MYTH - APHRODITE

556 46 0
                                    

| APHRODITE |

| Taeil (as Ares) x Doyeon (as Aphrodite) |

| Myth x Dystopia | Vignette | PG-17 for mature contents included |

| story by IRISH |

currently appear: Ares—God of War and Aphrodite—God of Love

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author's Eyes...

Ada sebuah cinta yang ingin Ares perjuangkan. Tapi, ada harga yang harus ia bayarkan untuk mendapatkan cinta itu. Adalah Aphrodite, si jelita yang konon katanya merupakan putri dari Zeus, wanita yang telah merenggut hati Ares hingga mengubahnya menjadi seorang pembunuh.

Siapa yang tidak kenal Ares, omong-omong? Dia adalah salah satu dewa agung yang ditakuti. Mengapa? Karena emosinya adalah sebuah bencana. Ares yang tidak kenal takut, Ares yang siap menghadapi apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dan ya, Aphrodite adalah gadis yang ia inginkan sekarang. Setidaknya, sebelum Ares melihat bagaimana Aphrodite bercumbu dengan seorang pemuda yang Ares ketahui sebagai pria berkedudukan tinggi di Siprus.

Jangan tanya bagaimana kemarahan Ares karena melihat hal tersebut. Karena esok harinya, ia rela mengubah diri menjadi seekor babi hutan—hewan yang paling terhina saat itu—dan membunuh Adonis; pria yang bercumbu dengan Aphrodite-nya.

Sayang, kejadian tersebut juga disaksikan oleh sang dewi, membuatnya menatap Ares sebagai seorang pembunuh keji yang tidak tahu malu karena mengungkapkan cinta sesaat setelah membunuh pria yang ia pikir dicintai sang dewi.

"Moon Taeil!"

Ya, sudah ribuan tahun berlalu, sejak kali terakhir sang Ares melihat sosok pujaan hatinya. Karena beberapa hari setelah kematian Adonis, Aphrodite memilih untuk membuang diri ke bumi, menjauh dari Ares—dan sekarang yang Ares lakukan adalah mengejar si gadis, memburunya.

"Ada apa?" Ares berkata. Well, identitasnya sekarang adalah Moon Taeil, hanya identitas sementara tentu saja. Karena ia tidak mungkin berteriak pada semua orang di bumi bahwa ia adalah seorang dewa.

Ares sudah banyak berubah. Ia tidak lagi jadi seorang dewa yang membunuh tanpa pandang bulu. Ia tidak lagi egois dan memaksakan kehendaknya. Setidaknya, berada di bumi selama ini membuatnya sedikit-banyak belajar.

"Kau tahu, aku berkencan dengan seorang gadis cantik. Dia sangat cantik seperti dewi, sungguh! Mari kutunjukkan." pemuda di sebelah Ares berkata. Sementara Ares hanya mengangkat bahu acuh, baginya tidak ada gadis yang lebih cantik daripada Aphrodite, tentu saja.

"Aku tidak tertarik, Arya." sahutnya singkat.

"Hey, jangan bercanda. Kau sudah tiga tahun bersama denganku di universitas ini tapi tidak pernah kulihat tertarik pada wanita manapun. Kau masih normal kan?" goda Arya membuat Ares memutar bola mata jengah.

"Aku sungguh tidak tertarik." lagi-lagi ia berkata.

Sekon kemudian, Ares menatap pijaran merah di langit. Well, mengingat lamanya waktu yang telah Ares lalui demi menemui wanitanya, ia hampir lupa jika peradaban manusia juga sudah berubah.

Tidak lagi ada jam sebagai penunjuk waktu yang manusia butuhkan. Semua jam di bumi nampaknya telah musnah, dianggap tidak praktis, alasannya. Kini, yang ada hanyalah sebuah bola berpijar merah yang menggantung di kaki langit, menunjukkan waktu bagi manusia di seluruh dunia.

MYTH SERIES - NCT [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang