Chapter 9

338 24 1
                                    

Author pov ..

Jalan telah sepi , angin sore mulai bertiup ditemani dengan pantulan sinar matahari senja . Satu persatu daun jatuh dari tangkainya di musim gugur saat ini . Tapak kaki seseorang tidak lagi terdengar di tengah kesunyian yang merenggut siang hari .

Ji soo duduk di sebuah kursi taman sekolah , dengan hoodie yang menutupi sebagian kepalanya. Dia duduk seorang diri , karena Jin oppa masih di aula untuk rapat anggota OSIS . Menunggu tanpa tau kapan rapat itu akan berakhir . Ji soo memutar beberapa music di headphone nya , juga bermain dengan bot untuk menghapus kesunyian saat itu.

"Ji soo si ?" panggil Jaeseok sambil membuka helm nya . Dia masih duduk dimotornya yang berhenti di depan taman sekolah .

"Ne ,,, kau belum pulang Jaeseok ah ?" tanya Ji soo mencopot headphone dari telinganya .

"Bagaimana denganmu ?" ~Jaeseok

"Aku menunggu Jin oppa rapat OSIS" jawab Ji soo sambil menyunggingkan senyum pada Jaeseok yang menghampirinya lalu ikut duduk di samping Ji soo .

Jaeseok menghela nafasnya , lalu menautkan kedua alis nya lalu bertanya . "Bagaimana jika aku mengantarmu pulang ?"

"A-anhi (tidak) , aku akan menunggu sebentar lagi" ucap Ji soo menolak ajakan Jaeseok . Dia memang biasa menunggu Jin untuk pulang bersamanya .

"Rapatnya belum selesai , mungkin akan selesai 1 jam lagi ,,," balas Jaeseok

"Kajja ! Kau minta izin pada hyung sekarang , aku akan menunggu di sini " lanjutnya

"Geundae (tapi),,," belum sempat Ji soo menyelesaikan ucapannya . Jaeseok memberinya isyarat untuk segera pergi .

Ji soo pov ..

Yasudah ,,, aku akan minta izin ke oppa sekarang .
Aku berjalan cepat , lebih tepatnya aku berlari menuju aula sekolah . Kenapa aku tidak menelpon nya saja ? Karena ponselnya selalu silent mode saat dia sekolah , jadi aku harus datang langsung padanyoa .

Tinggal 2 jalan , dan 1 tangga lagi . Aku berlari menaiki anak tangga dan berhenti beberapa saat untuk mengatur nafasku .
Aish ! Kenapa tidak ada lift di sekolah ini ? Setidaknya itu akan memudahkan ku ...

Aku kembali melanjutkan langkahku , tapi kali ini aku tidak berlari . Terlalu lelah jika aku harus terjatuh juga jika aku memaksakan diriku berlari ...

Pintu aula siap untuk ku ketuk ,,, tampak sunyi dan tenang di dalam sana . Ekhem ,,,

"Joseongham ,,, mpfftt !"
Mulutku di bekap entah oleh siapa . Aku berusaha melepaskan tangan nya , tapi dia malah menarikku dan mengunci tubuhku agar tidak berbalik lalu melihat wajahnya . Dia membawaku ke dalam ruang instrumental musik di samping aula .

Dia melepasku ,,,

Tapi aku belum berani berbalik menatapnya .

"Gwaenchanha (tidak apa*),,,"~no name

Aku membelalakkan mataku dan langsung berbalik menatapnya .

"JEON JUNGKOOK ! Apa yang kau ,,?!" aku tidak tau harus berkata apa . Aku takut setengah mati dan ternyata , Jungkook .

"Waah ! Bagaimana jika aku mati jantungan huh ?! Bagaimana jika aku menendangmu tadi ? Bagaimana jika aku berteriak minta tolong ? Bagaimana jika ,,, "

"Bhuahahaha ,,,, kau pikir aku akan menculikmu huh ?!"~Jungkook .

"Kau ini ! Aku ada urusan lain .. Dasar menyebalkan !" umpatku sambil menerobos keluar menyenggol bahu lebarnya .

INDESTRUCTIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang