bab. 3

70 5 0
                                    

happy reading... 😉

                            ¤¤¤¤¤
Aufar POV

Hari ini aku diajak orang tuaku untuk ketemu dengan perempuan yang dijodohkan denganku.

Dan sekarang aku lagi duduk di sofa rumah perempuan itu, mataku memandang sekeliling ruangan ini, kulihat di atas meja ada beberapa frame foto, terlihat ada seorang laki laki yang diapit oleh kedua perempuan, mereka tersenyum lebar.

"siapa dari mereka berdua yang akan dijodohkan denganku?" tanyaku dalam hati.

Sementara para orang tua sedang asik berbincang bincang, aku menyibukkan diri bermain ponsel sambil menunggu perempuan itu.

Tiba tiba ku dengar suara langkah kaki dan suasana di ruangan ini menjadi senyap.

Saat ku alihkan pandanganku, ku lihat seorang gadis berdiri di depanku.

Pandanganku sekejap berhenti untuk menatap dia, dia memakai dress berwarna sky blue panjangnya selutut sehingga kakinya terlihat.

"cantik..." ucapku dalam hati.

Dia cuma memakai make up sederhana tapi entah itu membuatnya cantik dengan wajahnya yang imut.

Aku rasa umurnya sekitar 20.an, dia masih polos, terlihat ketika dia berjabat tangan denganku, tangannya dingin dan berkeringat.

Aku sedikit tertawa melihat tingkahnya yang grogi bertemu denganku. Jika dibandingkan dengan wanita yang pernah disisiku, yang pernah menjadi kekasihku, dia tak ada apa apanya.

Setelah selesai makan malam bersama, kulihat dia berjalan ke arah taman di samping rumah, dia duduk di ayunan.

Ku langkahkan kakiku mendekat ke ayunan itu, kulihat dia sedang menatap ke depan, dia melamun, entah apa yang dia fikirkan.

Aku meminta ijin padanya untuk duduk di sebelahnya, dia merespon dan membagi tempat duduknya.

Disana kami saling ngobrol walaupun aku masih merasa jika dia masih canggung berada di dekatku.

Ku lihat dia mulai mengeluarkan isi hatinya tentang perjodohan kita, dan fikiran kami sama, kami sama sama menolak untuk perjodohan ini.

Setelah ngobrol kami selesai di ayunan itu, kami masuk ke ruangan.

Melanjutkan ngobrol dengan para orang tua.

Dan tanpa ku sangka ternyata Yuma kuliah di Semarang, otomatis mamaku dan mamanya Yuma ingin kami berangkat ke Semarang berdua, karena aku bekerja di cabang perusahaan papa yang ada di Semarang.

Aku ingin menolaknya, tapi apa alasanku, apa aku bilang saja jika aku sudah punya kekasih, ah itu tak mungkin, bisa bisa aku di marahin habis habisan oleh papa.

Lalu bagaimana dengan kekasihku yang ada di Semarang?
Ah sepertinya aku harus bersandiwara dulu, untuk memuluskan rencana papa.

Akhirnya aku menyetujui permintaan mereka untuk berangkat ke Semarang dengan Yuma, dan selama di Semarang aku diminta untuk mau mengantar dan menjemput Yuma kuliah... Luar biasa hidupku tambah ribet aja...

                             ¤¤¤¤¤

Yuma POV

Aku tak menyangka hari ini aku harus bertemu dengan pria yang ingin dijodohkan denganku, dan dia sekarang duduk di sampingku, di ayunan.

matanya berwarna coklat, garis rahangnya tegas, dan kulitnya putih yang berbalut kemeja biru navy menambah ketampanan pria ini.

Saat tadi aku bertemu dengannya ketika aku melihat senyum ramah kepadaku, tiba tiba otakku mengatakan jika aku pernah melihat senyum itu, ya aku pernah melihatnya sebelum kita bertemu hari ini.

Kaulah PilihankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang