey, baby boy."



Charlie Puth datang untuknya. Dan Jungkook tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia yang sedari tadi memberontak ingin memecah dadanya.













So, "Marvin Gaye?" ㅡcharliekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang