True Love | (Bieber Love Story Oneshoot)

True Love | (Oneshoot)

“True love isn’t about his/her face. True love is about who make you feel so right.”

***

“What do you want, Jessica?”

Gadis yang dipanggil Jessica itu mulai menggigit bibir bawahnya dan mulai membaca perlahan menu yang ada di café ini. Ia membaca semuanya perlahan. Dan akhirnya ia sangat tertarik dengan Strawberry Cheese Cupcakes.

“This one! Sounds so delicious. So, what do you want, Justin?”

Pria yang tengah bersama dengan Jessica itu mulai membaca menu lagi. Dengan meletakkan tangan di depan dagunya, ia mulai memilih salah satu cupcakes dari deretan cupcakes menu itu.

“I want to buy…. Aha, this one! I love ice cream fucking much!”

Jessica kemudian sedikit terkekeh ketika Justin yang notabene adalah sahabatnya mulai menunjuk Chocolate Ice Cream Cupcakes. Souuunds so delicious. Jessica mulai menarik tangan sahabatnya itu setelah memesan cupcakes, mereka kemudian di salah satu tempat yang ada di sana.

Hari ini, mereka pulang lebih awal dari sekolah jadi untuk menghabisi waktu bersama, mereka memutuskan untuk singgah ke café yang khusus berjualan cupcakes itu.

“Justinnn, I want to tell you about something.”

“What is that?”

Jessica mulai tersenyum tiba-tiba. Pikiran-nya tertuju pada seseorang. Justin yang menatap Jessica dari tadi, tampak heran dengan sikap Jessica yang aneh seperti itu.

“I’m sure that you can’t believe what I wanna tell to you. Guess what! I like Harry! He’s so handsome. His face is so cute, aaaa I love him, Justin!”

Justin terdiam. Ia mulai berat menarik nafasnya. Ada apa ini? Terlihat Justin yang mulai mengeluarkan senyum palsunya. Untuk tersenyumpun sekarang ia sangat susah. Justin menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia mulai tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

“Hi, buddy, do you hear me?”

“Of course. Hm, Jessica… hm… I’m happy if you like him.”

Bohong. Justin mulai merasa ada yang berontak di hatinya. Rasanya, ingin dia berteriak sekarang bahwa apa yang ia katakan tadi itu bohong. Justin kemudian menatap Jessica yang dari tadi masih senyam-senyum sendiri tanpa sebab. Segitu bahagianya kah dia jatuh cinta pada Harry? Justin mulai mengusap tengkuknya.

“But, did you know that Harry is a bad boy in our school?”

Justin bisa melihat sekarang jika senyum di bibir Jessica mulai pudar perlahan. Jessica menatap Justin. Ia kemudian meletakkan kedua tangannya untuk menopang dagunya.

“Yah, I did. But, I think that just a rumor for make he looks so bad. I mean, apa kau percaya wajah Harry yang lucu itu adalah seorang bad boy?”

Justin mulai menghembuskan nafasnya dengan berat. Ia ingin menghentikan nafasnya sekarang juga karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa Jessica menyukai Harry. Memang, cukup aneh bagi Justin tentang perasaannya ini.

Dulu ketika mereka masih kecil, Justin sering iri ketika Jessica bermain dengan laki-laki lain. Dan sekarang, adalah yang tersakit bagi Justin. Dan dia tidak mengerti perasaan itu namanya apa, sejenis apa dan bagaimana cara mengatasinya. Baginya, ketika perasaan ini muncul, ia akan sulit mengendalikan dirinya. Gila.

“Omg, Justin! That’s Harry! Omgggg, he’s so cuteee!”

Justin mulai melihat apa yang ditunjuk Jessica. Terlihat Harry yang sedang berada di kasir. Justin mulai menatap Jessica, ia terlihat bahagia sekali kala itu. Justin menunjukkan wajah sejengkel-jengkelnya dan ia tidak fokus lagi dengan Harry.