satu: Jansyach neandro alembi

64 12 5
                                    

Andro kesal dengan orang tua nya yang lagi-lagi meninggalkannya seorang diri dirumah dengan alasan bisnis nya sangat pesat jika diluar negeri.

Dengan mempercayai para asisten rumah tangganya, orang tua Andro pun tidak membawa anak itu ikut serta untuk pergi dengan mereka  keluar negeri.

Dua jam yang lalu orang tua Andro Steven Padilla dan julie sofee berangkat ke bandara menuju ke Moskow.

Andro merupakan anak seorang pengusaha , dan ibunya adalah duta besar dari Indonesia-moskow.

Kekayaan tidak berarti baginya, bagaimana tidak?? Orang tuanya sibuk bekerja dan dia hanya menikmati sendirian hasil itu .

Andro menenggelamkan wajah nya di bantal empuk miliknya. Dia sangat lelah dengan ke adaan nya yang sedari dulu tak pernah berubah.

Sekolah yang elit dengan bertemankan murid-murid yang merupakan kutu buku membuatnya muak.

Rumah yang tidak ada siapa-siapa kecuali asisten rumah tangga yang sibuk bekerja pun membuat dia selalu kesepian.

" Arggghhhhhh.." teriaknya dalam kamar sambil meremas rambut belakangnya.

Tanpa berfikir lagi, Andro segera mengambil seluruh atm nya, dan membereskan seluruh baju-baju dan celananya ke dalam tas dan koper miliknya. Segera ia angkut semua barang nya menuju garasi dan memasukkan barang-barang itu kedalam mobil.

Rumah nya ia biarkan tidak terkunci, agar memudah kan para asisten rumah tangganya nanti kembali untuk bekerja.

Dengan cepat Andro melajukan mobil nya. Sudah pukul 01:34pm hari ini, tapi dia masih belum menemukan tujuannya.

Lalu dia teringat bahwa uang yang ia miliki itu lebih dari cukup untuk membeli   apartemen mewah . Tanpa berfikir panjang, Andro segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen bintang lima yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Tak butuh waktu lama bagi Andro untuk mengurus apartemen barunya.
Lalu ia segera menaiki lift yang disertai pelayan yang membawakan barang barangnya.

Andro sengaja memilih lantai teratas dari apartemen itu, letak apartemen nya di bagian paling pojok menghadap ke arah Utara.

Setelah sampai di apartemen barunya, Andro segera menyusun barang-barang yang ia bawa tadi dengan rapi. Lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya.

Ia Mengerjapkan mata berkali-kali.
Ia tidak peduli dengan sikap panik para asisten rumah tangganya itu, ia tidak peduli apabila orang tuanya marah diseberang sana dan tidak lagi mengirimkannya uang jajan lagi. Toh uang nya sekarang sangatlah banyak , bayangkan saja dia ditinggal dari kelas lima SD, dan setiap bulannya saja bisa-bisa orang tuanya mengirimnya uang 10-15 juta hanya untuk diri nya seorang. Padahal ia masih kecil tidak tau uang sebanyak itu digunakan untuk apa.

Tak terasa dirinya pun mulai mengantuk dan tertidur hanyut dalam mimpinya yang entah baik atau mungkin kurang begitu baik.

# # #

Andro pun bangun dari tidur nya.
Segera ia melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

08:55am.

Andro pun segera bangkit dari tidurnya, lalu membuka gorden apartemen nya itu. Matahari telah menyingsing , tapi Andro tidak mungkin sekolah karena ia sudah telat jika ia telat maka kepala sekolah akan memanggil orang tuanya dan menghukumnya dengan seberat-beratnya. Begitulah jika bersekolah dilingkungan orang-orang tertib dan cerdas. Melelahkan..

Dengan gontai ia pun membuka lemari es, lalu mengambil beberapa makanan instan seperti kare dan susu murni rasa vanilla.

Lagi-lagi ia sarapan sendiri, tapi bedanya kali ini ia menyiapkannya juga sendiri .

because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang