Two

64 4 0
                                    

AKU TAKKAN PERNAH
MENGGANTIKANMU
DENGAN SIAPAPUN
KAMU TETAP ADA DIHATIKU

***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Ara, Gladis dan Lania masih sibuk menyalin catatan yang sangat panjang.
"Anjirr.. Pa Bandi ngasih catetan kya bikin novel aja.. panjang amat.." cerocos Lania.
"Iya nih tangan gue kya mau copot nih. " keluh Gladis.
"Alay luh" kata lania dan Ara serempak.
"Eh .. kompak amat" kesal Gladis. Lania dan Ara tekekeh.
"Eh anjirr gue lupa... Tadi sherin kan bilang Ka Dave nunggu gue di gerbang pulang sekolah kan. Gue harus cpet kesana kasian Ka Dave nunggu " kata Ara sambil membereskan buku-bukunya.
"Emang lo udah selesai nyatet ra ?" Tanya gladis.
"Belum, ntar malem kalian berdua ke rumah gue. Sekalian bawa catetan. Sekalian nginep aja besok jga minggu bsa main kan" kata Ara dengan cepatnya.
"Lo suka Ka Dave Ra ?" Ceplos Lania.
"Gk lah.. udah berapa kali gue bilang sih. Hati gue cuma ada satya. SATYA YUDHIA PRATIDINA" kata Ara sambil menekankan nama satya.
"Iya deh ra.." pasrah Lania.
"Gue keluar dulu ya guyss.. jangan lupa ntar malem"
"Iya." Jawab keduanya serempak.
Ara berlari menyusuri koridor sekolah. Semua anak laki-laki yang masih ada disekolah langsung terpesona. Bagaimana tidak? Rambut coklat yang bergelombang berkibar-kibar ketika Ara berlari. Keringat di keningnya tampak sangat begitu seksi. Ara memang benar-benar princess di SMA ini.

Dengan nafas terengah-engah Ara berhasil mencapai gerbang sekolah. Ara melihat Dave tamoak tengah asyik dengan ponselnya. Ara menghampiri dave dengan nafas yang masih ngos ngosan.
"K..aa.. Da..ve.. ma..af tadi ke..lupaan" kata ara. Dave sontak langsung mematikan hpnya dan menatap ke Ara.
"Aku kira kamu gk dateng ra" jawab Dave.
"Tadi banyak catetan.. maaf ya ka" kata ara sambil menunjukan muka imutnya.
'Anjir imut banget...ah gemes' batin Dave didalam hatinya.
"Iya aku maafin deh" jawab Dave. Ara tersenyum senang.
"Makasih ya ka"
"Iya sama-sama" jawab Dave dengan mengacak-acak rambut Ara.
Ara menggembungkan pipinya dan melipat kedua tangannya.
"Ih kan berantakan" kesal Ara.
"Uhhh.. Ara sayang sini kaka benerin" kata Dave dengan suara menirukan anak kecil.
'Sayang.. sayang pa lu peang. Lo gk berhak manggil sayang. Yang berhak hanya satya. Satya' gumam ara dalam hatinya. Tpai Ara berusaha bersikap normal di depan Dave.
Dave masih sibuk membenarkan rambut ara.
" Ka Dave mau ngomong apa ? Apa aku punya salah ka ?" Tanya Ara dengan wajah polosnya.
"Em...ngomongnya boleh nanti? Kaka laper nih, temenin kaka makan yu" ajak Dave dengan semangatnya.
'Moduss' curiga ara dalam hati.
Tapi Ara merasa tidak enak jika dia menolaknya. Ara pun menyetujuinya. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk makan.
Sedangkan disisi lain Satya ternyata tengah memperhatikan Ara sedari tadi dari sudut taman depan sekolah.
Satya memang tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Tapi? Tingkah mesra Dave ke Ara membuat hati satya sangat sakit. Ya SAKIT.
Apa kalian pikir satya tidak mencintai ara ? Siapa laki-laki yang tidak menyukai Ara. Dia pintar, cantik dan sempurna.
Satya sangat mencintai Ara, begitu pula Ara. Tapi Ara tak pernah tau bahwa satya sangat mencintainya. Ara berjuang demi satya. Bahkan surat-surat selalu dia kirim untuk satya. Tapi tak pernah ada balasan. Ara pikir surat itu dibuang, atau dibakar. Tapi ara salah, surat itu selalu Satya tempelkan di dinding kamarnya. Hingga kamarnya penuh tulisan tangan Ara. Tapi dia senang.
Ada alasan tersendiri mengapa Satya menyembunyikan perasaannya pada Ara.
"Aww.." satya memegang kepalanya yang berdnyut.
'Sebaiknya aku pulang' batin satya dalam hati. Satya pun bergegas pulang dengan mengendarai motornya.

Beberapa menit kemudian Ara dan Dave telah sampai di restaurant seafood, kusukaan Ara.
"Ih ko kaka tau aku suka seafood" kata Ara sambil meloncat-loncat senang.
"Kamu kya anak kecil Ara." Kata Dave sambil terkekeh.
"Is.. kaka" kesal Ara sambil memukul bahu Dave.
Dave hany tersenyum.
'Gue seneng banget hari ini bisa bersama, deket banget bareng orang yang gue sayang. Ini saatnya gue nyatain perasaan gue ke ara' batin Dave dalam hati.
Akhirnya mereka masuk dan memesan makanan. Setelah selesai makan,Akhirnya mereka masuk dan memesan makanan. Setelah selesai makan, Ara segera menanyakan apa yang ingin Dave bicarakan.
"Ka Dave mau ngomong apa?"
Tanya Ara.
Dave menarik nafasnya panjang-panjang.
'Ini saatnya'
Dave mengambil tangan Ara.
"Azzahra Fradella Pratista..
Aku udah lama nyimpen rasa sama kamu. Aku tau dihati kamu cuma ada satya. Tapi pliss beri aku kesempatan untuk masuk kedalam hatim. Untuk menggantikan nama satya dengan namaku. Apa kamu mau jadi pacar aku?"
Dave merasa lega sekali sudah mengungkapkan perasaaannya. Sekarang tinggal menunggu jawaban.
Ara melepaskan tangannya dari Dave.
"Ka Dave maaf. Aku udah janji sama diri aku sendiri. Aku gak mau ngehapus nama satya dihati aku. Maaf ka aku gk bisa jadi pacar kaka." Jawab ara.
Nyess
'Ko sakit yah'
"Gapapa ko ra. Aku tau itu. Aku tau satya adalah prioritas kamu. Tapi apa boleh aku menjadi temanmu?" Tanya Dave.
Ara mengangguk semangat.
"Boleh ko" jawab Ara.

ONLY YOU IN MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang