Stuck in Friendzone

Part 1

Sudut pandang sebagai Elina.

Hari pertama masuk sekolah menjadi anak kelas 8 rasanya malas sekali.

Pagi hari,aku membuka mataku dengan terpaksa,sarapan pun tidak ditemani orang tua, hanya Bibi Ina lah yang sudah kuanggap sebagai mama kedua ku. Orang tuaku sangat tidak mempedulikanku. Yasudahlah mungkin mereka memang lagi banyak pikiran di kantor.

Aku pergi ke sekolah dengan Nicho, teman kecilku dan juga tetangga ku, aku dan Nicho ke sekolah jalan kaki, karena jarak rumah kami dan sekolah tidak jauh. Hanya membutuhkan beberapa 10 menit untuk sampai di sekolah.

"El, lu gak papa? Kok murung amat dah. " tanya Nicho padaku sambil jalan ke sekolah.
"Ehhh, gapapa kok." jawabku ragu-ragu.
"Udah sih jujur ae sama gw dah. " Nicho meyakinkan.
"Biasa Nic, sarapan ga sama mama dan papa. Selalu." jawabku malas.
"Yaudah besok gw kerumah lu kita sarapan bareng sebelum ke sekolah ok. "
" Tapi... "
" Udah gada tapi-tapian. "

Sesampai di sekolah. Tidak ada yang berubah.
" Hoiii El, gimana liburan lu? " tanya vina dengan penasaran.
" Dirumah aja, Vin. Lu? " jawabku santai.
" Gw ke rumah saudara gw di Bandung. "
" Oh, rumah Sammy ya? "
" Iya, yang gw ceritain loh "
Baru mau jawab. Gita pun muncul dari belakang Vina dan mengejekku lagi. "Eh, Elina. Gimana liburan? Dirumah aja? Kasian ya orang tuanya ngga perhatiin. Anak pungutan kali ya lu." Aku sebenarnya malas berhadapan dengan anak ini. Mentang-mentang dia anak Pengusaha yang kaya raya
"Napa lu gabisa jawab? Yahh anak pungutan gabisa jawabb. " Katanya sambil mendorong ku. Akupun tak tahan lagi. Rasanya pengen ku gampar. Tapi ini di sekolah. Tiba-tiba dari belakang Gina ada seorang laki-laki yang kukenal. NICHO.

" Eh, lu bisa ga sih sehari aja gausa ganggu Elina. Lu demen amat sih"

"Gabisa. Napa? "

" lu ganggu sekali lagi liat aja lu "

" haha Bodoamat. "

Aku hanya mematung melihat mereka berdebat.

--------------------------part 2?----------------------
Like dan share ya, xoxo.