MYTH - ARCHANGEL

567 59 0
                                    

| ARCHANGEL |

| Jeno (as Samael) x Nancy |

| Myth x Surrealism | Vignette | Teenagers |

| story by IRISH |

currently appear: Samael—the fifth Archangel

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author's Eyes...

"Aku seorang pencabut nyawa, kata mereka."

Nancy tergelak, pasalnya, ucapan Jeno barusan sangat menggelikan di dalam pendengarannya. Gadis berparas cantik itu lantas membenarkan posisi kacamatanya, jemarinya sibuk bergerak menguntai sebuah kalung kecil dari potongan alang-alang.

"Mereka mempercayai hal yang tidak masuk akal, Jeno. Kau bukan seorang pencabut nyawa." Nancy berucap yakin. Ia mengangguk-angguk pelan, seolah berusaha meyakinkan Jeno dengan gesture tubuhnya tentang apa yang sekarang Nancy katakan.

"Tapi beberapa hari lalu mereka katakan aku telah membunuh putra kepala desa." Nancy kini memutar bola mata, bosan mendengar keluhan Jeno yang hampir setiap harinya dituduh menjadi dalang di balik kematian orang-orang di desa kecil yang mereka tempati.

"Mereka menganggapmu jahat karena kau dulu sempat menjadi malaikat yang nakal, bukankah begitu?" Nancy berusaha meyakinkan Jeno. Jujur saja, ekspresi muram yang sekarang Jeno pasang adalah hal yang paling Nancy hindari tiap hari.

"Mereka hanya belum mengenalmu, Jeno. Itu saja." akhirnya Nancy menyerah, percuma berusaha meyakinkan seseorang saat orang tersebut tidak ingin diyakinkan dan berkeras pada pendiriannya sendiri.

Nancy kemudian menyandarkan tubuh di batu besar yang tertancap di tanah—satu-satunya sandaran yang ada di belakangnya. Dipandanginya langit yang mulai berubah jingga, tanda bahwa sang surya hendak beristirahat di pembaringan sebelum bulan datang untuk menggantikan.

"Menjadi seorang samael bukanlah keinginanmu. Kau hanya dilahirkan untuk jadi keturunan dari samael yang dikenal sebagai seorang pencabut nyawa. Sebagian lain bahkan menanggapmu sebagai seorang iblis. Tapi aku percaya kau adalah seorang malaikat." Nancy tersenyum simpul, dipandanginya Jeno sesaat sebelum ia menghela nafas panjang.

"Mengapa mereka membencimu? Mereka bahkan mengucilkanmu di tempat ini. Daripada menuduhmu sebagai seorang iblis yang kejam, bukankah perbuatan mereka lebih kejam?"

Jeno terdiam. Pemuda itu lantas mengacak-acak surai panjang Nancy sebagai jawaban, disertai dengan sebuah senyum kecil.

"Terima kasih karena sudah ada di sisiku, Nancy. Jika kau tidak ada di sini setiap hari, mungkin sudah sejak lama aku berubah menjadi iblis yang mereka katakan."

"Apa maksudmu?" alis Nancy kini bertaut mendengar ucapan Jeno.

"Aku bagian dari God, kau juga tahu itu. Apa aku seorang malaikat, atau aku seorang iblis, atau aku seorang malaikat. Semuanya tergantung dari apa yang aku lakukan di dunia ini. Bukankah begitu?

"Jika aku berbuat buruk, maka aku akan jadi seorang iblis. Jika aku baik, maka aku adalah seorang malaikat. Manusia hanya menganggap apa yang mereka lihat, kau juga pernah berkata seperti itu."

Nancy kini mengangguk-angguk mendengar penuturan Jeno. Separuh membenarkan, separuh menyalahkan. Ia masih diam lantaran memikirkan jawaban yang tepat untuk Jeno. Meski ia sudah mengenal dekat Jeno, tapi tetap saja ada sebersit rasa takut yang Nancy miliki.

Bagaimanapun, Jeno adalah seorang God, dan Nancy pikir ia tak boleh berkata sembarangan, apalagi sampai menyinggung hati Jeno. Sedikit, pernah sedikit sekali, Nancy benar-benar yakin jika Jeno adalah pencabut nyawa, dan sisi 'sedikit' itu kini membuat Nancy merasa takut, jika saja suatu hari Jeno mencabut nyawanya juga.

MYTH SERIES - NCT [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang