3

44 3 0
                                    

Happy reading!!

-----------------
Rumah

Saat sampai di pekarangan rumah, ternyata mobil papa udah sampai duluan.
"S**l, mama sama papa udah pulang, gimana ni, kira-kira papa marah gak ya? "Gumamnya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal. Dengan perlahan Tirta membuka pintu agar tidak ketahuan mama sama papa. Saat masuk, ternyata papa lagi duduk santai di sofa diikuti mama sama kakak. "Tirta... "Panggil papa seperti orang mau marah."Ehmm, i..ya pa"jawab Tirta sambil terkekeh. "Kamu dari mana? "Tanya papa. "Dari rumah  Qibra pa"jawabnya. "O, ya udah, sana ganti baju nanti mau makan malam sama keluarga Adiahsya."hah'? Keluarga Adiahsya"gumam Tirta. "Ehmm, iya pa"jawab Tirta sebelum ketahuan papa karena melamun.

--------------------
Meja makan

Keluarga Adiahsya sudah menunggu di meja makan, tapi Tirta belum kunjung turun. Tirta tidak nyaman menggunakan dress ini, padahal dia cantik menggunakan dress merah dengan sedikit garis hitam dipinggang dan di bahu. Make up juga tidak menor, dengan rambut terurai rapi, Tirta udah cantik. Dari ambang pintu mama terdengar suara mama"masih belum selesai"tanya mama.

Tirta menggeleng kepala
Sambil memaju bibir" belum "jawabnya singkat. "Kenapa?? "Tanya mama. "Nggak cocok ma"rengek Tirta. "Kamu cantik sayang, ayo turun nanti papa marah loh"kata mama. "Tapi ma... "Belum selesai Tirta ngomong udah dipotong sama mama. "Ayo... "Kata mama sambil mengulurkan tangan. "Iya"jawab Tirta. Saat papa sibuk ngobrol dengan keluarga Adiahsya, mama dan Tirta datang" ehemm...."dehem mama memberi kode keras ke papa bahwa kami udah ada di belakangnya. Semua menoleh ke Sumber suara"oh udah ya, "tanya papa. "Nah sekarang kenalin ini anak kedua kami, Tirta beri salam pada mereka"kata papa Tirta. "Om, tante, kenalin nama saya Angerita Nabila Tirta, salam kenal "kata Tirta sopan.
"Iya, kamu cantik ya, oh ya kenalin nama tante,tante Rinta"jawab tante Rinta. "Nah, nama om, om Rudy "kata om Rudy sopan. Om Rudy sama tante Rinta teman Usaha kue mama dan papa di Amsterdam, Belanda. Mereka dekat sejak menjalani usaha selama 3 tahun di Amsterdam. Saat mereka asik bicara tentang Usahanya,tiba-tiba bunyi bel rumah berbunyi 3 kali.

Teet, teet, teet....

"Ada tamu, biar Tirta buka ya pa, "kata Tirta. "Gak usah, biar papa aja, kamu tunggu di sini sama mama dan yang lain, ya"paksa papa agar Tirta tetap duduk. Saat papa berjalan menuju ambang pintu, bel berbunyi sekali lagi.

Teet......

"Iya, tunggu sebentar"teriak papa. Saat pintu dibuka "ehh, ternyata nak Faqih"kata papa yang kedengaran sampai ke meja makan. "Faqihh"gumam Tirta. Saat papa sama Faqih ke meja makan, ternyata memang Faqih yang gua kenal. Acara berlanjut sampai selesai.

------------------

Sinar matahari mulai masuk cela - cela jendela kamar cewek itu, kalo pagi gini pasti tu kak Vero ngomel-ngomel, sebelum dia ngomel mendingan gue bangun duluan. Untung jam weker gue udah diatur lebih awal jamnya. Jadi gak ada yang ngomel. Waktu 15 menit udah selesai siap-siap untuk pergi sekolah. "Ehh biawak bangun.... Udah telatttt.... "Belum selesai kak Vero ngomong, Tirta udah siap duluan. "Gue udah siap kak, yok berangkat"kata Tirta semangat'45 sambil terkekeh melihat tingkah kakak nya. "Ehh, busyeet dah kutu kebo, tumben lho bagun cepet,coba jangan ngagetin gue"kaget kak Vero. "Jangan banyak bacot, cepetan ntar telat lagi"kata Tirta sadis. "Iya, ah bawel"jawab kak Vero. Belum sempat kak Vero sarapan, ehh Tirta malah langsung naik mobil. "Ma, pa Tirta berangkat ya, bye"pamit Tirta. "Sarapan dulu nak"kata mama. "Ntar aja disekolah"jawab Tirta malas. "Ehh, dek tunggu gue"teriak kak Vero ."ma, pa duluan ya"kata kak Vero sambil mengambil selembar roti. Belum sempat mama jawab, ehh dua-duanya udah ngilang.

---------------------
Sekolah

"Tirta!!! "Teriak Ridana sama Qinta serentak. Waktu gue mau nyamperin mereka, gue malah ditabrak sama cewek baru disekolah. "Aduhhh"rengek Tirta. "Ehh, sorry..."kata cewek itu sambil mengulurkan tangan nya. "Iya"jawab Tirta singkat. Teman-teman Tirta langsung berlari ke arah Tirta jatuh. "Lho gak pa pa"kata Qinta panik. "Iya, gak pa pa"jawabnya. "Udah yuk ke kelas aja, bentar lagi bel, nanti keburu Macan afrika masuk kelas "oceh Ridana, maksud macan afrika tu, ibu Vina guru fisika.Guru paling killer di sekolah."Iya"jawab mereka serentak. Tangan Tirta sedikit tergores karena kena Batu kecil saat jatuh tadi. "Murid baru kayaknya "kata Qinta memulai pembicaraan. "Mungkin"kata mereka serentak.
------------------------
Kelas

Saat siswa siswi lainnya sibuk dengan kegiatan sendiri,tiba-tiba guru fisika datang dengan penggaris panjang. Akhirnya pelajaran berlanjut dengan serius,selalu kalo pelajaran ini gak ada yg becanda.

Saat yang ditunggu siswa siswi datang, mereka ber oh-ria dalam hati masing-masing sambil senyum senyum gak jelas. "Baiklah, sampai disini anak-anak "kata ibu Vina sambil meninggalkan kelas.
"Tir, temenin gue ke kantin yuk" ajak Qinta. "Ya udah, Ridana gak ikut"kata gue. "Gak ah malas gue" ketus Ridana. Dengan cepat Qinta dan gue ke kantin melewati koridor kelas Faqih. Dari jauh Qinta melihat Faqih sedang bicara dengan cewek Baru yang nabrak Tirta pagi tadi. "Mereka berdua"gumam Qinta takut ketahuan Tirta bahwa Faqih berduaan dengan cewek itu. Emang sih Tirta gak bisa ngelarang Faqih dekat sama siapa pun. "Tir, lewat lain aja yuk"kata Qinta sambil melihat ke arah Tirta. Ternyata Tirta sdh melihat semuanya sebelum Qinta mencegah, "gawat "gumam Qinta. Terdengar suara buku fisika milik Tirta jatuh karena kaget. Ternyata bunyi itu terdengar sampai gendang telinga Faqih. "Tirta" gumam Faqih. Tirta berlari sambil meneteskan air matanya hanya untuk laki-laki yang udah buat hatinya hancur berkeping-keping. Qinta pun melirik Faqih dan mengikuti arah larinya Tirta. Saat Qinta liat Tirta nangis tersedu-sedu,akhirnya Qinta memutuskan untuk menghampiri nya. "Lho yang sabar ya"kata Qinta sambil memeluk Tirta. "Hiks..hiks Faqih jahat banget sama gue, dia yang udah bikin gue sampe terbang suka sama dia, tapi dia giniin gue" katanya sambil menghamburkan tangisnya di pelukan Qinta. "Sabar ya"kata Qinta. Kebetulan kak Vero and thegeng lewat di hadapan mereka. "Ver, bukannya itu Tirta adek lho, tu dia lagi nangis dipelukan temennya" kata Oji temen kak Vero. "Mana"kata Vero sambil mencari keberadaannya. "Itu"kata Oji. "Eh busyet dah kutu kebo, siapa yang buat adek gue jadi gini"kata Vero yg kedengaran sampai telinga Tirta. Tirta kaget dan berlari ke arahnya. "Kak Veroo" kata Tirta yang masih menangis. "Lho kenapa ?" tanya kakaknya. "Nanti gue jelasin dirmh"kata Tirta. Akhirnya dia dan Qinta mengurung niatnya untuk pergi ke kantin.


Hy readers!!!

Seru gak ceritanya, maaf kalo gaje soalnya author lagi sakit, jangan lupa tinggalin jejak vomenntnya ya

Bubayy 😍

Bad MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang