2. Oh Tidakk!!

141 36 55
                                    

Happy Reading :-*

***

Gadis yang berada di kelas sendirian itu, berulang kali melihat jam berwarna biru pastel yang melingkar ditangannya. Sesekali menengok sesekali berdecak.

06.15 am. Tulisan yang muncul di pergelangan tangannya. Ia yang sedari tadi menunggu seseorang sambil mainkan hpnya itu pun, menundukkan kepala yang disangganya dengan tangan dan meja didepannya.

Zara pun kembali mendongakan kepalanya tiba-tiba. Sekelebat ide menyentuh otaknya. Cepat-cepat ia mengambil ponselnya yang ditaruh disaku kemeja putihnya.

"Kenapa gue nggak stalk aja di sosmed. Orang berandal macam dia pasti banyak fansnya" ucap Zara kepada dirinya sendiri.

Ia pun membuka layar kunci ponselnya dan mengetuk salah satu aplikasi yang muncul dilayarnya. Ia ketik nama seseorang disana pada bagian pencarian.

Novendra Lexon

Tak beberapa, muncul profil lelaki yang ia ketik namanya tadi. Ia buka salah satu dari beberapa foto yang tertera disana.

Muncul foto Leon yang memakai topi, kaos, dan celana berwarna hitam sambil berdiri memegang skateboard.

'Really bad' nilai Zara dalam batinnya. Ia pun membaca caption yang berada dibawahnya.

Love is three quarters curiosity

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang merebut ponselnya. Zara yang kaget pun otomatis mendongakkan kepala, mencari wajah yang mengambil ponselnya tanpa seijin darinya.

"Leon?" Ucap seseorang di belakang Zara sambil menaikkan salah satu alisnya yang menunjukkan ia sedang bingung.

"Kampret lu" pekik Zara.

"Gue kira lo suka sama gue, ternyata.." Ucap lelaki itu sambil menggelengkan kepalanya.

"Dihh siapa sih yang suka sama cowo itu. Ngaco lo Dan" kata Zara sebal dan berusaha mengambil kembali ponselnya.

Lelaki itu pun segera mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ia tahu bahwa Zara tidak akan mampu menggapai tingginya.

"Udah gue bilang. Nama gue tu Ethan. E-T-H-A-N bukan Edan!" Balas Ethan sambil tetap mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Habisnya lo rese sih! Cepet balikin hape gue" ucap Zara sambil berjinjit berusaha mengambil ponselnya kembali.

"Nggak-nggak! Nggak bakal gue kasih sebelum lo cerita" kata Ethan tak mau mengalah.

"Dasar lu yaa" Zara pun menghentikan aksi berebut ponselnya dengan Ethan. Sebab berdebat dengan Ethan tak mungkin ia menang. Ia pun duduk kembali di kursinya tadi. "Iya-iya bakal cerita. Gue tuh dari tadi juga udah nungguin lo buat cerita. Tapi lo ngaret datengnya. Salah siapa coba?" Sambung Zara.

"Iya-iya salah gue" kata Ethan. 'Ujung-ujungnya gue juga yang salah' batin Ethan.
Ethan pun segera duduk dan menaruh tas yang ia tenteng ke atas meja disamping meja Zara. Karena Ethan dan Zara adalah chairmate sejak jutaan tahun yang lalu.

"Udah siap?" pertanyaan yang selalu Zara lontarkan pada Ethan ketika ia akan curhat panjang lebar.

"Always ready, babe" jawab Ethan.

"Ok" kata Zara. Ia pun kemudian menceritakan seluruh kejadian yang menimpanya selepas liburan semester minggu lalu.

Mulai dari ia mendapatkan nilai jelek, dimarahi wali kelas mereka yang super duper berwajah sangar, hingga sampai ia bertemu dengan Leon.

Casanova [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang