Penyesalan dan Kebahagiaan
Hari ini adalah hari pertama aku ke Sekolah. Untuk saat ini, aku sudah menginjak tingkat kelas 8 dimana dalam masa pertengahan. Namun, ku sedih karena suasana dalam pemberangkatanku ke Sekolah sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya. Yaitu dimana seseorang yang selalu membangunkanku dengan lembut, memperhatikan caraku berpakaian, berbicara tentang keadaanku, dan hal-hal lainnya yang membuatku nyaman. Seseorang itu adalah seorang mamahku sendiri, beliau tidak ada di Rumah karena beliau harus menjalani perawatan agar sembuh dari penyakitnya yang ganas itu.”Yaps, anda tidak salah mendengar”. Maksud penyakit ganas itu, beliau mengalami penyakit komplikasi yang membuat semua orang ngilu untuk mendengarnya seperti diabetes sehingga penglihatannya itu berkurang, badan selalu lemas seperti tidak bergairah dan yang membuatku sangat sedih adalah beliau memiliki penyakit ginjal sehingga mamahku harus menjalani perawatan cuci darah di Rumah Sakit selama 2 kali dalam seminggu. Meskipun demikian, tidak akan dapat mematahkan semangatku untuk tetap bersekolah.
Sesampainya di Sekolah, aku bersama teman-temanku berbaris sesuai kelas kami waktu kelas 7, ku menduduki tingkat A waktu itu sehingga seseorang sering menyebutnya 7A yang bernama “ Jenderal Soedirman” atau sering disebut kelas unggulan. Kepala Sekolah memberikan pengumuman kepada seluruh murid bahwa kelas 8 yang baru akan menduduki kelasnya yang berbeda dari kelas 7 yang dulu sehingga semua teman-temanku saat kelas 7 akan berbeda kelas denganku. Ku mengharapkan agar diriku memasuki kelas unggulan lagi ketika di kelas 8 namun apalah daya harapanku ternyata sirna, ku menduduki kelas yang sering disebut orang sebagai kelas terendah yaitu H nama lainnya adalah “ Hamzah Fansuri “. Ku tak percaya bisa memasuki kelas tersebut perasaanku campur aduk namun takdir tidak bisa kulawan, ku hanya bisa pasrah dengan semua itu.
Ku masuk ke dalam kelas tersebut sambil memperhatikan teman-teman baruku. Ku duduk sendiri dibangku paling depan yang berhadapan dengan meja guru. Tiba-tiba wali kelas datang untuk membuat sebuah organigram di kelas, beliau adalah Ibu Yuni Indrawati. Yaps itulah namanya yang menurutku sangatlah bagus dan unik, beliau berkulit sawo matang, berkacamata, dan sedikit garang kayaknya. Itulah menurutku ketika beliau datang. Aku terpilih sebagai wakil ketua kelas yang diketuai oleh seorang cewek yang lumayan cantik dan jutek yang bernama Rapika Sandra.
****
Sesampainya di Rumah ku langsung memasuki kamar dan langsung tidur melepaskan semua beban, kemarahan, dan kekecewaan sehingga ku lupa dengan waktu dan segalanya. Ku terkejut ketika terbangun, ternyata jam telah menunjukan pukul 20:00 dan semua anggota keluargaku berada di dirumah termasuk kerabat dan sudara-saudaria jauh lainnya. Mereka berkata bahwa mamahku akan pulang malam ini, sungguh sangat senang hatiku, kekecewaan yang menguasai fikiranku tiba hilang seperti ditelan bumi dan tergantikan dengan suatu kebahagian yang sangat kunanti-nanti.
Suara klakson motor di depan berbunyi, menandakan bahwa keluargaku telah pulang dan otomatis mamahku pulang ke Rumah. Ternyata itu adalah abangku sambil menuntun seseorang wanita yg lemah, memakai baju daster dan berjaket kuning. Seseorang wanita itu adalah mamahku sendiri, terkadang ku sedih dengan keadaan mamahku seperti itu, seseorang malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Allah SWT untukku itu harus merasakan betapa pahit dan sakitnya penyakit ganas yg menggerogoti tubuh mulus, bersih, dan suci tersebut kini menjadi agak hitam dan berkeriput. Bukan itu saja Mamahkupun memiliki penglihatan yg sangat terbatas sampai tidak bisa melihat serta bibirnya yg mulus dan gaya bicaranya yg lembut kini menjadi kering dan kurang jelas untuk berkata. Yang menjadi pertanyaan bagiku adalah mengapa Mamah tidak menaiki mobil saja bersama Ayah dan anggota keluarga lainnya malah memilih untuk menaiki motor bersama abang, dan itu masih rahasia. Mamahku langsung berbaring diatas tempat tidur dengn mimik muka yang sangat pucat, putih dan bersih
Jam menunjukan pukul 22:00 pertanda bahwa malam telah larut, semua kerabat dan saudara akupun pulang ke Rumah masing-masing sambil membawa sesuatu sebagai ucapan terima ksih karena telah mengantar mamahku pulang. Ketika mataku mulai terpejam tiba-tiba suara yang lembut memanggil namaku, kulangsung terbangun dan langsung berlari menuju arah suara lembut tersebut. Ternyata itu adalah suara Mamahku yang sedang mengigau memanggil namaku dalam tidurnya yang anggun dan cantik. Hatiku langsung berdetak kencang ntah itu pertanda apa. Ku mencoba untuk memanggil mamahku, namun ku takut mengganggu tidurnya yg nyenyak itu, akhirnya ku langsung kembali ke Kamar dan tarik selimut.
*****
Keesokan harinya adalah hari keduaku bersekolah, ku langsung menuju ke Kamar Mandi. Tak sengaja ku melihat mamahku yang sedang duduk di depan Rumah dengan mimik wajah yang berseri-seri dan bercahaya seputih mutiara bahkan lebih putih dari itu bersama nenekku sambil menyuapi mamahku dengan sebuah lontong dan gorengan. Setelah ku bersiap-siap untuk pergi, ku langsung memakai sepatu dengan mamah dan nenek disampingku. “Assalamualaikum” Itulah yang kuucapkan sebelum kakiku melangkah keluar Rumah dan ku mendengar suara yang kurang begitu jelas untuk menjawab dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang. Sungguh sejuk hatiku mendengar suara itu, ternyata suara itu adalah suara ibuku dan tak lupa nenekku untuk menjawabnya.
*****
Setelah istirahat kedua ku langsung melihat jadwal pelajaran yang terakhir untuk hari ini, ternyata pelajaran IPA yang dibimbing oleh Ibu Ipuk. Menurut teman-temanku beliau adalah guru yang garang, namun ku tidak langsung mempercayainya sebelum beliau datang untuk memberi ilmu. Tiba-tiba sekitar 10 m dari kelasku ku lihat seorang guru yang sedang berjalan menghampiri kelasku, beliau berkacamata, umurnya sekitar 50an, dan sepertinya beliau baik tak segarang wali kelasku. Beliau memasuki kelasku sambil memberikan senyuman yang begitu manis kepada semua murid. Beliau berkata bahwa untuk hari ini pembelajaran tidak akan dimulai dan akan dimulai di hari kedua pelajarannya. Serontak semua murid bertepuk tangan dan berteriak begitu senang dan bangganya dengan ucapan tersebut, termasuk diriku yang tak kalah seru. Beliau hanya memberikan sebuah inspirasi dan motivasi kepada kita semua untuk selalu berbakti kepada orang tua kita, menyayanginya, mendoakannya dan sopan dalam sikap maupun perbuatan. Belia berkata bahwa doa orang tua akan selalu diijabah oleh sang Maha Kuasa apalagi seorang ibu, ketika kita berangkat sekolah dan langsung mencium kedua tangannya serta menciumnya orang tua kita pasti akan selalu mendoakan kita agar selamat sampai tujuan, pinter, cerdas, dan belajar dengan baik agar anak-anaknya sukses. Setelah Ibu Ipuk memberikan inspirasi dan motivasi tersebut, hatiku langsung berdetak kencang angan-anganku serasa ingin sekali meminta maaf dan langsung memeluk serta mencium keningnya.
Bel mulai berbunyi, pertanda bahwa waktu pembelajaran terakhir telah usai. Ku bertekad kuat ketika ku pulang nanti, ku kan langsung meminta maaf kepada mamahku, memeluknya, serta menciumnya dengan penuh kasih sayang sebagaimana beliau melakukan hal tersebut disaat diriku masih bayi. Sebelum keluar dari gerbang sekolah, tiba-tiba perutku mulai berbunyi. Ku langsung pergi ke arah kantin untuk jajan disana sambil mempersiapkan strategi niatku itu. Ketika ku mulai mengambil sebuah makanan ringan, tiba-tiba ibu kantin berkata tentang bagaimana keadaan ibuku di Rumah dengan mimik muka yang agak aneh dan tidak terbiasanya ibu kantin seperti itu. Tanpa berfikir panjang ku langsung menceritakan semua tentang penyakit yang di derita oleh ibuku sehingga beliau harus melakukan perawatan cuci darah di Rumah Sakit. Ibu kantin tersebut hanya mengangguk seperti mendengar ceritaku dengan seksama dan penuh konsentrasi, ibu kantin tersebut langsung memberikan mimik muka yang iba, sedih, dan kasihan terhadap penyakit yang diderita oleh ibuku. Seusai ku menceritakannya, ku langsung pamit untuk pulang karena ku sudah tak sabar lagi bertemu dengan Malaikatku yang cantik di Rumah.
Sekitar 10 meter dari Gang Ojek menuju Rumahku, ku melihat terdapat sebuah bendera yang berwarna kuning yang tertancap menuju jalan. Perasaanku campur aduk dan panas dingin, kuharap bendera yang berwarna kuning tersebut tidaklah tertancap di depan Rumahku, ku langsung lari terbirit-birit untuk membuktikan bahwa harapanku benar.
Ketika langkahku telah terhenti di depan gerbang rumahku, tiba-tiba semua anganku hilang, harapanku sirna, semangatku hilang. Ku hanya bisa meratapi betapa ramainya Orang-orang di luar dan dalam rumahku serta tempat pemandian Jenazah. Ternyata bendera tersebut tertancap di depan rumahu. “ Assalamualaikum” itulah ucapanku sambil melepaskan alas kakiku dan ku langsung pergi ke kamar untuk berganti baju. Ketika mengambil baju di dalam lemari tiba-tiba kakekku datang menghampiriku dengan wajah yg muram dan sedih, beliau berkata kepadaku agar aku dapat menjalani semua ini dengan tabah dan sabar bahwa mamahku telah dipanggil oleh sang Maha Kuasa. Setelah mendengar ucapan tersebut hatiku berdetak kencang dunia ini seperti tlah berakhir namun ku tak bisa mengeluarkan air mataku meskipun hati ini sangat sakit. Ku berusaha untuk mengikhlaskannya karena ini adalah rencana Allah yg terbaik untuk mamahku agar mamahku tidak merasakan kesakitan yg begitu perih lagi. Padahal ku telah berniat ingin meminta maaf,memeluk dan menciumnya. Namun itu semua hanya bisa kuperbuat sebats angan dan kesedihanku saja. Setelah kakekku meninggalkanku tiba-tiba bibiku datang sambil menelfon seorang bos dari kakak perempuanku dengan air matanya. Bibiku melefon agar kakak perempuanku dapat pulang ke Rumah untuk melihat dan meminta maaf yg terakhir kalinya kepada Mamah dan akhirnya bosnya itu menyetujuinya. Ntah bahagia karena kakakku perempuanku pulang atau sedih karena mamahku meninggalkan keluargaku untuk selama-lamanya.
Rencananya, Mamahku akan dimakamkan di pemakaman Cikaso yaitu kampung kelahirannya. Waktu menunjukan pukul 19:00 sedangkan kakak perempuanku masih belum datang sedangkan Jenazah Almarhumah Mamahku harus cepat-cepat dimakamkan karena Ayahku berkata lebih baik malam ini saja untuk dimakamkan. Ketika ku mulai berada di dalam Rumah sambil memetik tangkai bunga tujuh rupa bersama bibi dan kakak perempuan iparku tiba-tiba ada seseorang perempuan yang datang masuk ke rumah dengan mengucapkan salam. Ternyata itu adalah kakak perempuan kandungku, sungguh terharu diriku melihat anak perempuan satu-satunya dari pernikahan ayah dan mamhku kini telah pulng dengan wajah yg begitu sangat sedih dan kaget. Setelah itu, jenazah ibuku diangkat untuk dikebumikan. Begitu ramai dan banyak sekali orang-orang yang ingin mengantar almarhumah ibuku ke pemakaman. Ketika ibuku mulai diangkat dan dibawa ke liang lahat tiba-tiba wajahku memerah dan air mataku mulai berjatuhan.” Semoga tenang di alam sanah Mamah, Semoga Allah menghapus semua kesalahan dan kekhilafan mamah, semoga mamah di tempatkan bersama orang-orang yang beriman serta diterima semua iman dan Islam Mamah. Aamiin. Maafin Restu ya Mah, yg selalu bikin mamah kecewa dan marah serta pernah membuat mamah nangis. Restupun selalu memafkan mamah bila ada sebuah kekhilafan dari Mamah”. “ Mengapa ku tak langsung meminta maaf, memeluk dan mencium mamahku ketika beliau pulang ke Rumah waktu itu, karena ku sedikit malu untuk melakukan semua itu, ku sangat menyesal dan kcewa dengan diriku Ya Allah, Andai engkau memanggilnya esok harinya, minggu depannya, bulan depannya, atau kalau bisa beberapa tahun ke depan setelah ku bisa meminta maaf, memeluk, dan menciumnya karena ku sangat menyayanginya”.
****
Setelah berapa hari ku tak bersekolah karena kesedihan, akhirnya ku bisa untuk bersekolah lagi. Setelah sampai di Sekolah, tiba- tiba semua sahabatku satu persatu menghampiriku dengan wajah yang sedih karena mereka ikut berduka cita atas kepergian Mamahku untuk selama-lamanya. Sahabatku yang pertama bernama Nurhaliza Witriani sering di panggil Icha, ku bertemu dia dan mulai akrab bersama dia ketika masa MOPDB dulu karena kami sekelas, dan sekarang dia mulai menduduki kelas A lagi. Dia baik, menarik, pinter, cerdas. Namun dia orangnya agak baperan, somvlak, asik. Meskipun dia begitu, dia orangnya sangat perhatian dan suka kepo. Yang Kedua adalah Susanti yg sering dipanggil Susan, dia dulu tinggal di kelas 7B dan sekarang tinggal di kelas 8A bersama Icha, ku bertemu dan mulai akrab bersama dia dalam ekskul Mading di sekolah, dia orangnya Lugu, pinter, cerdas baik, ramah, murah senyum, perhatian. Namun sikap dia agak sama dengan Icha namun kesomplakannya enggak separah Icha. Yang ketiga, adalah Muhammad Fikri yg sering di panggil Fikri kelas 7 dulu dia sekelas denganku dan sekatang dia menduduki kelas 8E ( sering disebut Unggulan kedua setelah A ), ku kenal dia dari SD dan mulai akrab ketik di SMP, dia orangnya baik, selalu ceria, pinter, cerdas, dan memiliki suara yang bagus. Namun Sikapnya itu ngeselin, jail bikin sahabatnya selalu naik pitam. Mereka bertiga adalah segalanya bagiku, selalu berbagi cerita dan pengalaman serta senang dan sedih bersama. Mereka selalu ada ketika salah satu dari kami mengalami sebuah masalah ataupun kebahagiaan. Ku mulai menceritakan semuanya, semua sahabatku mulai mendengarkannya dengan serius sepertinya mereka suka dengan ceritaku. Setelah selesai menceritakan itu semua tiba-tiba air mata Icha mulai berjatuhan sepertinya dia mulai terbawa suasana dalam ceritaku. Bel mulai berbunyi dan akhirnya kamipun langsung menuju kelas kami masing-masing.
Namun, tiba-tiba ada sebuah bencana dan masalah yg terjadi dalam persahabatan kita. Yaitu ku mulai jatuh hati kepada salah satu sahabat perempuanku. Ku bukan mencintai dan menyayanginya seperti sahabat seperti Sahabat-sahabatku yang lain, tetapi sebagai kekasih. Ku mulai menembaknya dalam sebuah surat. Surat itu ku kirim lewat sahabatku yang bernama Fadjar Ady Suryana teman sekelas 8H, ku mulai akrab dan mengenalnya ketika kami tak sengaja mengerjakan soal-soal bersama dan sampai-sampai dia bercerita malahan sampai curhat dan akhirnya kami akrab. Dia baik, ramah, asik, solid. Yang paling bikin ku ngakak adalah dia selalu berkata agar kita bersahabat sampai panggilan kita menjadi CS dia selalu cerewet berkata seperti itu. Aku sudah buta karena cinta sampai-sampai ku mulai melupakan semua sahabat-sahabatku. Dia membalasnya tidak dengan ucapannya dihadapanku, tetapi lewat sahabatnya. Sahabatnya berkata, bawa cinta dalam persahabatn boleh-boleh saja namun cinta karena ingin menjadikan seseorang itu sebagai kekasih adalah sesuatu yang dapat merusak sampai-menghancurkan persahabatan. Setelah mendengar ucapan itu, ku mulai merasakan patah hati yang pertama kalinya, ku langsung membenci seseorang yang aku tembak itu sampai-sampai ku tak ingin melihat wajahmu ataupun membalas perkataannya ketika kita sering bertemu di Sekolah. Yang lebih parah lagi Icha mengancam bahwa apabila diriku ini masih benci dan tidak ingin mendengar ucapan sahabatnya sendiri lebih baik persahabatan kita putus. Ku fikir perkataan Icha hanyalah omong kosong belaka, ternyta dia serius dengan omongannya dan akhirnya persahabatan kamipun terputus. Sampai-sampai ku mulai memblock akun FB mereka semua
****
Ketika ku mulai melangkahkan kakiku ke kelasku, tak sengaja ketika ku melewati kelas 8F tiba-tiba ku melihat seorang perempuan yang sendirian sepertinya dia sedang gelisah dan sedih. Ku mulai menghampirinya dan langsung menyapanya. Ternyata di adalah temanku waktu kelas 7A. Dia bernama Neng Lusi Listiyanawati yg sering dipanggil Lusi, ketika kelas 7 dulu sikap dia tegas, seram seperti preman dengan suaranya yang khas. Namun ku bingung, mengapa seorang Lusi yg begitu tegas yg sering orang sebut seperti preman itu bisa galau dan bimbang. Dia berkata kepadaku bahwa dirinya telah dikhianati oleh sahabatnya sendiri di kelas 8H, dia menceritakan kepadaku semuanya sambil menupahkan air matanya. Ku merasa iba dan kasihan terhadap dirinya. Akhirnya ku memberikan sebuah motivasi dan saran agar dia tidak terlalu terpuruk dalam penderitaannya dan akhirnya kamipun akrab dan menjadi sahabat. Kami sering curhat tentan kehidupan dan pengalaman kami masing-masing bahkan kamipun sering curhat tentang pacar dan mantan kami serta kepribadian kami masing-masing.
Waktu terus berjalan dan hari terus berganti. Akhirnya diriku merasa kesepian, ku mulai mengulang kembali semua kenangan bersama Icha, Susan, dan Fikri. Dimana kenangan yang tidak bisa tergantikan dengan kenangan lainnya, kenangan bersama mantan-mantankupun yg sangat terindah terkalahkan olehnya. Ku mulai merenungkan, intropeksi, serta ngomong sendiri dan tertawa sendiri seperti orang gila. Disitupun ku mulai menyesal atas perbuatanku selama ini terhadap ketiga sahabatku, akhirnya ku mengambil handphoneku dan langsung mengklik icon akun FB dan membatalkan semua pemblokiran yang telah ku lakukan terhadap ketiga sahabatku. Beberapa menit berlalu dan ku terus menunggu konfirmasi pertemanan akun Fb dari ketiga sahabatku dan akhirnya hanya stu sabatku yang mengkonfirmasi yaitu Susanti. Ku langsung chat dia dan berkata panjang lebar atas penyesalanku dan akhirnya dia memaafkanku. Namun, disitu ku tak langsung bahagia karena ada 2 sahabatku yang belum memaafkanku. Susan terus membantuku agar Icha dan Fikri memaafkanku dan akhirnya mereka memaafkanku serta melupakan semua masalah dan musibah yang telah menimpa persahabatan ini. Kami pun kembali bersama, kumpul bersama, canda tawa bersama, susah sedih bersama. Sekarang ku sadar hidup tanpa seorang sahabat akan selalu merasa kesepian dan kesediha serta masalah yang menimpa akan hilang ketika sahabat memberikan kita solusi dan menghibur agar kita dapat melupakan semua beban dan masalah dan semua itu akan sirna untuk selama-lamanya karena SAHABAT. TERIMA KASIH SAHABAT 😊
****
Tahun telah berganti, kenaikan kelaspun telah dilaksanakan. Sekarang, adalah tinggal menunggu pengumuman kelas baru dalam tingkat kelas 9. Ku berharap, ku bisa menduduki kelas unggulan bersama semua sahabat-sahabatku yaitu kelas 9A yang dulu sering disebut kelas Ibnu Sina kini berganti sehingga bernama Drs Mohammaf Hatta. Ku bersyukur memasuki kelas yg telah kuimpi-impikan, namun hanya 2 Sahabatku yang sekelas denganku yaitu Icha dan Fikri, Sementara Susan dan Lusi berada di kelas 9E ( Ahmad Soebarjo “ masih disebut kelas unggulan tingkat 2” ) dan Fadjar berada di kelas H lagi. Meskipun demikian, tidak akan dapat mematahkan semangat kita untuk selalu belajar dan berdoa untuk masa depan kita yang cerah.
Kepala Sekolah mengatakan, bahwa petugas upacara untuk hari Senin pertama akan ditugaskan kepada kelas 9A. Kami sekelas langsung melakukan musyawarah dan berunding dengan cara memilih beberapa orang sebagai petugas dan obade upacara.Alhamdullilah ku terpilih sebagai pembaca UUD 1945, Icha sebagai pembaca susunana upacara dan Fikri sebagai obade. Kami memulai latihan kami dengan penuh canda tawa, tak sengaja ku melihat seorang pembaca Doa yang tertawa yang sangat begitu keras dan ku menghampirinya. Ternyata dia sedang menjaili seseorang dihadapannya. Ketika ku mulai berada di hadapannya tiba-tiba dia mulai mencoba untuk menjahiliku, karena ku merasa keasyikan dengan kejahilan tersebut akhirnya ku membalas kejahilan tersebut yang ku bisa. Akhirnya kami pun akrab, saling curhat, dan canda tawa bareng. Dia Bernama Hesti, cukup singkat namanya itu dan unik seperti orangnya yg mungil. Dia baik, perhatian, penjail, pencolek, ramah, pinter, cerdas, somvlak, asik, dan sengklek 😂. Akhirnya kamipun menjadi sahabat.
Setelah beberapa hari ku belajar di kelas baru, akhirnya ku mulai akrab bersama teman baruku di Kelas. Ketika ku keluar dari Kelas, ku melihat Lusi bersama seseorang sepertinya mereka Akrab dan akhirnya ku langsung menghampirinya. Ku bingung, bukankah orang yang bersama Lusi adalah sahabatnya dulu yg berkhianat, yang membuat hati Lusi terluka sampai menumpahkan air matanya dihadapanku. Ku tak berfikir panjang. Yang pasti ku merasa bersyukur, mungkin sahabatnya itu menyadari perbuatannya dan langsung meminta maaf Kepada Lusi sehingga mereka dapat berkumpul kembali dan akrab, sama halnya seperti ku menyesali perbuatanku terhadap ketiga sahabatku.
Setelah beberapa hari kemudian, tak sengaja ku membuka akun media sosialku yaitu Facebook. Tiba-tiba layar utama dalam handphoneku adalah penawaran grup yang berjudul “ Debat ADM dan Anime “. Karena ku merasa kesepian akhirnya ku mencetang untuk masuk ke grup tersebut. Tak lama kemudian, pengkonfirmasi dari admin grup tersebut mengijinkanku untuk masuk. Ku langsung melihat-lihat post dari grup tersebut. Sungguh mengejutkan, ternyata post berisi tentang hal-hal yg tidak penting, kata-kata yg tidak senonoh dan hal-hal yang mengejutkan lainnya. Namun, lama kelamaan ku mulai tergiur untuk memasuki dunia tersebut. Ku mulai mengupdate status di grup tersebut, setlah beberapa menit kemudian banyak sekali orang yang membully diriku. Namun terdapat seseorang yang mendukungku, akun FB dia bernama Lan'zc Nugraha. Dia berusaha mendukungku dan terus membela diriku sampai pembulyan ini selesai. Setelah pembulyan teesebut selesai ku mengucapkan kata terima kasih kepadanya, setelah itu kami mulai akrab dengan celotehan kami yg tidak bermakna di FB dan messenger. Meskipun kami tidak pernah bertemu sama sekali tapi ku yakin dia adalah anak yang baik, ramah, sompral,misterius, kadang hilang kadang nggk namun sikapnya susah untuk dijaga, walaupun demikian tidak memperhambat kami untuk mejadi sahabat. Yang ku salut dari dia adalah dia orangnya selalu bersalah bila melakukan kesalahan, tegar, pemaaf, dan sayang terhadap ibunya yang sedang hamil tua. Ku doakan semoga di hari kelahiran nanti adikmu dan ibumu selamat tanpa ada hambatan, dilancarkan segala urusannya, bayi yang sehat, dan mendatangakan sesuatu kebaikan dalam kelahirannya. Aamiin Yaa Rabb
Setelah beberapa hari kemudian, Lan'zc mengetag nama diriku bersama sahabatnya di FB. Yang berisikan tentang celotehan dia untuk membuat semua sahabatnya tertawa mewujudkan suatu kebahagian seperti keluarga. Setelah ku mengomentari, tiba-tiba sahabatnya ikut menyelotehkan komentarku dengan kata-kata konyolnya tersebut. Dia bernama Dhanu Oghit Hardani. Kami saling membalas komentar kami masing-masing dengan kata-kata yang aneh, konyol, dan unik. Dhanu Oghit Hardani? Yaps itulah nama sahabatnya Lan'zc dan akhirnya menjadi sahabatku juga. Yaps cukup unik namanya, ku mulai akrab dengannya ketika ku mulai menanyakan kabar sahabatnya karena untuk beberapa hari yg lalu Lan'zc tak pernah muncul seperti hilang ditelan bumi. Namun dia tidak mengetahuinya. Daripada ku bosan akhirnya kami berkenalan, saling intro dan saling curhat soal cewek mulu. Menurutku, dia orangnya tak kalah sompralnya dari Lan'zc, asik, baik, aktif, pinter, kocak, Jones hobbynya selalu ingin tahu cara penggunaan kode binar ( apa itu kode binar ku Tak tahu? 😂) dan selalu ngenes 😂 Katanya aja banyak cewek yang dia suka tapi semuanya kgk ada yg nyantol satupun 😀😁 “ Yg sabar Ea Kawan sama oepun Jones😀😁😂”. Terima kasih kepada semua sahabatku di dunia nyata dan dunia maya yang telah membuatku bahagia dan bangkit dari keterpurukan. kesedihan dan beban yang ku miliki serasa sirna dan musnah karena kalian semua. Tetap menjadi sahabat yang ku kenal sampai hari akhir nanti “ They Are Is Everything”. Sekali lagi Arigatou SAHABAT 😊😉
Mohd Agus Restu ( Muss ) "Saya"
Nurhaliza Witriani ( Icih )
Susanti ( Ijem )
Muhammad Fikri ( Nanang )
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan Dan Kebahagiaan ( Kisah Nyata )
Non-FictionCerita ini menceritakan tentang kejadian-kejadian dan kisah yang sangt menyakitkan tentang seorang perempuan tua yang berjuang untuk melawan penyakitnya demi orang-orang yang disayanginya sehingga dapat menyentuh hati dan kebahagian yang begitu tida...