Fals
Dan setelahnya, aku memahami. Dia bukanlah sebuah jawaban, melainkan sebuah pelajaran. Dia bukanlah tentang siapa, melainkan piutang nan sia-sia. Lalu ku tulis kembali, agar tak lupa dan berulang kembali.
Dan lusanya, aku menyadari. Di tepi senja menantinya, aku dapati kesal dan sesal. Tidak benar-benar berusaha, bahkan mentari kian menepi dan malam menyapa membawa hutang harapan yg telah tergadaikan. Aku mengutuk menuju pagi.
Dan kenangnya. "Sajak-sajak lama penghantar senja, biarlah sepanjang malam bermuram durja. Secangkir kopi untuk secawan anggur, lekas bersulang Tuan! Teruntukku menuju gugur..."
Solo, -Mei 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Niraksara
PoetryRandom! bisa jadi berupa sajak, atau hanya quotes harian untuk pelajaran dan sejarah perjalanan hidup. Mungkin aku sedang mencari arah, ruang dan waktu untuk bercerita, duniaku semakin tak menarik, yang seakan mengusang seperti lagu klasik. Aku tuli...