Bab 1 ( Melupakan )

11 3 0
                                    

Mengapa
Mengapa rasa ini sangat menyakitkan
Begitu perih dihati
Air mata terus bercucuran
Tidak bisa untuk dihentikan

Oh...Ya tuhan
Betapa sangat menyakitkan
Mengapa
Seperti aku yang berputar
Kenapa aku berhenti dititik yang sama
Untuk kedua kalinya

Aku menyukaimu
Tapi kau tak merasakan yang sama
Ketika kukira aku mendapatkan harapan
Ternyata aku jatuh makin dalam

Menyakitkan
Sungguh sangat menyakitkan
Bilaku berputar lagi
Aku tak ingin berhenti dititik yang sama
Untuk yang terakhir kalinya
---

Suatu hari yang cerah dan hangat,Alivia sedang melamun entah apa yang dipikirkannya.Tiba-tiba lamunan itu buyar seketika,ketika kedua sahabatnya mengejutkannya.

"Via kantin,yuk gue dah laper nih..."gerutu Santi sambil memegang perutnya yang sudah lapar.Alivia hanya mengiyakan saja dan langsung berdiri dari bangkunya.

Ketika ditengah perjalanannya menuju kantin Alivia menghentikan langkah kakinya. Dia melihat ada seorang laki-laki yang disukainya.Laki-laki itu adalah Raffi.Sebenarnya bukan Alivia saja yang menyukai Raffi hampir gadis-gadis di sekolah suka padanya karena sikapnya yang cool, tampan, dan pintar.Oleh karena itu Alivia sangat sulit untuk bisa mendekati Raffi.Jadi Alivia hanya bisa menatapnya saja.

Ketika di lihat lagi ada seorang gadis di sebelah Raffi,gadis berkulit putih,rambutnya panjang terurai,cantik dan pintar.Gadis itu adalah Karin.Alivia langsung menundukkan wajahnya dan hanya bisa menatap teras sekolah.Sahabat-sahabatnya melihat Alivia yang tertunduk dan tidak bisa berkata apa-apa,mereka tahu bahwa Alivia suka kepada Raffi.Tiba-tiba Alivia menaikkan wajahnya dan menatap kearah kedua sahabatnya itu.

"Katanya dah laper... ayo ke kantin"ucap Alivia sambil tersenyum kepada kedua sahabat-sahabatnya itu.Sedangkan kedua sahabatnya itu terkejut melihat sikap Alivia.Tapi sahabat-sahabatnya hanya bisa mengangguk mengiyakannya saja.

"Tapi aku mau ke toilet dulu ,ya" ucap Alivia yang langsung membalikkan badan menuju toilet tanpa melirik kearah sahabat-sahabatnya.Dengan berlari kecil Alivia melangkah ke toilet.

Ternyata dibalik itu semua Alivia diam-diam menangis meneteskan air matanya.
Sampainya di toilet Alivia meneteskan air matanya tanpa suara karena ia menggigit bibirnya.Saat merasa sudah tenang ia langsung pergi ke kelasnya.Ia melupakan sahabat-sahabatnya yang sedang menunggu di kantin.Di kelas Alivia terkadang meneteskan air matanya yang langsung ia hapus.

Tidak disengaja pemandangan itu di lihat oleh Sahabat-sahabatnya.Mereka langsung mendekati Alivia.

"Via lo kenapa?".
"Lo masih kepikiran yang tadi,ya"tanya Lisa yang di lanjutkan oleh Santi.
"Gue gak apa-apa buat apa gue pikirin yang tadi,lagian gue siapanya,itu haknya untuk memilih,kan".
"Kalo lo gak kenapa-kenapa kenapa lo nangis" ucap Lisa yang menaikkan alis tipisnya dengan matanya yang agak melotot.
"Kita kan sahabat lo,jadi kita tau kalo lo suka dia dari awal sekolah,kan dah...gue bila lo move on aja,lo sih...keras kepala,jadi sakit hati kan,"ucap Santi yang merasakan mulai emosi.
"Ya,sekarang gue bakal dengerin kata kalian".
"Nah... gitu dong buat kebaikan semuanya".Alivia hanya mengangguk tanda setuju.
---

Sepulang sekolah Alivia hanya diam termenung di perjalanan menuju rumah.Terkadang sahabat-sahabatnya menenangkannya dan berusaha membuat Alivia tertawa,tapi Alivia hanya tersenyum kecil.

Sampainya di rumah Alivia masih saja diam termenung tidak berbuat apa-apa,sesekali Alivia meneteskan air matanya dan langsung di hapusnya itu kebiasaan Alivia saat menangis.

TOK!TOK!TOK!
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Alivia,ternyata itu adalah sahabat Alivia yaitu Laras.

Alivia langsung membukakan pintunya namun dengan wajah cemberut.Alivia langsung duduk dikasur dan disusul Laras.
"Lo kenapa?gak biasanya,biasanya gue datang lo bilang,"Oh...Laras",abis itu lo peluk gue terus narik-narik gue duduk.emangnya kenapa sih...loh,"tanya Laras yang penasaran dan kebingungan.Alivia langsung memeluk Laras sambil menangis di bahunya.

Setelah Alivia menceritakan apa yang terjadi padanya,Laras langsung mencoba menenangkan Alivia yang masih saja meneteskan air matanya.
"Udah ikuti kata sahabat-sahabat lo itu,itu yang terbaik".Alivia hanya mengangguk tanda setuju.

Setelah itu Laras pamit pulang Alivia langsung memeluk Laras lagi.sesudah Laras keluar Alivia berbaring di kasurnya yang empuk,lembut,dan juga hangat itu.Alivia langsung mengambil gitar dan menyanyikan lagu Raisa yang berjudul Apalah Arti Menunggu.Dan ia sedang memikirkan kejadian tadi.
"Apakah gue bisa move on darinya,"batin Alivia.

"Apakah Alivia bisa move on,kalau pingin tahu selanjutnya baca bab selanjutnya,ya.terimakasih dah...baca dan jangan lupa follow,kasih komentar dan bintang,ya terimakasih".

SCHOOL IN LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang