Last Day - 01

461 46 12
                                    


Tuhan yang menentukan kapan
seseorang akan pergi?

•••

"Sinb!" seorang wanita paruhbaya meneriaki nama Sinb dengan nada tak santai.

Kedua tangan nya terlipat di depan dada, lalu ia berteriak lagi, "Sinb!!"

"Astaga! Anak itu! Lalot sekali!" gerutunya marah.

Amarah mulai menyelimuti hati nya, wanita itu sudah siap melayangkan satu tamparan keras diwajah gadis itu, Sinb. Kalau dia benar-benar tidak mau mematuhi perintah nya.

"HWANG SINB!"

Dari lantai atas, terlihat seorang gadis tengah berjalan sambari menyeret kedua kaki nya, dengan segelas air putih di tangan kiri.

Wanita tersebut mendonggak keatas, ia tertawa miris melihat keadaan Sinb.

"Turun!" perintahnya tegas.

"T-tapi, kepala ku pusing, eomma!" ucp Sinb pelan, bahkan hampir tak terdengar.

"Bilang saja malas, kan? Cepat! Sebelum aku benar-benar marah dan menamparmu lagi?!" ancam wanita tersebut.

Sinb menangis. Gadis malang itu sungguh tidak kuat untuk melangkah, ia tidak berbohong sama sekali. Demi tuhan? Bagaimana bisa Sinb memiliki seorang ibu yang sifat nya persis seperti ibu tiri.

"TURUN SINB!"

"Iya ibu!"

Saat itu juga, Sinb turun dari tangga, dengan posisi menyeret tubuhnya.

•••

Seorang pria tampan bersurai coklat keluar dari kamar pribadinya dengan berpakaian sekolah lengkap.

Pria itu menggendong tas ransel di punggugnya lalu berjalan menuju meja makan keluarga.

Dimana eomma?

Kening pria itu menggerut seketika, matanya tak menemukan jejak keberadaan sang ibu di manapun.

"Ah, pasti ibu sudah ke kantor." gumamnya paham.

Ia pun pergi ke ruang tamu dan menghempaskan tubuhnya di sofa. Ia menyalakan tv sambil menunggu jam yang tepat baginya untuk segera berangkat ke sekolah, ini masih stegah tujuh dan mana ada murid yang datang secepat ini.

Dia akhirnya menghabiskan waktu menonton sambil memakan roti selai kacang dan segelaa susu sapi yang telah disiapkan ibunya sedari tadi pagi.

Tapi jangan lupakan satu hal, ada secarik kertas di bawah piring itu.

To Taehyung

Sayang, bisakah kau bawa parsel itu ke rumah bibi hwang? Ibu tidak sempat karena harus ke kantor lebih pagi, ada meeting penting. Kau tau kan dimana rumahnya?
Tolong titipkan salam ibu pada bibi mu..

Namja itu, Kim Taehyung. Menarik nafas panjang.

Sudah lama juga ia tidak berkunjung kerumah bibi hwang, kerabat dekat ibunya. Terakhir kali saat ia berumur 4 tahun, itupun kadang ia lupa ingat alamat rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

「 LAST DAY 」taehyung sinbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang