CHAPTER I

155 13 0
                                    

Hari ini Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa dipanggil kepala sekolah. Bukan karena kesalahan mereka, melainkan mereka mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar.

"Tugas kalian mudah. Kalian hanya perlu mengikuti pelajaran seperti biasa disana, dengan melihat perbedaan suasana belajar dan metode pembelajaran mereka disana. Kalian juga diharapkan dapat 'menularkan' hal positif disana. Itulah maksud dari pertukaran pelajar ini." Jelas Kepala sekolah.
"Jadi sekolah mana yang akan kami tempati?" Tanya Lisa yang terlihat sangat antusias.
"SMA yang berada dalam satu yayasan dengan kita, Harapan Bangsa." Jawab Kepala sekolah.
Baguslah. Selama satu semester ini bisa bersekolah bersama dia, batin Jisoo sambil tersenyum.
"Baiklah. Hanya itu yang mau saya katakan. Mulai besok kalian akan belajar di sekolah itu. Dan sekarang kalian beloh pergi." Kata Kepala sekolah sebelum Jisoo, Rosé, Jennie, dan Lisa meninggalkan ruangan kepala sekolah.

------

"Kenapa harus kita yang kesana? Kayak nggak ada orang lain aja." Kata Rosé kesal.

Sekarang mereka sedang berkumpul di rumah Jennie atau lebih tepatnya, kamar Jennie.

"Rosé, kamu nggak dengar kata Kepala sekolah tadi?" Tanya Lisa.
"Dengar sih. Tapi tetap aja, kesel. Disana pasti banya anak nakal. Percaya sama aku." Jawab Rosé.
"Ya udah, jalani aja. Satu semester itu nggak lama kok." Kata Jennie yang akhirnya buka suara untuk menenangkan Rosé.
"Ohya, bentar lagi malam. Jisoo pulang sama siapa?" Tanya Jennie pada Jisoo. Mengingat rumahnya Jisoo paling jauh jika dibandingkan dengan Lisa dan Róse. Pertanyaan Jennie hanya ditanggapi dengan gelengan kepala tanda tak tahu.
"Kalo gitu nanti Jennie anterin Jisoo ya." Kata Jennie.
"Rosé juga." Kata Rosé sambil mengangkat tangan layaknya mau menjawab pertanyaan di kelas.
"Lisa juga." Kata Lisa ikut-ikutan anggkat tangan.
"Tiga puluh menit lagi, ya." Kata Jennie.

Mereka berempat memang sudah bersahabat sejak awal masuk SMA. Tapi bukan berarti mereka bisa seenaknya menginap di rumah salah satu sahabatnya. Setidaknya mereka harus dapat ijin sehari sebelum menginap dari orang tua masing-masing.

Setelah tiga puluh menit, Jennie mulai mengantar mereka satu per satu. Mulai dari Rosé, Lisa, dan yang terakhir Jisoo, sesuai jarak rumah masing-masing dari rumah Jennie.

------

"Makasih ya, Jen. Udah mau nganterin aku, padahal rumah aku itu jauh. Mana udah malam lagi." Kata Jisoo sebelum turun dari mobil Jennie.
"Justru karena jauh dan udah malam makanya aku anterin. Masa iya, kamu naik kendaraan umum sendirian." Kata Jennie memperlihatkan senyumnya.
"Kalo gitu aku pulang, ya." Kata Jennie lagi setelah Jisoo turun dari mobilnya.
"Iya. Hati-hati. Bye." Kata Jisoo sambil melambai pada Jennie yang telah melajukan mobilnya.

Setelah mobil Jennie menghilang di dalam gelapnya malam, Jisoo pun berniat memasuki rumahnya.

"Kamu pulang malam lagi. Dari rumah Jennie lagi?" Tanya seseorang dari rumah di sebelah rumahnya.
"Iya. Maaf aku nggak ngasih tahu kamu sebelumnya." Jawab Jisoo seraya minta maaf.
"Ohya--" Kata Jisoo lagi yang terpotong oleh lawan bicaranya.
"Ohya, sayang aku buatin ini. Dicoba, ya." Kata si lawan bicara yang adalah pacar dan tetangganya itu, lalu masuk ke rumahnya. Meninggalkan Jisoo di depan rumah yang sedang tersenyum menatap hadiah darinya, brownis.
Jisoo akhirnya masuk ke rumahnya membawa brownis itu.

"Hai, selamat malam Pa, Ma." Sapa Jisoo ketika masuk dan mendapati kedua orang tuanya tengah bersantai menikmati acara televisi.
"Akhirnya kamu pulang juga. Ayo kita makan dulu. Papa udah lapar sekali ini." Kata Papanya Jisoo. Setiap malam memang mereka akan selalu makan malam bersama kalau tidak ada halangan.
"Ayo makan. Tapi selesai Jisoo mandi dulu." Kata Jisoo setelah meletakkan brownis buatan pacarnya dalam kulkas.

------

"Sekolah kamu bagaimana untuk hari pertama tahun ajaran baru ini?" Tanya Papanya Jisoo saat makan malam.
"Baik, seperti biasanya. Hanya mulai besok aku, Jennie, Lisa, dan Rosé akan sekolah di SMA Harapan Bangsa untuk satu semester kedepan." Jawab Jisoo.
"Bagus dong. Jadi jarak rumah dan sekolah nggak terlalu jauh deh." Kata Mamanya Jisoo.
"Ohya, Jisoo juga bakal satu sekolah dong sama anak tetangga. Jadi pasti bakalan gampang buat menyesuaikan diri." Kata Papa Jisoo menambahkan.

Semoga aja kayak begitu. Dan sepertinya bakal jadi momen yang pas juga untuk ngenalin dia sama Jennie, Rosé, dan Lisa, batin Jisoo sambil terus melanjutkan makan malamnya.

Makan malam itu berlangsung sangat menyenangkan. Walau hanya makan malam biasa di rumah.

-~*~-

Fanfiction pertama nih....
Semoga bagus ceritanya...
Vote dan Comment, jangan  lupa... 💕💕

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang