Pukul 06:00 pagi.
Hari ini aku sengaja datang pagi pagi sekali untuk melaksanakan ideku kemarin. Aku menaruh tas dikelas lalu mengeluarkan satu bungkus permen karet dan langsung aku makan semua, sambil mengunyah permen karet aku keluar dan menuju kelas X IPS 1, suasana disekolah masih sangat sepi bahkan tadi aku tidak melihat pak Asep di posnya, mungkin sekarang baru aku sendiri yang datang, biasanya gerbang sekolah memang tidak pernah dikunci, aku tidak tau kenapa.
Setelah sampai di ruang kelas X IPS 1 aku langsung menuju tempat duduk Arga. Ohiya aku lupa bilang ke kamu kalau tadi malam aku memang sudah bertanya dimana tempat duduk Arga kepada Andre tetanggaku yang sekelas dengan Arga, dan Andre bilang kalau tempat duduk Arga ada di banjar pertama saf terakhir dipojok dekat tembok.
Aku berjalan menuju tempat arga, kolong meja Arga penuh sekali dengan banyak kertas, karena kepo aku langsung mengeluarkan semua kertas dari dalam kolongnya,
"oh dia jago gambar" gumamku. Disetiap kertas memiliki gambar. Ada gambar pak Aryo yang sedang menulis rumus matematika didepan, ada gambar sekumpulan murid sedang bermain kartu UNO, ada gambar bu selly sedang menjelaskan dan masih banyak lagi.Saat sedang serius melihat-lihat gambar, terdengar suara orang berdatangan. Akupun langsung melihat jam tangan,
"yaampun ini udah jam 6 lewat 45 menit" kataku yang langsung buru-buru memasukkan kertas-kertas itu ketempat semula dan mengeluarkan permen karetku yang sudah tidak manis lalu ku taruh di tempat duduk arga.Sambil tersenyum puas aku meninggalkan tempatnya dan berjalan menuju pintu, aku berpapasan dengan seseorang di pintu kelas X IPS 1 dan ternyata orang yang ku dengar sedang berjalan diluar tadi itu arga, damn!
"Lo kan anak ipa, ngapain kesini? Wah lo mau nyolong ya?" tanya arga dengan penuh curiga,
"Bukan urusan lo kali" jawabku sekenanya, arga memicingkan mata menatapku dengan sedikit menunduk karena memang dia itu tinggi,
"Mencurigakan banget" katanya lalu melihat sekeliling kelasnya penasaran,
"Gausah suudzon deh, udah awas minggir gue mau keluar" kataku yang langsung kabur dari arga.Aku kembali ke kelas dengan berlari kecil sambil tersenyum karena berhasil menjalankan ideku walaupun tadi hampir saja aku tertangkap basah.
"Woi kesambet ya lu?" Kata rara setelah aku masuk ke kelas,
"Hahaha gue puas banget guyss!!!" Kataku dengan penuh semangat sambil menggebrak meja rara dan nina di belakang meja ku dan dira,
"Puas karena ditembak udin?" Tebak nina yang langsung membuat ketiga sahabatku tertawa. Udin itu anak kelas sebelah, anaknya nerd banget, rambutnya kribo, kacamatanya kotak, punya tahilalat besar didekat hidung, dan yang bikin aku mengerutkan dahi yaitu dia selalu makan permen bergagang, duuhh ga kebayang deh kalo aku beneran ditembak sama dia, Lho kok jadi cerita tentang udin?."Bukan nin tapi gue ditembak kak rama" kataku berbohong,
"HAH? SERIUS LO?" Kata dira,rara dan nina kaget, yaiyalah mereka kaget aku bilang gitu karena kan kak rama itu salah satu cogan di SMA Garuda,
"Kok bisa si del?" Kata nina penasaran,
"Iihh beruntung banget lo del gue iri deh ahh sebel" sambung dira kesal,
"Gaa ga mungkin ga percaya gue del, ka rama kan baru aja jadian sama kak citra" kata rara kemudian, si rara tuh emang yang paling update, semua berita terbaru yang ada di SMA Garuda pasti dia tau."Iyaa iyaa gue boong, lagian si lo nin sembarangan aja bilang gue ditembak udin" kataku kepada nina,
"Yaelah gue kira beneran" kata dira,
"Iye maap... jadi sebab lo senyum-senyum kaya om pedopil apa?" Kata nina yang terus meledekku,
"Ahaha sialan lo nin!" Kataku sambil tertawa, lalu aku menceritakan kejadian tadi kepada mereka."Anjir niat banget lo del" kata rara,
"Itu kalo celananya robek, gue bisa menang banyak del ahahaha" kata dira yang membuat semua tertawa,
"Terus lo ketauan sama arga?" Tanya nina,
"Nahh itu! Gue sempet papasan sama dia, tapi bodoamat deh gue kan langsung kabur" jawabku sambil menguncir rambut karena suasana kelas sudah mulai terasa panas.
"Bu rita woi" teriak teman-teman kelasku dan semuanya pun langsung kembali ke bangku masing-masing dan duduk rapih.
"Gue ga sabar liat si arga malu" bisikku kepada dira,rara dan nina.*bel istirahat berbunyi*
Murid-murid SMA Nusantara langsung keluar kelas untuk membeli makanan dikantin, begitupun aku dan ketiga sahabatku kami pergi membeli bakso dan makan ditempat mang abdul sembari memesan minum.
"Nyari apaansi del?" Tanya dira sambil memakan baksonya, sangat jelas dira bertanya seperti itu karena sedari tadi aku celingak celinguk terus."Gue lagi nyari si arga, mau tau berhasil atau enggak gue bikin celana dia robek atau minimal kotor lah gitu" jelasku yang langsung meminum es jeruk, tiba-tiba ada yang menarik tanganku dari belakang,
"Eh eh gue lagi minum, pelan-pelan dong aduh" kataku dengan emosi, setelah aku lihat ke belakang ternyata arga yang menarik tanganku paksa, dira,rara dan nina dan terkejut dan langsung heboh,
"Woi mau dibawa kemana temen gue?!" Teriak dira kepada arga, kemudian, arga tidak menghiraukan teriakan dari ketiga sahabatku dia terus menarikku dan membawaku ke belakang gedung kelas IPA.*dibelakang gedung*
"Lepasinnn! Ga usah pegang-pegang tangan gue" aku berusaha melepaskan tanganku darinya,
"Pasti lo kan yang naro permen karet di bangku gue?" Kata arga sambil menatap mataku. Aku hanya terdiam, bukan karena aku naber tapi karena takut kalau dia akan berbuat sesuatu yang macam-macam apalagi ini dibelakang gedung dan sangat sepi.
"Cepet jawab malah bengong" kata arga sambil mendekat ke arahku,
"I..i..iy..iya" jawabku gelagapan,
"Jadi bener kan kalo tadi pagi lo itu mencurigakan" katanya yang semakin mendekat ke arahku, aku kembali terdiam karena aku benar-benar takut kalau dia mau balas dendam sekarang disini.
"Berarti lo harus tanggung jawab" katanya lagi, memangnya aku habis melakukan tindakan kriminal apa? Dasar.
"Kalo gue ga mau gimana?" Jawabku dengan penuh keberanian,
"Kalo lo ga mau gue bakal..." jawabnya menggantung,
"Bakal apa?" Tanyaku sedikit menantang, lalu dia mendekat lagi kearahku lalu berbisik.
"What?! Lo gila ya?" Kataku dengan terkejut setelah dia selesai berbisik, lalu diapun tertawa.
"Mangkanya lo harus tanggung jawab" jawab arga yang masih sambil tertawa, helloww apanya yang lucu arga? Celotehku dalam hati.
"Gue kan cuma naro permen karet di bangku lo doang, ga ngelakuin apa-apa lagi kok suwer deh" kataku sambil mengangkat jari berbentuk 'peace',
"Ya pokoknya tetep aja lo harus tanggung jawab" kata arga yang kekeh dengan perkataannya, aku diam berpikir.
"Karena lo diem tandanya lo mau" kata arga yang terus memperhatikanku,
"Gue ga mau ah" kataku malas,
"Lo ga mau? Oke jadi sekarang gue bakal lakuin yang tadi gue bilang"
"Ehh jangan dong yakali deh, iya iyaaa gue tanggung jawab" kataku dengan amat sangat terpaksa,
"Good girl!" Kata arga dengan tersenyum puas.-----------------------------------------------------------
-TO BE CONTINUED-