"Ini yang tadi bukan sih? " batin Zeta.
Arya : "Hai, Zeta ya?"
Zeta : "oh, eh iya hehe. Siapa nih?"
Arya : "aku Arya" .
"ohh jadi namanya Arya, menarik" ucap zeta. Percakapan via aplikasi itu pun terus berlanjut hingga Arya bertanya username instagram Zeta dan sebaliknya.
Zeta mencari username @ar_yasatya12, klik Follow dan stalking pun dimulai. Followers Arya tidak terlalu banyak dan tidak ada deskripsi di kolom bio Instagram Arya. Zeta scrolldown hingga post Arya yang paling awal. Ada foto saat dia wisuda, saat berlibur dan Zeta tersenyum saat melihat foto Arya yang sedang sendiri, tidak banyak foto yang diunggah oleh Arya di akun Instagram miliknya. Satu kata yang di benak zeta saat ini,
Menarik.
Arya pun segera membuka aplikasi instagram miliknya setelah mendapat username @zetaaasy_. Arya menemukan akun tersebut, ,membuka profilnya dan , klik Follow. Kolom bio Instagram Zeta mengatakan -Happiness got me like this- , itu tidak membuat Arya terkejut karena dari cara Zeta membalas pesannya pun sudah tampak karakter tersebut. Lumayan banyak foto yang diunggah Zeta, Arya melihat semua unggahan Zeta dari yang pertama. Rata-rata unggahan Zeta adalah foto bersama temannya dan potret Landscape dirinya sendiri. Arya pun senang bisa mengetahui profil anak perempuan yang duduk di sebrang nya tadi.
Cantik.
=======================
Sabtu ini adalah acara Pra Mos dan pagi ini pun Zeta bersiap dengan membawa barang yang panitia katakan. Pukul 06.45 Zeta sudah sampai di SMA Cempaka. Zeta lalu menuju papan pengumuman untuk melihat kelas Pra Mos . Zeta sudah menemukan dan segera menuju ke kelas tersebut,
tidak ada yang dikenal di dalam kelas.
Zeta tersenyum lalu keluar kelas dan mendapati Becca hendak masuk ke kelas Pra Mos Zeta. "Becca, lo disini?" tanya Zeta, "iya nih, lo juga? Elah takdir gue sama lo terus ya Ta, tungguin gua taruh tas bentar" ucap Becca, setelah itu mereka menuju lapangan untuk melaksanakan apel Pra Mos.
Setelah apel selesai seluruh siswa menuju kelas masing-masing termasuk Zeta dan Becca. Hari ini terdapat banyak materi yang disampaikan oleh OSIS dan guru, juga ada beberapa kegiatan termasuk mencari tanda tangan guru dan OSIS. Seperti biasa.
Istirahat tiba, Zeta dan Becca pergi ke kantin membeli beberapa makanan ringan dan soft drink lalu kembali ke kelas. Di kelas, Zeta bercerita jika dia chat dengan satu cowok di angkatannya ini.
"Lo udah pernah ketemu? Gua mau lihat dong" tanya Becca.
"Yaelah, ya belum lah Becca baru masuk hari ini juga. Nih, namanya Arya," ucap Zeta sambil memberi handphone nya kepada Becca.
"Biasa aja sih. Ganteng Rendy masa" ucap Becca lalu mengembalikan handphone Zeta.
"Ya ampun Becca, gue kan belum pernah ketemu juga. Biarin aja napa sih, hahaha" ucap Zeta lantas mereka berdua sama sama tertawa tipis.
Setelah itu bel masuk berbunyi dan kelas pun dimulai lagi. Guru Tata Tertib memberikan materi tentang tata tertib di sekolah ini dari ujung rambut hingga ujung kaki. Lalu materi tersebut sudah habis dan diisi oleh kakak OSIS. Kakak OSIS pendamping di kelas Zeta ini tidak memberi materi hanya mengajak bermain games dan beberapa teman bertanya tentang sekolah ini. Lalu istirahat lagi, nah waktu istirahat kedua ini dimanfaatkan siswa untuk mencari tanda tangan karena waktu istirahat yang cukup panjang, tak terkecuali Zeta dan Becca.
Zeta dan Becca berlarian berebut tanda tangan OSIS dan guru. Sampai pada akhirnya Zeta tersenggol oleh laki-laki berbadan cukup tinggi lalu terjatuh. "Aduh, apa apaan sih" gerutu Zeta tanpa menghiraukan laki-laki itu. Zeta segera berdiri dan mencari Becca.
Bel pulang pun sudah berbunyi. Zeta dan Becca keluar kelas bersama teman-teman yang lain. Sepanjang koridor Zeta dan Becca berbincang, "Lo udah ketemu siapa tuh, Arya belum?" tanya Becca "Tanya lagi dah, orang daritadi gue sama lo terus gimana bisa ketemu, cowok disini banyak banget coba" panjang lebar ucap Zeta "yakali aja lo ditabrak atau apa kek" ucap Becca lalu Zeta terdiam,
'apa yang nabrak gue tadi Arya'
Tapi Zeta membuang pikiran itu dan fokus berjalan di samping Becca. Sampai di ujung koridor, Zeta berpapasan dengan tiga cowok berbadan tinggi. Zeta dan salah satu cowok itu saling bertatapan, dan cowok itu tersenyum.
'Itu tadi yang namanya Arya?'
========
Pagi ini dengan segala kemalasan Arya bangkit dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Sekitar 10 menit Arya sudah keluar dan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Arya memakai seragam, memasukkan barang yang dibutuhkan ke dalam tas dan segera menuju meja makan. "Anak mama udah SMA nih," goda mama Arya. "Apa sih, Ma" ucap Arya malu. Lalu mereka berdua menikmati sarapan dan sesekali bergurau. Setelah sarapan, Arya berpamitan kepada mamanya dan bergegas menuju garasi dan mengendarai motornya.
Pukul 06.37 Arya sudah sampai di sekolah, menuju papan pengumuman mencari kelas, menuju kelas lalu pergi ke lapangan mengikuti apel pra Mos tidak peduli siapa temannya di kelas ini. Apel selesai dan seluruh siswa kembali ke kelas.
Sama seperti Zeta, kegiatan Arya di kelas juga sesuai jadwal Pra Mos hari ini, materi dan mencari tanda tangan. Membosankan menurut Arya agenda hari ini, hanya mendengarkan materi bermain games. Tidak ada yang menarik. Arya adalah tipikal introvert jadi lebih suka diam.
Bel istirahat kedua berbunyi dan Arya pun mencari tanda tangan guru dan OSIS. Saat berebut tanda tangan, Arya tidak sengaja menyenggol cewek hingga terjatuh, "Aduh, apa apaan sih," gerutu cewek tersebut "eh, ma..." cewek itu segera bangkit lalu pergi tanpa Arya tau siapa dia.
Saat bel pulang sekolah, Arya bertemu dengan Divan dan Aldy di dekat lorong dan mereka pun berjalan beriringan menuju tempat parkir siswa. Tidak ada percakapan diantara mereka. Arya menunduk sepanjang perjalanan tetapi saat diujung koridor entah bisikan apa yang dapat Arya mengangkat kepalanya, bertatapan dengan seorang cewek dan sama-sama tersenyum.
'Mirip sama Zeta, masa?'
=======
Halo. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca cerita ini.
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian untuk memperbaiki tulisan yang amatir ini.
~xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Ones
Teen FictionDia dingin, Namun Terkadang menghangatkan Terkadang begitu menyakitkan Dia, Aryasatya Keefe Savero. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dia ceria, Aku suka dia tertawa Cara dia tersenyum Menenangkan Dia, Arzeta Syevana ~~~~~~~~~~~~~~~~...