The Story Of A Postman

51 9 5
                                    

The Story of Postman

Pagi ini sangat cerah, sinar mentari menembus cakrawala, burung-burung seperti biasa terbang kemari dan bernyanyi dengan riangnya, Seperti biasa aku selalu bangun telat di pagi hari, Setiap hari aku harus melakukan pekerjaan yg merepotkan dan sangat melelahkan. Dengan upah yg sangat kecil, SIAL!!

Aku seorang tukang pos di kota Gotham,oh ya nama ku : Holmson, umur ku baru 25 tahun,  cukup muda kan? Dan aku masih single hehehe. Aku baru saja menyelesaikan kuliah ku, tapi benar kata org setinggi apapun cita cita mu dan usahamu tetap lah tuhan yg menentukan. Padahal aku merupakan lulusan terbaik di Universitas ku, nyaris sempurna,  mungkin klian tau apa sebutanya.

Oke kembali dengan keseharianku yang membosankan. Setiap pagi aku harus mengatarkan bermacam macam paket. Baik itu ukuran nya cukup besar maupun kecil. Dari pagi hingga sore hari, aku harus kesana kesini untuk mengantarkan paket. Dan itu selalu di temani oleh motor tua peninggalan ayah

"Sesusah apapun kamu, kamu akan mendapatkan hasil manisnya kelak. Tuhan tidak pernah tidur,  nangis dan berkeluh kesah lah ke padanya. Tapi ingat lah, terus berusaha untuk mendapatkan hasil yg manis."

Motto hidup yg selalu ku pegang selama ini.

Pukul menunjukkan pukul 08.00.
"Sial, aku telat lagi" Aku melompat dari kasurku menuju kamar mandi. Setelah mandi, aku lansung mengebut motor tua peninggalan ayah ke kantor.

"Ku harap kantor kebanjiran atau kebakaran hari ini "umpat ku.

Setelah 15 menit, aku datang ke kantorku. Seperti biasa call center kantor ku Cindy menyapaku seperti biasa dengan nada mengejek. " Wah, pekerja teladan udah datang ini" katanya sambil ketawa kecil. "Mintak di tabok nih anak !"ketusku." Eh cin,   ada barang atau surat yang bakalan ku antar kagak cin?"tanyaku. "Gak tau gua, eh kamu di panggil ama  pak Rahmad tuh"  "Makasih ya, infonya kagak guna amat" ketusku. "sama sama"jawabnya sambil tertawa.

Aku jalan dengan langkah berat ke meja pak Rahmat. Pak Rahmat bukan lah bapak yang galak , tapi cara nyindir halusnya sangat merasuk jiwa raga ku.

Tok tok tok. "Yah,silahkan masuk dan silahkan duduk" kata pak Rahmad
"Terimakasih pak" kataku pelan. "Holm, kamu udah kerja berapa tahun disini?" 
"1 tahun beberapa bulan pak" jawabku pelan.
" Nah, udah lama tapi kenapa pekerjaan mu masih kayak pegawai magang!"seketika pak rahmad menaikkan intonasi bicaranya. "Maafkan saya pak, saya tau kerja aku menurun akhir akhir ini.Tapi aku janji pak, aku akan lebih giat lagi" jawabku tanpa harapan.
"Oke, kesempatan terakhir bagi mu" katanya tanpa melihatku sama sekali.

Aku kemudian ijin diri dan pergi dari ruangan dengan wajah muram.

"Life not like a K-drama" umpatku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Of A PostmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang