#7

38 3 0
                                    

Author POV.

Setelah perdebatan kecil itu mereka duduk bertiga di satu meja bundar.
Mereka makan dengan obrolan ringan. sesekali mereka tertawa karna candaan yang mereka lontarkan.


"Bee, kamu kan tidak suka selederi"


Kata-kata adrian mengagetkan devo dan hera. Devo merasa bahwa adrian sedang mempertontonkan kemesraanya, sehingga membuat ia gerah. Ia diserang api cemburu.


Sedang hera yang di panggil dengan sebutan kesayangan oleh adrian merasa jengah. Pasalnya panggilan 'bee' yang menurut pasangan romantis tapi tidak bagi hera. Pasalnya adrian yang memanggil hera dengan sebutan 'bee' karena adrian merasa hera seperti lebah karena terlalu cerewet.


Devo yang melihat pemandangan romantis adrian yang memisahkan selederi di piring hera merasa gerah. Bagi hera itu sudah biasa perlakuan adrian memang seperti itu dari dulu. Adrian sudah sangat tau apa yang di sukai dan tidak di sukai hera. Bagai mana tidah ia sudah bersama hera sejak ia kecil.


Karena devo tidak tahan dengan sikap manis adrian. Devo menelus paha hera perlahan. Hera tersentak kaget dengan perlakuan devo. Hera mencoba bersikap bias meski tangan devo sudah naik ke paha dalam nya. Sementara itu devo dan adrian menik mati makanan sambil ber cakap entah apa karna hera hanya fokus untuk mengendalilan diri karna tangan devo yang mencapae pangkal paha. Hera makin kuat mencekran sendok dan garpunya. Wajah hera sudah semangkin memerah, adrian yang melihat itu pun merasa heran.


"Bee, kamu kenapa kok muka kamu merah gitu?" tanya adrian


Tiba-tiba hera berdiri hingga tangan devo terlepas. Ia merasa kikuk hingga mengaruk lehernya.


"Ini... E... Anu itu apa namanya. Aku ketoilet dulu kebelet"


Tanpa mendengar jawaban dari keduanya ia sudah ngacir duluan menuju toilet.


Adrian yang melihat itu hanya mengerutkan kening.  sementara devo menatapnya dengan senyum yang di tahan.


"Eh... Sorry ya... Kadang cewek emang suka gitu" Adrian mencoba memberi alasan karena merasa tidak enak pada devo.


"It's ok... Lagian aku juga kebelet" kebelet kawin Maksut Devo.


"Gue kebelakang dulu ya" Devo beranjak dari duduknya tanpa menghiraukan Adrian yang menggerutu karena acara makan nya terganggu.




____________________



Sementara Hera masih berdiri di depan westevel. Menghadap cermin dengan wajah yang masih merona.


Hera sungguh tak menyangka devo berani berbuat seperti itu. Apa lagi di depan Adrian. Ada rasa takut, malu dan gairah. Untuk yang terakhir Hera tak mau mengakuinya. Itu di tempat umum. Haruskah Hera merasakan sensasi itu meski itu sentuhan dari devo.


"Oghhhh noooo..."
Erang Hera sambil menggelengkan kepalanya.


Ia harus mendinginkan otak nya.
Ia lalu menghidupkan keran air. Di basuhlah wajah nya dengan kasar.
Namun yang terlihat malah semakin mengerikan. Maskara yang ia pakai luntur dan belepotan. Bahkan lipstik yang ia pakai pun berantakan. Namun yang membuat ia kaget adalah suara seseorang di belakang nya.


Bukan, buka hantu yang menyeramkan. Namun ia adalah kekasih nya. Yupz Devo Candra William, Sang Arjuna bagi hera.


Hera sungguh takut bukan karena menyeram. Namun ia takut Devo di Depok sama penghuni toilet. Bagai mana tidak ini toilet perempuan.


Belum sempat Hera mengajukan Perotes atas tindakan devo yang sangat mengejutkan.
Devo  dengan gerakan cepat mendekat mencium Hera. Dengan gerakan profokatif, Devo berhasil membuat Hera membalas ciumannya.


Saat nafas Hera molai kehabisan nafas devo memindahkan ciumannya pada dagu Hera lalu turun pada leher jenjang Hera. Nafsu keduanya sudah semakin tinggi. Apa lagi Hera yang memang dari tadi sudah di rangsang.



Hampir saja mereka melepaskan baju masing-masing. Namun suara derap langkah yang menggema membuat mereka saling pandang.



Derap langkah semakin dekat di susul sebuah suara.....






Tbc

Harap maklum ya gaes karna kemarin gak nyambung alias kurang lengkap teks nya....

Karna saya kira emang belum di publikasikan....
Masih jadi draf gitu gak taunya udah saya puplik kan.
Padahal belum selesai nulisnya...

Ok deh see you next time aja ya....



i'm Not A Good WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang