Young Married

21 2 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana aku memulai hidup baruku sebagai seorang mahasiswa sekaligus menjadi istri dari Jeon Jungkook. Kami menikah bukan karena kami saling mencintai tapi hanya karena kami ingin menikah saja. Aku dan jungkook berasal dari sekolah yang sama saat kami tingkat atas. Kami tidak mengenal satu sama lain, hanya sekedar tahu nama dan kelas berapa. Hingga di hari kelulusan kami, dia melamarku.

#Flashback
"Aaaakhh aerin akhirnya kita lulus juga" pekik jooah sambil memelukku. Akupun membalas pelukkannya dengan riang. Jooah telah menjadi sahabatku sejak kami masih berada di sekolah dasar. "Setelah lulus apa yang akan kau lakukan?" tanyanya.

"Entahlah. Melanjutkan sekolah lagi atau menikah mungkin" jawabku asal.

"Kyaa! Kau gila?!" serunya. Dan kamipun tertawa bersama. Hingga dua orang namja mendekati kami. Mereka Kwon Soonyoung dan Jeon Jungkook. Soonyoung atau biasa dipanggil hoshi adalah namjachingu jooah. Dan Jungkook? Entahlah yang ku tahu dia berada di kelas yang sama dengan hoshi.

"Hai chagi" sapa hoshi pada jooah. "Selamat ya atas kelulusan kita" tambahnya. Aish.. Mulai lagi mereka. Mulai membuat dunia ini serasa milik berdua.

"Eheum" gumamku mengganggu mereka. "Hoshi-ya setelah lulus apa yang akan kau lakukan?" tanyaku.

"Tentu saja melanjutkan sekolah kemudian bekerja setelah itu melamar dan menikahi jooah" jawabnya enteng sambil menatap jooah genit. Menjijikan.

"Kau tau?! Aerin berencana untuk menikah setelah lulus" gumam jooah.

"Benarkah?" tanya hoshi penasaran. Melihat wajahnya yang seperti itu, aku tidak tahan untuk tidak tertawa.

"Kyaa aku hanya bercanda tadi. Lagipula dengan siapa aku akan menikah? Namjachingu saja tidak punya" jawabku disela-sela tawa. Kemudian kami semua tertawa kecuali Jungkook.

"Kalau begitu ayo kita menikah" seru jungkook dan berhasil membuat kami terdiam. Kami menatapnya dengan tatapan kosong.

"Kyaa jungkook leluconmu itu.. hahaha.. lucu sekali" gumam hoshi. Dan kami kembali tertawa.

"Aku serius. Dimana orangtuamu? Aku akan melamarmu sekarang" ujar jungkook dan lagi-lagi membuat kami terdiam.

"Jeon Jungkook-ssi berhentilah bercanda. Kau mulai membuatku takut" seruku. Dan memang sekarang aku mulai takut dengannya. Aku mendekat pada hoshi dan membisikkan sesuatu.

"Apa temanmu sudah gila?" bisikku. Belum sempat hoshi menjawab, jungkook sudah menarikku dan mendaratkan bibirnya pada bibirku. Sekali lagi dia membuat kami kembali terkejut.

"Jadi, kau mau menikah denganku?" tanyanya setelah ciuman kami berakhir. Dengan polosnya aku mengangguk sebagai jawabannya.

#Flashback End

"Pagi" sapaku pada jungkook yang baru saja masuk ke ruang makan. Aku telah menyiapkan roti dan membuatkannya teh hangat.

"Pagi juga" balasnya. Seperti biasa dia mengecup keningku sebagai ucapan selamat pagi.

"Jungkook-ah kau tau jam berapa sekarang?" tanyaku sambil menggigit roti potongan terakhirku.

"Memangnya jam berapa?" gumamnya kemudian melihat jam di ponselnya. "Aish.. Yasudah kajja kita berangkat sekarang" gumamnya lagi sambil mengambil tas dan kunci mobil.

"Memangnya apa saja yang kau lakukan dikamar mandi. Kau terlalu menghabiskan waktumu dikamar mandi tuan jeon" seruku sambil membawa kotak bekal yang tadi ku persiapkan, karena aku tahu kalau jungkook pasti tidak akan sempat sarapan.

"Berhentilah mengomel nyonya jeon atau kita akan terlambat. Kajja" ujarnya sambil menarik pinggangku menuju mobil. Selagi kami masih dalam perjalanan menuju kampus, aku menyuapi jungkook dengan roti yang sengaja kubawa tadi.

"Nyonya Jeon" panggil jungkook tanpa mengalihkan pandangannya ke depan.

"Berhentilah memanggilku seperti itu. Aku merasa aneh" gumamku. Meskipun memang benar sekarang aku menjadi istrinya namun aneh saja kalo namaku di ubah marganya.

"Baiklah" ujar jungkook. "Istriku" panggil jungkook lagi.

"Kyaaa itu terdengar lebih menjijikan. Berhentilah memanggilku dengan sebutan aneh-aneh" ujarku sambil memukul lengannya.

"Aish.. Appo" rintihnya sambil mengusap-usap lengan yang tadi ku pukul.

"Ck.. lemah" cibirku. Tiba-tiba jungkook menepikan mobilnya. "Kyaa apa yang kau lakukan? Kita bisa terlambat" omelku.

"Akan ku buktikan kalau aku tidak lemah" ujar jungkook. Dia mengangkat tubuhku ke pangkuannya.

"Kyaa apa yang kau lakukan? Kita akan terlambat" gumamku sambil berusaha untuk kembali duduk di kursiku.  Tapi jungkook menahan pinggangku dan dia mulai menciumi leherku.

"Kita akan masuk kelas ke dua" jawabnya dengan suara yang seperti menahan sesuatu. Aku berada dipangkuannya dengan kaki yang berada samping kanan dan kiri jungkook dan menghadapnnya. Jungkook mendorong pinggangku agar lebih dekat dengannya dan dapat kurasakan sesuatu yang keras miliknya  menyentuh milikku yang masih terbungkus pakaian.

"Aaaakkhhh... ju..jung..jungkook-ah aa..an..andwae" seruku. Jungkook mulai melumat bibirku, sambil terus menggesekan miliknya dengan milikku.

"mmm... jungkook-ah.. euum" desahku.

"eum.. mmm.. aerin-ah.. eeumm" desahan jungkook mulai terdengar diantara ciuman kami. Dia terus menggesekan miliknya dengan sangat cepat. Membuat desahan kami semakin menjadi. Jungkook mulai meremas payudaraku dengan kasar.

"eummhhh.. eeuuhh.. jungkook-ah.. pe..pelan-pelan.. kumohon" rintihku. Dia sama sekali tidak mendengarkanku. Dia justu membuka bajuku beserta bra yang kukenalkan kemudian melahap payudaraku dengan kasar tanpa menghentikan gesekannya dibawah sana.

"aish.. aku sudah tidak tahan lagi" dengan cepat jungkook membawaku ke jok belakang. Dia segera menurunkan celana yang kami pakai.

"jeo..jeon..ju..jungkook.. aaahhhh" belum sempat aku melarangnya di kembali menggesekan miliknya lagi dan kini sensasinya berbeda, lebih nikmat.

"Aerin-aaaaah.. ce..capat lah keluar aku ingin memasukkimu" ucap jungkook sambil terus memepercepat gesekannya.

"Jeon Jungkook aku akan... aaaahhhhh... aakkhhh" belum sempat aku bernafas lega, dia telah memasukkan miliknya kedalam milikku. Dia mulai memajumundurkan miliknya dengan kasar.

"jung...jungkook-aakkh pelan-pelanhhh.. kau menyakitiku" rintihku. Astaga mengapa dia kasar sekali saat ini.

"mi...mian.. aku sudah tidak tahan lagi, sayaanghh" jawabanya tanpa mengurangi kecepatannya. Aku terus menggigit bibir bawahku untuk menahan sakitnya.

"Jungkook.. aaaahhh"

"Aerin...hhhhh" cairan kami keluar bersamaan. Kami mengatur nafas masing-masing. Dia memakai celananya kembali. Baju yang iya kenakan terlihat sedikit kusut akibat permainan kami tadi.

"Mianhae, aerin-ah apa tadi sakit?" tanyanya sambil melihatku yang sedang membersihkan cairan yang mengenai paha dan selangkanganku.

"Kau memperkosaku kook" jawabku kesal. Mendengar itu dia malah terkekeh. Dia membantuku memakaikan celanaku. Dia membawaku duduk di kursiku dan dia duduk di belakang kemudi. Kamipun kembali melanjutkan perjalanan kami.

"aish... kau membuat tubuhku berantakan dan kau membuatku bolos kelas hari ini. Aku akan melaporkanmu kook. Lihat saja nanti" jawabku kesal.

"Jinjja? Bagaimana kau akan melaporkannya? Apa seperti ini, Permisi pak polisi saya ingin melapor bahwa saya telah diperkosa oleh suami saya sendiri didalam mobilnya. Atau suami saya telah memperkosa saya istrinya didalam mobil kami" ledek jungkook dengan suara yang dibuat mirip denganku. "hhmmm.. sepertinya menarik. Lakukanlah!" tambahnya. Tak terasa kami sudah berada di parkiran kampus.

"aish dasar namja menyebalkan!" umpatku kemudian keluar dari mobil dengan kesal. Tiba-tiba dating jooah dan hoshi yang entah dari mana.

"Aerin mengapa kau tidak masuk kelas tadi? Dan kenapa mengapa rambut dan pakaianmu berantakan begitu?" tanya jooah dengan heran.

"Kau tanyakan saja pada namja gila itu" jawabku dengan emosi sambil menunjuk jungkook yang baru keluar dari mobil. Kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.

_End_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young Married [Jungkook] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang