#2

51 2 0
                                    

Hera POV

Janji...

Kau lupa akan janji mu mas adrian...
Aku begitu percaya saja akan omong kosong yang kau ucapkan saat kita telah di jodohkan.
Ku kira karna sejak kecil kita selalu bersama dan aku telah menganggap mu sebage kakak ku. Kau dapat ku percaya tapi yatanya....



   Aku menangis, meraung di dalam kamar hotel seorang diri.
Jadi dia hanya memanfaatkan ku saja, dia tau kalo aku tak bisa meminta bercere darinya. Keluargaku sangatlah mengagungkan nama baik dari pada perasaan. Sedangkan ia harus menikahi ku karna ibunya. Ibu yang selalu ia sayangi dan hormati. Walaupun ia masih mempunyai kekasih. ia yang mengatakan akan memutuskan kekasih nya. Demi keluarga kita dan demi perjodohan ini.


Tapi...


Mungkin kalo aku tak ada mungkin ia telah menikahi kekasihnya. Ini salah ku terlalu percaya pada nya. Salah ku juga yang menjadi penghalang dengan kekasihnya. Salah ku terlahir di keluarga ku.



  Tak terasa aku telah menangis begitu lama Hinga tak sadar di luar langit telah gelap. Aku telah hancur sungguh aku tak menyangka kau telah berhianat akan semua janji mu. Aku tak punya apa-apa lagi untuk ku pertahankan. keluargaku sejak dulu tak pernah menyayangi ku. Bila aku melakukan kesalahan maka hukuman yang kuterima bahkan pernah sekali aku melakukan kesalahan yang bukan aku sendiri yang salah tapi ayah ku menyekap ku di gudang tanpa makan selama 2 hari.



   Seseorang yang sangat menyayangi ku malah....



Ah... Hidup apa yang telah aku jalani selama ini menjadi penurut, anak yang patuh , mengikuti semua tata Krama dan menjaga nama baik itu yang harus selalu aku lakukan.



Cukup...



Aku merasakan tekanan dalam hidupku. Aku tidak mau ditekan lebih dalam karna suami ku yang lebih memilih kekasihnya. Dan menjadi pajangan saja. Aku tidak mau...



Tapi aku harus apa...?



Cukup lama aku terdiam dengan segala fikiran. Aku mendekat ke arah balkon hotel. Ku lihat kebawah dari pembatas balkon tinggi jika aku menjatuhkan diri bagaimanaya....



Bunuh diri....



Sepertinya itu akan lebih baik dari pada menerima hidup yang seperti ini. mungkin jika mereka melihat mayatku maka mereka akan merasa menyesal dan aku tak kan merasakan hal yang menyakitkan lagi atau harus tertekan akan semuahal.



Tapi kalo aku terjun dari ataslantai ini belum tentu aku akan mati ini lante dua. Tapi kalo aku naik ke atas gedung atau tower, tidak, aku tidak mau mayat ku hancur.



Kalo aku menyayat tanganku maka rasanya pasti akan lama sakitnya sebelum mati kehabisan darah Atau aku gantung diri saja ya...? Ah, tidak mayat ku nanti akan melotot itu tidak baik dan tidak cantik. apa lagi mungkin mayat ku baru ketahuan setelah empat hari dan sudah membusuk. Aku bergidik membayangkan.



Oh... Bagae mana caranya agar bisa menghilang dari dunia yang menyesakkan ini.



jadi harus cari cara yang lebih baik... mungkin....



dilihat nya lautan yang luasah... ya... aku akan menenggelamkan tubuh ku di laut itu lebih baik.






Flash back off






Aku semakin tenggelam kurasa aku akan kehabisan nafas aku bisa berenang tapi tidak aku tak mau menggerakan tubuh ku. Kesadaran ku mulai menipis karna udara dari tubuhku semakin habis akumerasa tercekik. Semakin lama semakin buram.



sebelum kesadaran ku menghilang aku merasa ada tangan yang menjangkau tangan ku dan menariknya...










Ok guys. . .
Mungkin ada yang bingung ya...
Jadi kalian harus baca prolog lagi ya biar tau...
Hahahaha










See you...

i'm Not A Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang