CHAPTER 13

1K 62 3
                                    

Joong ki dan hye kyo sedang duduk di sebuah kursi berdua sembari memandang semua lampion yang sangat indah disekeliling mereka
"Ya Song Joong Ki!" panggil hye kyo
"Mwo?" jawab joong ki pelan
"Apa kau sudah puas?" tanya hye kyo
"Tentang apa?" tanya joong ki
"Karena sudah membuatku serasa ingin mati mendengar kabarmu" lirih hye kyo

Mendengar perkataan kekasihnya itu joong ki mencoba bergurau
"Waahh sepertinya kau sudah sangat mencintaiku kan? Apa aku harus senang sekarang?" ucap joong ki menyombongkan diri , namun bukannya tertawa hye kyo malah menangis membuat joong ki merasa menyesal
"Hye kyo-ya wae? Kenapa kau seperti ini? Berhentilah menangis!" ucap joong ki sambil memeluk hye kyo, lalu hye kyo mencoba melepaskan pelukannya
"Nde... Aku mencintaimu...aku benar benar mencintaimu! Apa kau tak tahu bagaimana takutnya aku mendengar perkataan ah in, aku merasa tak dapat hidup lagi" ucap hye kyo dengan tangis yang semakin jadi
"Mianhae ... Aku benar benar minta maaf. Eoh? Aku tak akan mengulanginya ,aku janji" joong ki memeluk erat hye kyo dan memohon agar hye kyo berhenti menangis ,joong ki merasa bersalah.

Setelah lama menunggu hye kyo menenangkan dirinya joong ki mulai membuka pembicaraan
"Jadi sekarang apa aku boleh memanggilmu dengan panggilan Chagi?" goda joong ki
"Mwo? " tanya hye kyo
"Aniiii... Bukankah aku sudah bilang kalau aku mencintaimu dan kau lebih mencintaiku.." jelas joong ki
"Kata siapa aku lebih mencintaimu? Kau lebih mencintaiku" bantah hye kyo
"Ahhh.. Arasseo... Anggap aku yang lebih mencintaimu , jadi..... apakah sekarang apa boleh aku memanggilmu Chagi?" tanya joong ki berhati hati
"Cihh.. Memang kapan aku pernah melarangmu memanggilku Chagi?" jawab hyekyo
"Kau tidak bercanda kan? Jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu chagi" ucap joong ki semangat
"Geurae terserah padamu" hye kyo seolah acuh
"Chagiya... Chagi... Apa aku boleh menciummu sekarang?" ucap joong ki sambil mendekatkan wajahnya pada wajah hye kyo, melihat hye kyo tersenyum joong ki pikir itu tanda ia setuju namun saat hanya beberapa senti jarak bibir mereka hye kyo memalingkan wajahnya
"Sekarang bukan waktunya" ucap hye kyo, joong ki yang merasa malu langsung membenamkan wajahnya pada pundak hye kyo
"Eooohhh...... Kau benar benar wanita yang jual mahal" gerutu joong ki yang disambute senyum kemenangan hye kyo

Keesokan harinya

Terlihat hye kyo sedang memeriksa pasien di ugd dengan senyum merona ia terus menyapa semua orang yang dilihatnya
"Ya !Dr.Song ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat sangat bahagia ?" tanya ji won curiga
"Mwo? Apa maksudmu aku memang selalu seperti ini?" sangkal hye kyo
"Mwoo??? Apa kau lupa beberapa hari terakhir kau selalu menyendiri ? Seperti janda yang ditinggal mati suaminya" ejek ji won yang membuat para dokter dan suster di UGD tertawa
"Ya kim ji won!!" hye kyo merasa kesal namun ia tak bisa menyalahkan ji won karena memang benar sejak joong ki pergi waktu itu, ia benar benar menyendiri.
"Jadi apa kekasihmu itu sudah kembali dengan selamat?" tanya ji won
"Tentu saja , dia tidak bisa meninggalkanku begitu saja karena ia sangat mencintaiku" sombong hye kyo,
" Ouwwwww...." lalu semua yang ada di ugd merasa geli dengan ucapan hye kyo namun detik berikutnya mereka tertawa bersama.

Lalu tiba tiba seorang suster masuk dan menghampiri ji won
"Dr.Kim ada orang yang mau menemuimu!" ucap suster itu
"Naega?" tanya ji won
"Nde songsengnim, ia menunggumu ditaman" lanjut suster itu
" nde arasseo" setelah mendengarnya ji won langsung bergegas ke taman untuk bertemu orang yang ingin menemuinya

Sesampainya ditaman ia mencari keberadaan orang itu, namun ia tidak menemukannya, ia pun berniat kembali ke rumah sakit namun langkahnya terhenti saat ada yang memegang tangannya, ji won pun menoleh untuk melihat siapa yang memegang tangannya
" Eoh letnan Yoo ? Anyeonghaseyo" sapa ji won
"Nde ji won-Ssi , tapi kebetulan sekali kita bertemu disini, bukankah ini terlihat seperti takdir?" tanya ah in bergurau
"Nde ? Bukankah kau..." ji won sedikit bingung namun perkataannya dipotong oleh ah in
"Ah... Sudahlah, aku disini ingin memberikan sesuatu padamu" ucap ah in
"Apa itu ?" tanya ji won, lalu dengan perlahan ah in mengeluarkan sebuah kertas dari saku jaketnya dan memberikannya pada ji won
"Eoh?? Bukankah ini tiket bioskop? " tanya ji won
"Ndee... , jadi... Sebenarnya..." ucap ah in tepotong potong yang ditunggu antusias oleh ji won
" jadi.... Sebenarnya...." ucap ah in, membuat ji won tak sabar menunggu apa yang ingin diucapkan ah in padanya
" letnan yoo sebenarnya apa yang ingin kau katakan ??Eoh? Kau hanya bilang jadii... Sebenarnya , lalu apa yang ingin kau katakan padaku?" ucap ji won sedikit meninggikan suaranya
"Aku ingin mengajakmu nonton" ucap ah in cepat, ji won yang merasa sedikit aneh meminta ah in untuk mengulang apa yang ia katakan
"Aku ingin mengajakmu nonton film ini" ucap ah in pelan
"Apa kau punya waktu malam ini?" tanya ah in ragu
"Sebenarnya aku punya shift malam mulai pukul 10 jadi..." belum selesai bicara ah in sudah menyimpulkan
"Baiklah kalau begitu aku akan menjemputmu pukul 4 nanti, dan kau harus memakai pakaian yang cantik "ucap ah in dengan hati yang berbunga bunga ia pun pergi sambil melihat ke arah ji won, sedangkan ji won hanya tersenyum malu pada aah in.

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang