prolog

1.3K 83 4
                                    

Holaa.. Uri chingu ya... Ini cerita baru aku ,,jan lupa tinggalkan jejak selesai baca ya !

Ji soo pov ..

"Hei,,Kim jisoo ! Ireonna ...(bangun)" teriaknya dari luar kamarku seraya mengetuk2 pintu kayu itu .

Seakan* aku ada diluar apartement dia dengan kencangnya berteriak seperti itu  .Aku pun terbangun dari mimpi indah di pagi hari ini. Mengusap mataku yang belum siap untuk membukanya. "Itu pasti Jin oppa ! Siapa lagi kalau bukan dia ,,orang yang selalu tergesa* setiap berangkat sekolah ."umpatku dalam hati .

Sepi,,,sepertinya dia sudah pergi dari depan pintu kamarku . Tanpa ku sia* kan waktu , aku kembali meletakkan kepalaku di atas bantal empuk di sampingku . Aku pun terlelap dan tanpa ku ketahui , seseorang telah menerobos masuk ke dalam kamar ku .

Jin pov..

"Bagus,,kau tidur lagi dan melupakan sekolah ! Padahal kau anak baru . Apa  yang pantas ku lakukan selaku osis kepada peserta mos yang terlambat seperti dia ,,,? Hmm,,,"

Aku masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya , lalu kuambil segayung air untuk menyiram tubuhnya yang masih meringkuk dengan selimut diatas kasur ukuran kingsize yang terbalut sprei biru muda kesukaannya ...

Byuurr...

"Aakhh,,," jerit Ji soo yang langsung bangun dengan posisi duduk tegangnya . Dia pun mencoba melihat ke sekitar kamarnya, dan benar saja Jin oppa . Ia melihat Jin yang sedang menertawainya duduk di sofa di seberang ranjangnya.
"Kurang ajar ! Dia menyiramku dan menertawaiku lebih lagi , dia tidak izin memasuki kamarku !"
Seakan Jin bisa membaca pikiran adik nya itu , dia berdiri dari sofa itu lalu menarik selimut basah diatas kasur Ji soo.
"Cepatlah mandi , apa kau ingin aku hukum karena terlambat mos , huhh,,?
Setelah itu , temui aku di dapur . Aku akan memasak sarapan untuk kita ." Ucap Jin lembut lalu ia mengacak rambut Ji soo yang basah .

Ji soo pun beranjak dari kasurnya menuju sebuah kamar mandi yang cukup luas di kamarnya , sementara Jin sedang sibuk bergelut di dapur .
"Ji soo ya , kau sudah selesai ? Aku sudah menyiapkan seragam untukmu di atas kasur .  Jangan lupa setelah itu langsung sarapan ,,!" ucap Jin setengah berteriak dari depan pintu kamar Ji soo .
"Aisshh,,ne oppa ! Gomawo ,(thx)aku selesai sebentar lagi ". Sahut Ji soo tak kalah kencang dari dalam kamar mandi .

Bagaimanapun juga Ji soo beruntung memiliki oppa sebaik Jin yang selalu perhatian padanya . Ia tinggal di sebuah apartement yang cukup mewah bersama Jin setelah ayah dan ibu mereka mengurus sebuah perusahaan di kota Gangnam . Walaupun sebenarnya bisa saja mereka pindah sekolah dan ikut ke Gangnam bersama orang tua mereka , tapi Jin menyarankan agar mereka berdua tinggal di apartement yang tidak terlalu jauh dari sekolah agar mereka bisa mandiri . Terlebih lagi dengan sifat Ji soo yang masih sangat manja tak peduli berapa pun usianya .

Ji soo pov ..

Aku keluar dari kamarku dengan seragam yang sudah melekat lengkap di tubuhku . Ku lihat Jin oppa masih sibuk memasak , jadi aku menghampirinya hanya untuk sekedar membantu .
"Oppa ,,ada yang bisa aku bantu ? Tampaknya ,, kau butuh bantuan .." ucapku dengan tangan yang ku selipkan di belakang tubuhku . Seketika Jin oppa menatap kearah ku dan berkedip 2 kali sambil membelalakkan kedua bola matanya .
"K-kenapa ?"tanyaku yang mulai aneh dengan tatapannya itu .
"Yak.. Bhuahaha Ji soo ya ? Bhuahaha Kenapa kau begitu jelek hari ini huh ? Bhuahaha " Jin oppa tidak bisa berhenti menertawaiku , aku pun sebal dibuat nya seperti ini .
"Hei,,oppa ! Berhenti menertawaiku ,,, tidak lucu oppa ! Aku seperti ini karena kau yang menyuruh ku ,tapi kenapa kau malah menertawaiku . Atau,, aku lepas saja semua ini dan aku akan bilang ke panitia bahwa oppa yang menyuruhku ..!" dengusku kesal .

Jin oppa menunjuk* kepalaku . Melihat rambut lurus ku yang dikuncir dengan karet* sebanyak jumlah umurku dan masih diiringi dengan tawanya . Aku tau ini terlihat bodoh , tapi apa boleh buat . Sebagai siswa baru aku harus menuruti semua perintah osis dan aturan* mos yang memalukan untuk siapapun yang mengalami nya .
Aku hanya diam sambil memanyunkan bibirku , dan sesekali melirik kearah Jin oppa yang masih senyum* melihatku .

"Tidak mau membantuku ?" tanyanya dengan senyum ejekan terlukis di bibirnya.
Aku tetap berada di posisiku , duduk di sebuah kursi tanpa bergerak sedikitpun .
Dan tidak menjawab pertanyaanya .
"Hei,,, kau marah pada oppa ? Sudahlah , jangan ngambek seperti anak kecil yang kehilangan lolipop nya . Ayo makan " bujuknya sambil meletakkan segelas susu di depanku serta tumpukkan roti panggang yang masih panas tentunya . Aku lapar ,,, tapi aku lebih menahan rasa gengsi ku di depan oppa ku sendiri .
"Agasseo,,mianhae Ji soo ya .(baiklah ,,maafkan aku ji soo ya)"desahnya sambil menjulurkan tangan nya sebagai tanda permintaan maaf . Aku melirik kearah nya dan melihatnya mengembangkan senyuman kepadaku .

Aku yang berhati mulia ini (maap author mulai alay😛 ) menyambut tangannya dengan hangat dan bersalaman dengan nya .
"Nah ,, ini baru uri dongsaeng(adikku)" sahut Jin oppa lembut sambil mengacak rambutku .
Aku pun tanpa basa basi lagi langsung memakan roti yang dibuatnya dan meminum susu coklat panas itu .

"Kajja !(ayo) kita tidak boleh terlambat untuk hari pertama sekolah . Terlebih lagi aku panitia mos nya ." Ucapnya dan langsung menarik tangan ku lembut . Aku pun mengikuti langkah nya sampai ke parkiran di lantai dasar . Jin oppa mengeluarkan motor sport hitam nya , dan menyuruhku naik di belakangnya . Aku pun menurut atas apa yang dia perintahkan .

"Mmm,,oppa..."ucapku ragu dan sengaja menggantungkan ucapanku .
"Ne?"Jawabnya yang langsung menoleh kearahku .
"Mianhaeyo ,,atas sikapku tadi ."~Ji soo
"Hmm..arayo (aku mengerti)" ucapnya dengan menarik ujung bibirnya .

Skip....

Holaa..chingu ya!
Aku baru nulis prolog doang lho..
Gimana,,seru gak ? Mudah2 kalian suka .
Kedepannya...semoga banyak ide bagus di kepala author yaks ..jadi lebih seru juga 😊

Oh iyaa ...jan lupa ya gaess yang udah baca cerita author , kasit vote+komen ..
Author tunggu kawaan .

😘😋

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang