9

3.6K 300 4
                                    


.

.

.

.

.

Dada Jiyong bergemuruh melihat Chaerin yang masih mencoba berdiri dalam posisi membelakangi Jiyong menggunakan terusan putih dan rambut hitamnya yang sebahu makin pendek.

Perlahan seperti slow motion Chaerin memutar tubuhnya, Jiyong meski sudah melihat foto kehamilan Chaerin tetap saja terkejut melihat perut besar Chaerin.

"Seung..hyun oppa? Jiyong oppa?" Chaerin tergagu, sepersekian detik air mata terkumpul dipelupuk matanya.

Park Bom langsung menarik tangan Seunghyun untuk berlalu kedapur meninggalkan keduanya.

"Eh? Seunghyun oppa?" kaget Minzy melihat Seunghyun yang tengah diseret oleh Park Bom.

"Hai Minzy-ah" balas Seunghyun pelan masih tetap berjalan mengikuti Park Bom.

"Hai hyung" sapa Jaebum singkat lalu menunjuk piring makannya, Seunghyun mengangkat jempol dan memberi kode melanjutkan makannya.

"Kenapa kalian datang tanpa pemberitahuan dulu?" tanya Park Bom pada Seunghyun setelah keduanya sampai didapur.

"Semua perintah Hyunsuk hyung, aku hanya mengikuti" jawab Seunghyun.

"Ya sudah, semoga saja masalah mereka bisa terselesaikan" Park Bom sedikit khawatir. Cukup lama keduanya didapur dengan pikiran masing - masing.

"Bom-ssi, bisakah kita membicarakan masalah kita?" Park Bom menegang mendengar ucapan Seunghyun, tidak menyangka akan tiba hari dimana Seunghyun akan mengungkit masa lalu mereka.

"Ap..apa maksudmu?" Park Bom mencoba mengalihkan tatapannya tapi kedua bahunya dicengkeram oleh Seunghyun menghentikan pergerakannya.

"Aku sudah tahu alasanmu dulu meninggalkanmu dan aku tidak bisa menerima alasanmu" ujar Seunghyun tegas tak terbantah.

Segera dikeluarkannya kalung dari dalam bajunya yang terdapat sepasang cincin sebagai liontin yang Park Bom pikir sudah lama menghilang. Dibukanya kalung itu dikeluarkannya cincin itu lalu dipakaikan cincin ditangannya sendiri sedangkan cincin yang lain dibiarkannya dikalung itu lalu dipakaikan dileher Park Bom tanpa perlawanan dari yeoja itu.

"Aku akan menunggu saat kau siap dan mau memakainya lagi" ujar Seunghyun dengan senyum jenaka usai memasangkan kalung tersebut membuat air mata mengalir begitu saja dari mata Park Bom.

"Tapi aku tidak pantas bersamamu kau tahu orang menghujatku karna kasus amfetaminku dan tentang oprasi plastik yang ..." ucapan Bom terputus.

"Suut..." Seunghyung meletakan jari telunjuknya dibibir Park Bom.

"Aku mencintai hatimu bukan hanya fisikmu. Aku mencintai semua yang ada pada dirimu apapun itu. Jadi semua itu tidak akan mengurungkan niatku sama sekali" Seunghyun meraih pinggang Park Bom dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya meraih tengkuk Park Bom lalu menempelkan bibirnya pada bibir Park Bom cukup lama dan melumatnya pelan.

Minzy yang melangkahkan kakinya kedapur untuk meletakkan piring kotor mengurungkan niatnya melihat pasangan kekasih itu

'Akhirnya kau bisa membuka hatimu eonni' ujar Minzy sambil tersenyum kecil lalu kembali keruangan makan bersama Jaebum karna Minzy tahu diruangan tamu ada pasangan lain yang mencoba menyelesaikan kesalahpahaman mereka.

Seunghyun melepaskan ciumannya pada Park Bom lalu menghapus air mata Park Bom dengan ibu jarinya.

Park Bom melepaskan ciuman Seunghyun lalu tangannya membuka kalung yang Seunghyun pasang tadi membuat Seunghyun kecewa. Dilepaskannya kalung itu terpisah dari cincinnya dan menyerahkan kalung itu ditangan Seunghyun membuat Seunghyun sedikit kebingungan.

[COMPLETE] Can We? (SKYDRAGON/LISYONG/LISKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang