2 ; Vertrauen Sie mir

5K 664 122
                                    

Jungkook langsung melumat bibir kissable milik Taehyung dengan ganas. Tak sabar mencicipi bibir itu, melumat serta mengisapnya secara bergantian meski ia tidak merasa perlawanan maupun reaksi apa-apa dari yang lebih muda. Kedua tangannya mengusap lembut perut rata dengan abs samar serta dada bidang Taehyung. Memberikan rangsangan-rangsangan agar sesuatu di bawah bokongnya berdiri tegak, mengeras, dan mengeluarkan sesuatu yang menarik.

Satu menit berlalu bahkan kini lidah Jungkook sudah berada di dalam mulut hangat Taehyung, namun ia tidak merasakan pergerakan apapun dari yang lebih muda. Lantas ia mulai merasa kesal karena seolah tengah berciuman dengan patung. Jungkook sengaja mengigit bibir bawah Taehyung dengan keras sampai berdarah membuat pemuda itu meringis sebentar karena gigitannya yang tiba-tiba.

"Yak! Kenapa kau tidak membalas ciumanku eoh?" tanya Jungkook garang pada Taehyung meski dengan napasnya yang memburu serta wajahnya yang memerah.

Napas Taehyung juga tak jauh dengannya, hanya saja raut wajah pemuda itu tampak lebih tenang darinya.

"A-aku tidak tahu harus apa hyung," tukas Taehyung dengan sedikit pelan.

"God! Are you serious? Kau sudah sembilan belas tahun Tae, kau-." Jungkook terkejut mendengarnya, ia tak habis pikir dengan pengakuan pemuda itu.

"Don't say, this is you first kiss?"

"Uh, iya."

Jungkook mengusak rambutnya sedikit kesal, kedua matanya tidak percaya menatap pemuda yang memangkunya saat ini. Terlalu polos dan suci, yep, padahal setahunya Namjoon itu terlalu mesum tapi sayangnya sifatnya itu tidak ditularkan pada anaknya.

"H-hyung, kau marah?" tanya Taehyung saat mendapat Jungkook yang terdiam dengan eskpresi cukup aneh.

"Ah kalau begitu, kau cukup membalas ciumanku dengan melakukan apa yang aku lakukan padamu. Paham?" jelas Jungkook, ia mengalungkan kedua tangannya pada leher Taehyung.

Dan detik berikutnya mereka kembali berciuman. Kali ini Jungkook membiarkan Taehyung memegang kendali, karena memang begitu seharusnya, meski ia harus menjerit dalam hati karena merasa gemas dan tak sabaran saat Taehyung menciumnya dengan kaku. Terkadang terlalu terburu-buru dan tak menentu, membuat napas keduanya menjadi cepat habis dan kelelahan.

"Astaga kau kaku sekali Tae," komen Jungkook begitu ciuman mereka terlepas.

Tapi tak apa, Jungkook bisa memaklumi itu. Berikutnya ia pun memilih meraih sebuah tonjolan yang baru setengah itu, meremasnya dengan pelan dan sesekali mengurutnya dari luar celana pajamas yang Taehyung kenakan. Membuat pemuda bersurai oranye itu mendesah lirih dan sesekali menggeram rendah, suara barinote Taehyung memang benar-benar seksi di telinganya.

"Taehyungie, bagaimana kalau penismu berada di mulutku hm?" tanya Jungkook yang hanya mendapati ekspresi kenikmatan dan sedikit kesakitan dari yang lebih muda.

"A-ah terserah kau saja ngh hyung," balas Taehyung sesekali memejamkan matanya saat remasan pada miliknya semakin keras.

Jungkook terkikik melihatnya, lantas ia pun turun dari pangkuan yang lebih muda. Dengan semengat berjongkok tepat di hadapan selangkangan Taehyung yang sudah tampak sedikit basah di tengahnya. Ia pun dengan semangat 45 menarik celana pajamas serta celana dalamnya, membiarkan batang yang panjang dan besar serta berurat itu menyapa wajahnya dengan cairan precum di ujungnya.

"Holly shit! Milikmu mengapa sama seperti orang Eropa huh? Kau keturunan luar negeri, kah?" tanya Jungkook memuji.

"Uh tidak hyung. Aku asli Asia," jawab Taehyung dengan wajah yang sedikit memerah serta tubuh yang berkeringat.

Glauben✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang