3

7 1 0
                                    

Sebuah rencana yang bagus telah terancang di pikiran Rakka. Dan dia sangat mengandalkan Richie sebagai partner kerjasama nya. Tapi, apapun bisa terjadi bukan? Jadi, mereka harus terus tetap berhati-hati karena Michael bisa melakukan apapun.
***
Rakka dan Claudia menghabiskan waktu bersama dengan bercanda-canda. Rakka tentunya bahagia bisa melihat senyum yang selalu berhasil membuat nya mencintai perempuan yang ada di hadapannya ini. Sesaat ia memperhatikan intens Claudia saat Claudia sedang menceritakan sebuah cerita yang lucu. Perempuan ini memang seorang perempuan yang pantas untuknya, dan ia tak pernah salah tentang menyatakan perasaannya pada Claudia.
Semalam Rakka menemani Claudia di ruang rawatnya karena takut dengan suasana lorong yang gelap, hujan, dan juga petir yang berbunyi dengan cukup keras. Tentu saja Rakka tidak menolak permintaan perempuan yang sangat ia cintai itu. Ia benar- benar melindungi perempuannya agar tidak terjadi hal yang buruk.
Rakka benar-benar tidak tidur semalaman untuk menenangkan Claudia tertidur. Sampai akhirnya Rakka tertidur dan masih belum bangun sampai Claudia terbangun. Claudia melihat Rakka dengan wajah lesunya. Ia menatap wajah itu sambil bergumam, ‘tampannya lelaki ini! Aku rasa aku sangat mengenalnya lebih dari ini! Apa aku adalah kekasihnya? Oh ya Tuhan, jika benar ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku. Aku menyukainya dan mencintainya!’ ia membelai pipi Rakka yang sedang tertidur sambil terduduk dan sambil menggenggam tangannya. Akhirnya Claudia pun ikut tertidur tanpa melepas genggaman tangan Rakka.
“eunghh!” ringis Claudia yang sampai membuat Rakka terbangun dari tidurnya yang nyenyak.
“hmm.” Kata Rakka. “ya ampun, kamu kenapa?” kata Rakka yang sangat kebingungan dengan Claudia yang terus mengaduh kesakitan.
“kepalaku ini lho, sakit banget. Hiks!” kata Claudia yang kemudian menangis.
“kenapa bisa sakit?”
“aku gak tau!”
“DOKTER!!!!!!” kata Rakka yang memanggil Dokter. Dia berlarian kesana kemari karena sangat panik akan keadaan Claudia. Setelah ia tahu hasilnya nihil, kemudian dia kembali ke dalam dan melihat Claudia yang sedang memukul-mukul kepalanya dengan agak keras.
“hei. Hei. Berhentilah!” kata Rakka.
“ini sakit banget tau!” kata Claudia. Rakka menarik Claudia dalam pelukannya dan membelai rambutnya.
“tenang saja ya! Ada aku disini !” kata Rakka.
“aku rasa ingatanku sebentar lagi akan kembali!” kata Claudia sambil mengadahkan kepalanya sejenak sambil menatap Rakka.
“aku akan senang sekali kalau benar begitu.” Kata Rakka sambil meletakkan dagunya diatas kepala Claudia yang sepertinya sudah membaik.
“Cuma itu?” kata Claudia yang tak puas. Ia ingin Rakka mengatakan sesuatu yang sudah lama tak ia dengar.
“aku mencintaimu! Semoga kau cepat sembuh dan cepat keluar dari rumah sakit ini, oke?” kata Rakka.
“aku juga mencintaimu! Aku juga kangen sama suasana diluar. Rasanya aku sangat bosan di tempat ini terus!” kata Claudia sambil tersenyum.
“makanya, kamu harus cepat sembuh, nanti biar kita bisa jalan-jalan!” kata Rakka. Claudia menatap Rakka, lalu tersenyum lebar.
***
Michael sudah terlihat duduk di salah satu meja tersebut. Ia menunggu seseorang dengan wajahnya yang penuh dengan amarah. Seorang perempuan yang memakai  baju tanpa lengan berwarna soft pink dengan paduan celana setengah paha berwarna hitam itu menghampiri Michael.
“Michael!”
“jelasin ke gue! kenapa dia bisa tau? Lu ngomong apa sama dia?” kata Michael yang langsung mengintrogasiku sebelum aku duduk di kursi kosong yang berada di depannya
“gue gak ngomong apapun sama dia. Lagipula, Saat itu dia sedang pulas tertidur dan akupun juga langsung pulang karena gak mau ganggu istirahatnya!” kata Richie dengan suara paraunya. Ia menundukan kepalanya.
“nah, terus, kalau bukan lu yang ngomong, siapa lagi? Hantu?” kata lelaki itu sambil tertawa karena kata-katanya sendiri.
“cinta!” kata Richie.
“heh?” kata Michael.
“gue baru sadar kalau Rakka sayang banget sama Claudia, dan Claudia pasti juga sayang banget sama Rakka. Rakka yang tiap hari jagain dia, dan bikin dia lama-lama jadi inget semuanya!” kata Richie.
“lu terlalu baik sama Claudia, padahal lu sendiri tau kalau lu sayang banget sama Rakka.” Kata Michael.
“dia sahabat gue, gue bakal jadi sahabat yang baik juga buat dia! Walaupun gue suka sama Rakka, gue gak akan seegois lu yang mau hancurin hubungan mereka dengan cara memanfaatkan amnesianya Claudia.” Kata Richie.
“lu... arrrghh!” kata Michael.
“gue mau pergi dari sini! Dan jangan macem-macem lagi sama sahabat gue!” kata Richie yang kemudian berlalu dari Michael yang sedang menatapnya dengan tatapan nanar.
***
Tepat 2 hari setelah Dokter menyatakan kondisinya yang membaik, Claudia beristirahat di rumahnya dengan Rakka yang tak pernah melepas pandangannya dari gadis bertubuh mungil itu. Richie juga membantu Rakka untuk menjaga Claudia.
Sampai akhirnya, malam yang sudah direncanakan Rakka sejak sebelum kecelakaan itu terjadi pun kesampaian pada malam ini. Dia akan menikahi Claudia. Richie yang sudah mengerti dengan susunan kejutan dan acaranya langsung membantu Claudia dengan make up juga busananya.
Dan benar saja, Claudia tampil dengan sangat cantik dengan balutan gaun mini dengan perpaduan warna putih, pink dan merah dengan rok yang sedikit mengembang yang merupakan gaun rancangan Richie yang diselesaikan hanya dalam waktu selama 1 minggu. Claudia menatap dirinya sendiri dengan kagum dari arah cermin. Dia terlihat sangat cantik dengan make up dan gaun rangcangan Richie itu.
“makasih ya, udah bikin gue jadi cantik kayak gini!” kata Claudia sambil memeluk sahabat karibnya itu.
“sama-sama! Udah, sana. Rakka udah nunggu lu tuh!” kata Richie.
“oke! Bye~!” kata Claudia sambil melambaikan tangannya.
Claudia mengahampiri Rakka yang sedang duduk menunggunya dengan memakai kemeja berwarna putih dengan sebuah Rompi hitam yang sangat pas dengannya.
“hai!” Ucap Claudia.
“oh? Hai! Uuu- waaww... kamu cantik banget!” kata Rakka yang kaget karena kehadiran si cantik Claudia. Claudia tersenyum dengan manis.
“Makasih! Kamu juga ganteng!” kata Claudia sambil menatap Rakka. Ia tak pernah melihat kekasihnya setampan palam ini, sama juga dengan Rakka yang belum terbiasa melihat kekasihnya menjadi sangat luar biasa cantik hari ini. Ini akan menjadi acara lamaran yang sempurna.
“aku mau ngomong sesuatu- tentang hubungan kita.” Kata Rakka seraya meraih jemari Claudia yang lentik itu.
“bicara saja!” kata Claudia serius. Rakka tiba-tiba saja berlutut di depannya, dan itu tentu membuat Claudia terkejut
“Clau, kamu mau jadi istri aku?” kata Rakka. Mata Claudia terbuka lebar karena terkejut.
“hah?” kata Claudia.
“Clau, will you marry me?”kara Rakka.
“kamu gak lagi main-main kan? Kamu gak bisa main-main pakai kata-kata itu lho!” kata Claudia tegas.
“iya, aku serius!” kata Rakka. “jadi, bagaimana?” kata Rakka lagi.
“i will, Rakka! I will!” kata Claudia. Rakka berdiri dan memeluk Claudia. Claudia membalas pelukannya.
“makasih, sayang!” kata Rakka.
“Sama-sama, Sayang!” kata Claudia.
***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang