'SOMEONE'

90 14 14
                                    

Kali ini untuk pertama kalinya dalam 15 tahun aku hidup, aku berada di rumah sendiri. 'Tidak perlu khawatir' pikirku menghibur diri sendiri, 'lagipula ibu dan ayah akan pulang sore nanti.'

Waktu terus berjalan, dan kini jarum jam menunjukan pukul 5.00 p.m. namun orang tuaku belum juga kembali.

Aku bergegas untuk mandi. Sebelum itu aku menutup semua pintu dan jendela rumah, hari mulai gelap dan aku menghidupkan lampu ruang keluarga, ruang tamu dapur dan kemudian tentu saja lampu kamar mandi.

Aku memutuskan untuk keramas, dan sialnya botol shampooku kosong. 'Untung saja aku belum melepas pakaianku'. Aku bergegas menuju kamar, menghidupkan lampu lalu mengambil shampoo yang baru dibeli ibuku dan kembali melanjutkan kegiatanku yang tertunda.

***

'Segarnya' ucapku

Tok.. Tok.. Tok..

'Ah, mungkin itu ibu dan ayah' aku bergegas menuju ruang keluarga untuk membukakan pintu

Klak!

'Ibu ay--'

Astaga, aku tidak bermimpi kan? Kurasa tadi aku mendengar ketukan pintu. Namun yang kulihat hanya halaman rumahku tanpa ada seorangpun berdiri di sekitar pintu.

Aku jadi teringat film horror yang kutonton bersama temanku kemarin. Jangan-jangan...

Crashing hit a wall 🎶
Right now i need a miracle 🎶
Hurry up now i need a miracle 🎶
Stranded reaching out...

'Mungkin itu ibu' aku melangkah menuju smartphone di sofa ruang tamu

I need you i need yo i need you right now 🎶
Yeah i need you right now 🎶
So dont let me down let me down let--
(Dont let me down-the chainsmokers)

'Hallo bu?'

'Larut malam? Kira kira jam berapa?'

'Oh, baiklah'

'Tentu saja, memangnya aku anak kecil'

'Iya, nanti akan ku kunci'

'Baiklah, dah..'

Aku kembali ke ruang keluarga untuk mengunci pintu

Klak!

'Astaga, kenapa lantainya menjadi penuh debu seperti ini'

Aku melangkah kembali ke dapur dan mengambil sapu.

Kling kling!

'sepertinya aku harus mengecharge-mu dulu' ucapku pada smartphone kesayanganku

Aku melangkah ke kamar menghidupkan lampu dan mengecharge smartphoneku.

'Aneh, kurasa tadi aku sudah menghidupkan lampu ini' tanyaku linglung

'Baiklah, ayo bersih bersih sebelum ibu dan ayah tiba' ucapku pada diriku sendiri tanpa mempedulikan kejanggalan kecil itu

***

'Nadine! Nadine! Ibu pulang!'

'Zzz..'

'Nadine!'

'Ah, iya bu' aku terperanjat, dan langsung berlari membukakan pintu

'Astaga aku ketiduran' batinku

'Kenapa lama sekali bu, aku sampai ketiduran di sofa'

'Ya ampun, maafkan ibu, ibu harus menyelesaikan pekerjaan ibu dan baru pulang sekarang'

'Yasudah, sana pergi tidur, biar ayahmu yang mematikan televisinya nanti' lanjutnya

'Hmm' aku mengangguk

'Oh ya bu, ayah dimana?'

'Ayah sedang memarkir mobil, sudah sana tidur!' titahnya

'Baiklah' aku berjalan gontai ke kamar dan melemparkan diri ke tempat tidur empuk-ku

'Ternyata dirumah sendiri itu tidak semenakutkan yang kupikirkan'

Aku kembali mengingat apa saja yang kulakukan seharian di rumah ini sendirian. 'Bersih-bersih, menonton tv, mandi, menutup seluruh pintu dan jendela, menghidupkan lampu-lampu, bebersih lagi, yah.. Mungkin seperti ini rasanya jadi seorang ibu' aku bergumam dan terus bergumam

'Rasanya, aku melupakan sesuatu tapi apa itu?' tanyaku pada diriku sendiri

'Oh iya, kenapa tadi tiba-tiba ada banyak sekali debu di rumah ini, seandainya aku tidak menyadari itu dan melewatkanya, mungkin saja saat ini aku masih berada di sofa dan dimarahi habis-habisan oleh ibu'

Tok..tok..

'Ibu? Apa itu kau?' tanyaku lirih

'Hei, aku di sini' jawab seseorang di bawah tempat tidurku

Mataku membulat, dan aku tak bisa mengucapkan kata apapun, rahangku terasa kaku bahkan untuk menggerakkan bibir pun sulit

'Bisakah kau tenang sedikit? Daritadi aku sudah menulikan telingaku dari suara televisimu yang berisik itu, dan bahkan sekarangpun kau tidak membiarkanku beristirahat dengan tenang?' lanjut seseorang itu

'Si-siapa k-kau?' tanyaku

'....' namun tak ada jawaban dari seseorang itu

Aku memberanikan diri untuk melihat ke kolong dari atas tempat tidur. 'Tak ada seorangpun!'

Aku kembali ke posisiku sebelumnya. 'Mungkin itu hanya halusinasiku karena kelelahan, sebaiknya aku tidur' ucapku

'Hei, siapa bilang ini hanya halusinasimu?' suara itu muncul lagi

'Lihat kembali kebawah jika kau tak percaya' lanjutnya

Entah apa yang aku pikirkan, tetapi aku menuruti perkataanya.

Kepalanya tertutupi rambut panjang tidak terawat, perlahan rambut itu turun dan sedikit demi sedikit menampakan wajahnya. Matanya menatap tajam kearahku, hidungnya hancur serta daun telinga kananya hampir putus dan lagi...

"HEHEHE..."

Mulutnya robek sampai pipi sehingga seringaianya menampakkan seluruh deretan gigi seri hingga geraham belakangnya.

'AAaaaaa!!!'

Dan setelah itu, semuanya gelap.

------------

Jadi bagaimana jika kau melihat ke bawah tempat tidurmu sekarang? Mungkin saja aku sedang berada disana.

"HEHEHE.."

------------

Tamat

Creepy Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang