happy reading... 😉
¤¤¤¤¤
Author POV
Jam di nakas kamar Yuma menunjukkan pukul 4.30 pagi, Yuma sudah bangun, ia bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan ibadah sholat shubuh.
Setelah selesai Yuma merapikan tempat tidurnya dan memeriksa barang bawaan yang akan dibawanya ke Semarang, setelah dirasa semua sudah komplit dia beranjak dari kamarnya menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Yuma sudah rapi mengenakan kaos berwarna putih yang dibalut kemeja cewek berwarna biru, jeans biru navy, dan sepatu kets warna putih, style simple ala Yuma.
Yuma keluar dari kamarnya menuju ruang makan untuk sarapan.
"pagi ma.." sapa Yuma pada mamanya yang berada di ruang makan.
"pagi sayang.." jawab mama yang sibuk menyiapkan makanan di meja.
Yuma menggeser kursi untuk duduk, dia hanya diam menatap makanan di atas meja.
Melihat sikap anaknya, jidat mama berkerut. "kamu kok tumben gak semangat gitu, biasanya kalau kamu pulang ke Semarang semangat banget?" tanya mama.
Yuma sedikit mengangkap kepalanya untuk menanggapi mamanya."aku semangat kok maa, cuma gak suka aja ke Semarangnya sama Aufar, trus dibuntuti Aufar terus selama disana. "
"kayak anak kecil aja..!" tambah Yuma dengan bibir yang memanyun sekarang.
Mama hanya tertawa melihat sikap anaknya. "kamu kok ngomong gitu sih sayang, mama fikir kamu sudah menerimanya?"
Yuma diam sejenak memutar bola matanya"sebagai teman aku terima dia..."
Sepagi ini mama dan Yuma sudah berdebat tentang Aufar, ayah yang mendengar dari taman melangkahkan kakinya ke ruang makan. "kalian lagi debatin apa sih!?"
Dua perempuan ini tiba tiba diam menatap sang sumber suara yang keras.
"Auafar yah.." ucap Yuma sambil mengunyah sesendok nasi goreng.
"astaga jadi ribut ribut itu omongin anak itu!" ucap ayah yang tertawa sambil menggeser kursi.
"iya yah, mama itu lo? Ngebet banget pengen jodohin aku sama Aufar, padahal akunya gak tertarik sama dia, udah ah aku gak mau bahas dia..! " ucap Yuma sambil berdiri berjalan menuju dapur untuk menaruh mencuci piring.
"udah gak usah ribut, semua keputusan ada di kamu Yuma, kalau kamu gak mau ya udah, tapi ayah mohon kamu mengenal dia dulu" ucap ayah dengan suara tegasnya.
Yuma menoleh ke ayahnya, menatap memelas. "iya yah, tapi aku gak mau kalau dia selalu ngikuti aktivitasku, ngantar jemput aku, risih yah..!"
"lagian kan sebelum ada dia aku bisa melakukannya sendiri!" tambah Yuma.
"tapi kan kalau ada Aufar di bisa jagain kamu" ucap ayah.
"yaudah deh yah terserah kalian" jawab Yuma yang melangkah pergi dari dapur.
Tak lama kemudian bel rumah berbunyi, bibi membuka pintu utama, ternyata orang yang dibicarakan sejak tadi sudah datang.
Bibi mempersilahkan Aufar masuk, mama dan ayah Yuma yang mengetahui Aufar datang beranjak dari ruang makan untuk untuk menemui pria itu.
Mereka mengajak Aufar untuk sarapan, tapi Aufar menolak dengan alasan dia sudah sarapan di rumah. Akhirnya mereka bertiga duduk di ruang tamu menunggu Yuma.
Yuma yang mendengar deru mobil berhenti, langsung berlari ke arah jendela Yuma mendapati mobil sport warna hitam milik Aufar sudah terparkir di sana, dengan malas Yuma mengambil tas dan kopernya menuju ke arah pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaulah Pilihanku
ChickLitDicintai oleh orang yang kita cintai itu adalah kebahagiaan yang paling indah. Menjalani kehidupan dengan orang yang kita cintai itu adalah kebahagiaan yang tiada tara. Tapi mencari sosok yang benar benar mencintai kita tidak hanya menerima kelebih...