Adel's POV
"Aduhhh panas banget sih! Nanti kalo kulit gue gosong gimana?" Kata dira yang sedari tadi mengoceh di samping ku. Jika kamu berfikir kita di hukum pak aryo maka kamu benar, yaa kita di jemur didekat tiang bendera, sangat menyebalkan bukan?
"Ini semua gara-gara cowok itu! Siapa si tuh cowok udah bikin gue jatuh terus bikin kita di hukum gini" kata ku dengan suara yang tinggi, yang benar saja sekarang aku dan sahabatku jadi bahan tontonan anak-anak satu sekolah, memalukan!"Lo ga kenal arga del?" Tanya rara kepadaku dengan wajah yang serius.
"Eh biasa aja kali muka lo, ya emang gue ga kenal lagian ngapain gue kenalan sama orang nyebelin kaya dia" jawabku dengan sangat kesal karena masih mengingat kejadian tadi. "Mana ada si del yang ga kenal arga, orang yang pernah di tembak kak manda, kaka kelas hitz itu" jelas rara kepadaku. Masa sih ada cewek yang nembak cowok duluan? Mungkin emang udah capek kali ya cuma menunggu tanpa tau arah yang pasti, tapi memangnya apa urusanku?
"Ya tapi ra gara-gara dia gue jadi ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula" jawabku dengan menggerutu lagi."Tapi kalo di liat-liat lo cocok del sama arga" kata dira yang berhasil membuatku membulatkan mata.
"Dir apaansi jangan ngaco deh kalo ngomong" jawabku tidak terima
"Dikit lagi mau bel istirahat, langsung cabut aja yukk gue udah keringetan nih" kata nina sambil mengipas-ngipaskan tangannya ke wajahnya. Aku,dira,nina dan rara langsung kabur menuju mang abdul.*di kantin*
"Mang es teh manis 4 yaa jangan lupa es nya banyakin" teriakku memesan minum. Aku yakin sekarang kita berempat sudah seperti ayam panggang karena dijemur selama 2 jam dengan matahari yang terik.
Selagi menikmati es teh manis, mataku tertuju kepada orang yang tadi membuatku seperti ayam panggang. Arga, itu namanya yg ku tau dari rara. Dia baru saja masuk ke kantin bersama dua temannya, aku terus memperhatikannya sembari membuat rencana untuk mengerjainya, jangan kamu pikir kalo aku terima dibeginikan! Enak saja seorang adel di buat jatuh dan dipermalukan bersama tiga sahabatnya.
"Gue punya ide!" Kataku tiba-tiba Sambil menjentikkan tangan yang membuat ketiga sahabatku kaget.
"Aduh adel ngagetin aja deh lo, untung gue ga kena spot jantung!" kata dira dengan histeris,
"LEBAYYY!!!" Jawab aku,nina,rara dan juga mang abdul,
"Ih si mamang ikut-ikut aja" kata dira dengan memanyunkan mulutnya.
"Ya gapapa atuh neng kan mamang juga mau ikutan gaul kaya neng dira"
Jawab mang abdul yang membuat kami tertawa."Oh iya del tadi lo punya ide apa?" Tanya nina penasaran,
"Nih gua punya ide buat ngerjain dia" kataku sambil menunjuk arga yang sedang memesan batagor. Dira,nina dan rara pun langsung menoleh mengikuti arah tanganku, merasa di perhatikan arga pun menoleh kearah kami dan langsung menaikkan satu alisnya kebingungan.
"Jadi lo semacam bales dendam gitu del?" Tanya rara, "bisa dibilang begitu ra" kataku sambil nyengir kuda, "hati-hati del nanti lo naksir lagi sama arga" kata rara sambil menggodaku, "gausah godain gue terus deh ra" kataku malas.Bel pulang sekolahpun berbunyi kemudian disusul dengan murid-murid SMA Nusantara yang keluar kelas lalu berbondong-bondong menuju tempat parkir. Aku dan ketiga sahabatku hanya mengikuti 2 mata pelajaran hari ini.
"Del mau bareng ga? Gue bawa motor hari ini" tanya dira kepadaku, "gue ga bakal nolak dir". Setiap pulang sekolah aku dan dira selalu naik angkutan umum tapi terkadang kami pulang naik motor dira kalau motornya tidak di pakai kakaknya, kalau rara dan nina selalu pulang bersama pacarnya. Jangan kasihan padaku dan dira karena belum punya pacar alias jomblo, dira itu orangnya childish jadi masih belum terlalu mengerti tentang cinta-cintaan, kalau aku.. aku hanya takut luka yang ku alami dulu kembali terasakan setelah mati-matian aku sembuhkan sendirian, terlalu takut membuka hati lagi untuk orang yang tidak bisa menjaganya. Tolong jangan tanya ada apa.
"Del, kita mampir beli donat dulu ya, mamah gue nitip" kata dira setelah kita sudah di jalan, belum jauh dari sekolah "iya dir santai aja" jawabku. Setelah hujan jalanan jadi becek dan licin.
BYURRRR
aku dan dira terkena air becekan karena motor ninja hitam yang lewat barusan. Bagus sekali rok dan bajuku sekarang basah sempurna, dira pun meminggirkan motornya di dekat warung. Kami membersihkan baju dan rok yang sebenarnya memang tidak akan kering dan bersih. "Yahh del gimana ni baju gue" kata dira dengan merengek, "langsung pulang aja deh ya dir" kataku yang kemudian dibalas anggukan oleh dira. "Adel liat deh! Si arga yang nyipratin airnya" kata dira menunjuk kearah motor ninja hitam yang sudah hampir tidak terlihat. Baiklah arga, ini namanya lo ngajak perang sama gue!
-----------------------------------------------------------
-TO BE CONTINUED-