Pertemuan kedua dikelas

64 2 0
                                    

"PRILLY"

"Mila,Gritte"ujar prilly antusias saat tau bahwa sahabat lamanya yang memanggilnya.Ya mereka adalah mila dan juga gritte,lalu mereka berpelukan sangat erat melepaskan rindunnya yang sudah beberapa tahun tidak bertemu.

"Prill kok lo nggak kasih tau gue lo mau sekolah disini yang ngasih tau malah guru gue katannya besok ada murid baru dari London n gue tahu itu pasti lo"ujar mila dan melepaskan pelukannya begitu pun gritte.

"Iya prill masak sahabat lo nggak lo kasih tau sih tau akh ngambek gue"ujar gritte merajuk pada prilly dan keduannya malah menertawai gritte yang seperti anak kecil.

"Uluh-uluh ngambek ya maaf deh hehe soalnya kan gue kemarin ada pemotretan trs sampe rumah ada tamu jadi nggak sempet ngasih tau kalian gue aja tau2 udah didaftarin sama bokap gue,tapi seneng kan gue bisa ada disini"ujar prilly menjelaskan pada kedua sahabatnya itu sambil menyolek dagu mereka dan mereka bertiga pun tertawa.

"Oh ya tadi gue lihat lo lagi berantem sampe semua orang ngelihatin sama ngebicarain lo"ujar mila yang menghentikan tawa mereka.

"Iya nih gara2 tu orang hp gue jadi nggak kebentuk lagi kayak gini"jelas prilly menyodorkan hpnya sambil menunjuk orang yang tadinnya berdiri mematung sekarang sudah kembali kelapangan basket yang tengah bermain disana bersama teman2nya.

"Ya ampun prill lo tau gak yang lo bentak tadi itu salah satu anak most wanted sekolah ini"ujar gritte yang diangguki oleh mila juga.

"Terussss kalau dia salah satu anak most wanted sekolah ini gue harus apa harus bilang wow gitu"ujar prilly malas pada kedua sahabatnya ini bukannya membelannya malah memuji orang yang telah merusak hpnya.

"Tapi prill baru pertama kalinnya lo ada orang yang berani ngebentak dia apalagi didepan umum kayak gini"ujar mila menimpali.

"Agh tau akh gue gak urusan, sekarang lo berdua anterin gue ke ruang kepsek karna sebelum masuk kelas gue disuruh  kesana"ujar prilly yang hanya mendapati dengusan sebal oleh mila dan gritte karna sahabatnya ini tidak pernah berubah dari dulu.

Setelah itu mereka pun pergi menyusuri koridor sambil sesekali berbicara tentang bagaimana pengalaman prilly selama berada di London dan akhirnya mereka bertiga pun sampai didepan ruangan yang tidak terlalu besar yang bertuliskan 'R.KEPSEK' lalu mila dan gritte pamit untuk kembali ke kelas karna bel sebentar lagi berbunyi yang dibalas dengan anggukan oleh prilly,lalu prilly mengetuk pintu ruangan tersebut dan ada suara dari dalam untuk menyuruhnya masuk dan prilly pun masuk dengan sopan sambil menutup pintu itu kembali.

"Silahkan duduk"ujar lelaki paruh baya tersebut yang dibalas anggukan oleh prilly yang tak lain adalah kepala sekolah disini yang bernama Pak Budi.

"Apakah kamu yang bernama Prilly Aghata murid baru dari London?"tanya pak budi pada prilly.

"Iya pak benar saya Prilly Aghata"ujar prilly yang membenarkan ucapan pak budi tadi.

"Oh kalau begitu nanti kamu akan masuk ke kelas 12 IPA 1,tapi nanti kamu  kesana selepas bel berbunyi bersama saya soalnya saya masih ada pekerjaan tidak apa"ujar pak budi menjelaskan pada prilly yang dibalas anggukan oleh prilly dan prilly pun berdiri dari tempat duduk tadi dan pindah ke sofa disebelah pojok dekat jendela karna takut mengganggu pak budi yang kelihatannya sedang menilai hasil muridnya.

Sesekali prilly merasa bosan karna bel pun belum berbunyi terlebih lagi ia tidak bisa memainkan ponselnya,dan akhirnya bel pun berbunyi prilly melihat semua murid berhamburan masuk kedalam kelas lalu prilly dikagetkan dengan suara pak budi yang memanggilnya untuk ikut keluar ruangannya untuk menuju ruangan kelasnya.

***
Dilain sisi ada satu kelas yang sangat ramai karna guru yang akan mengajar mereka pun belum juga masuk,dan ada 3 orang murid lelaki yang masuk yang tak lain adalah Ali,Kevin,dan Kirun lalu mereka pun duduk sesuai tempat duduk mereka yang sudah ada pasangannya kecuali Ali karna bangku sebelahnya memang kosong tidak ada yang menempati beda dengan kevin dia duduk bersebelahan dengan mila begitu pun kirun ia duduk bersebelahan dengan gritte.Saat itu ada murid lelaki yang masuk sambil berteriak bahwa ada guru yang masuk lalu keadaan kelas yang semula ramai seperti pasar kini sepi seperti kuburan,lalu guru pun masuk sambil memberi salam pada muridnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Spesial DihidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang