CHAPTER 3

17 1 0
                                    

Selama perjalanan Seulyeon hanya diam sambil menatap kearah jendela disebelahnya. Changkyun hanya sesekali melirik sekilas pada sepupunya itu.

Jika suasana hening seperti ini pikiran Seulyeon entah kenapa otomatis mengingat Yoongi. Apalagi kejadian beberapa tahun yang lalu selalu mengganggu pikirannya.

Seulyeon menghela nafasnya lesu.

"Yoongi-ah." Gumamnya sangat pelan.

"Apa? Yoongi?"
Itu Changkyun yang menimpali. Walaupun pelan tetapi karena suasana hening didalam mobil suara Seulyeon masih jelas terdengar.

Seulyeon menoleh pada Changkyun.
"Eh? Apa?"

"Ck! Kenapa balik bertanya. Siapa itu..Yoongi?"
Changkyun bertanya sambil fokus menyetir.

"Teman."

Alis Changkyun terangkat sebelah. Ia melirik Seulyeon sekilas.
"Teman atau kekasih?"

"Fokus saja menyetir!" Seulyeon merengut. Tiba-tiba saja ia jadi sensitif.

"Padahal kan aku hanya bertanya." Gumam Changkyun.

***

Changkyun memarkirkan mobilnya di area parkir terdekat sungai Cheongye.

Ya, mereka sekarang berada di pusat kota Seoul. Tempat wisata yang terkenal disana, Sungai Cheongye atau Cheongyecheon.

Setelah keluar dari mobil Changkyun mengajak Seulyeon berjalan beriringan kearah Jembatan Narae dan Gwanggayo.
Karena baru pertama kalinya ketempat itu sembari berjalan Seulyeon menanyakan rasa penasarannya.

"Ini..dimana?"

Changkyun menoleh dan tersenyum tipis.
"Sungai Cheongye."

Seulyeon melihat ke sekeliling.
"Mana sungainya?"

Sedari tadi yang terlihat oleh Seulyeon hanya kafe dan rumah penduduk.

"Dibawah, ayo!"
Changkyun menarik Seulyeon untuk menuruni tangga menuju kebawah jembatan itu. Sungainya terletak sekitar 4 meter dibawah jembatan.

"Woah~"

Mata Seulyeon berbinar lucu melihat pemandangan yang ia lihat saat ini. Disepanjang aliran sungai itu dihiasi dengan lampu berwarna warni, suasananya begitu indah dan asri dimata Seulyeon. Tanpa sadar ia pun menggoyang-goyangkan tangannya yang sedang digenggam oleh Changkyun dengan semangat.

"Changkyunie! Ayo mendekat kesana!"
Kini gantian Seulyeon yang menarik Changkyun.

Mereka berada pada sisi kanan sungai itu. Duduk disana dengan kaki yang menjuntai bebas kebawah.

Disana juga ada beberapa pasangan muda-mudi yang tengah memadu kasih sepertinya. Tanpa memperdulikan orang-orang disekitar, Seulyeon hanya tersenyum sambil memandang aliran sungai dihadapannya.

"Kau suka, noona?" Tanya Changkyun yang melihat Seulyeon tersenyum manis.

Seulyeon mengangguk pelan sambil terus mempertahankan senyumnya.
"Eum! Sangat!"

Hal tersebut membuat Changkyun gemas lalu tertawa pelan sambil mengacak rambut Seulyeon. Membuat Seulyeon menepis tangan Changkyun yang ada dikepalanya.

"Hey! Jangan seenaknya mengacak rambutku!" Dengan rengutan diwajahnya Seulyeon merapihkan rambutnya yang diacak oleh Changkyun barusan.

Changkyun kembali tertawa menatapi sang sepupu yang mudah sekali marah. Ia sangat gemas, sungguh!

"Sekarang ceritakan kenapa noona menangis tadi siang."

Mendengar hal itu Seulyeon menyudahi kegiatannya barusan. Raut wajahnya berubah sendu, ia sedikit menundukkan kepalanya lalu menghela nafas.

"Kau tau? Tadi siang aku bertemu dengan 'teman' yang pernah kuceritakan padamu."

Dahi Changkyun mengerut, ia nampak bingung.
"Kapan? Aku kan selalu bersamamu tadi siang. Kenapa aku tidak melihatnya?"

Seulyeon ikut menatap Changkyun. Ia mengubah posisi duduk sedikit menyerong kearah Changkyun.
"Kau melihatnya!"

"Huh? Kapan? Dimana?" Changkyun semakin bingung dibuat Seulyeon.

"Member BTS yang kutemui tadi siang!"

Mata Changkyun sedikit melebar.
"Hahhahaha! Benarkah? Hahhaha. Kau terlalu banyak berkhayal noona. Katakan dengan serius!"

Seulyeon mengusap wajahnya kasar. Menatap Changkyun frustasi. "Aku serius! Dia Min Yoongi BTS, teman SMA ku dulu! Dialah orang yang kumaksud!"

"Yang benar?"

"Ya!!!"

Changkyun berkedip beberapa kali. Ia tampak mencerna perkataan Seulyeon barusan. Ia terdiam untuk beberapa saat.

Seulyeon menghela nafasnya. Ia kembali melayangkan pandangannya kearah aliran sungai.

"Lalu.. apa yang membuatmu menangis?" Changkyun kembali membuka suaranya.

Tiba-tiba saja seperti ada tombak yang menancap jantung Seulyeon. Ia merasa sesak, matanya pun terasa memanas.

Sedetik kemudian terdengar isakan keluar dari mulut Seulyeon. Membuat Changkyun menatap prihatin kepada Seulyeon.
"Noona." Panggilnya pelan.

Tangannya sudah merengkuh Seulyeon agar masuk kedalam dekapannya. Ia mengelus pelan punggung sempit milik Seulyeon.

Seulyeon terus terisak didalam pelukan Changkyun.
"Aku menyesal Changkyun-ah." Kata Seulyeon disela tangisannya.

Sedangkan Changkyun? Ia hanya diam sambil terus mengusap pelan punggung Seulyeon.

"Aku sangat menyesal. Aku sangat jahat. Seharusnya aku tak mengatakan hal yang menyakitinya dulu. Aku mencintainya. Aku sangat mencintainya. Min Yoongi."

Seulyeon terus meraung dan menangis sejadinya, perkataan Seulyeon terdengar begitu miris. Tersirat penyesalan yang sangat dalam disetiap kalimat yang ia ucapkan.

Changkyun yang mendengarnya saja dapat merasakan betapa sakit perasaan sang sepupu saat ini. Namun, Changkyun tak dapat berbuat banyak. Ia pun hanya merengkuh Seulyeon lebih erat.

"Aku mencintainya, Changkyun-ah! Aku mencintainya! Aku hanya tak ingin dia pergi dariku saat itu! Aku tak bisa jika dia pergi! Tapi, aku terlalu naif dan malah menyakitinya. Aku harus bagaimana?"

Tangisan Seulyeon terus terdengar, bahkan ada beberapa pasang mata yang melihat kearah mereka berdua.

"N-noona. Jangan seperti ini." Suara Changkyun terdengar sedikit bergetar. Kalau ia wanita mungkin ia juga akan ikut-ikutan menangis saat ini.

Untuk beberapa saat hanya tangisan Seulyeon yang terus terdengar dengan Changkyun yang masih memeluk Seulyeon.

"Noona, aku akan membantumu." Suara Changkyun menginterupsi.

"Hiks.. membantu?"
Seulyeon melepaskan tautan mereka berdua. Menatap pada Changkyun dengan sisa air mata diwajah dan mata yang sembab.

Changkyun mengangguk pelan.
.

.

.
To be continued..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE TRUTH(BTS STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang