April, 2030

13 0 0
                                    

1 April

                  Aku tekad untuk memasuki rumah aku pada hari ini. Aku tidak boleh menangguh beberapa hari lagi kerana makanan di rumah Alisa sudah habis. Aku pergi ke dapur untuk mengambil pisau dan Alisa sedang melihat di luar rumah melalui lubang pintu.

                 "Kayos, aku tak nampak dia orang pun."

                 "Tunggu kejap. Biar aku tengok pula."

                  Aku melihat di lubang pintu dan infector yang sepatutnya berada di luar rumah Alisa sudah tiada. Aku memandang Alisa dan Alisa angguk menandakan dia sudah bersedia lalu aku membuka pintu perlahan - lahan dan menjenguk kepala ke luar. Aku menoleh ke kanan dan kiri lalu menutup pintu semula.

               "Alisa, dia orang ada lagi."

               "Apa!? Ada lagi? Apa dia orang memang tak mati ke?."

               "Dia orang memang dah lama mati. Cuma yang kawal pergerakan itu kan parasite yang kerajaan beritahu."

               "Habis tu macam mana ni ?" Soal Alisa dengan muka yang gelisah.

                "Dia orang tak pandang ke arah sini. Dia orang pandang ke arah tangga kecemasan belah sana. Aku ada idea." Aku memberitahu idea kepada Alisa. Aku memberitahu bahwa infector ini tidak boleh melihat cuma boleh mendengar. Aku menyuruh Alisa untuk membuat pergerakan dengan perlahan supaya tidak menghasilkan bunyi. Alisa memahami dan setuju dengan idea aku.

                Jarak rumah Alisa ke rumah aku adalah lebih kurang 20 meter. Aku bersiap sedia dengan pisau di tanganku, aku membuka pintu dan keluar perlahan-lahan. Tanpa disedari oleh infector, akhirnya aku sampai di depan pintu rumah aku.

               Aku memberi isyarat tangan kepada Alisa untuk datang ke arahku. Aku mengambil kunci dari saku dan perlahan - lahan memasuki kunci ke lubang pintu. Belum sempat aku nak masukkan kunci Alisa menepuk bahu aku.

              Aku melihat muka Alisa pucat. Aku menyoal tapi Alisa tidak menjawab. Pandangan Alisa memandang ke arah infector. Aku menoleh pandanganku ke arah infector . Aku terkejut dan tak mampu bergerak. Salah satu dari infector tersebut memandang ke arah sini.

            "Kkcceenggg!!"

              Bunyi kunci jatuh bergema di ruang itu. Aku memandang Alisa dan muka Alisa berubah. Dua infector tadi datang dengan pantas ke arah aku. Aku menyuruh Alisa berlari ke arah rumahnya tetapi Alisa tidak bergerak. Alisa seolah - olah kaku melihat infector yang semakin hampir.

         "Aaaaaahhhhhh!!"

           Alisa menjerit ketakutan. Belum sempat Aku menolak Alisa, infector tersebut menerkam Alisa dan salah satu darinya menghempap Alisa. Infector tersebut ingin menggigit leher Alisa, tetapi Alisa dapat menahan kepala infector itu.

           Tanpa berlengah aku terus menuju ke arah infector yang berdekatan lalu menikam dengan sangat kuat di kepala infector itu dengan pisau. Infector itu masih bergerak. Tikaman aku tak cukup kuat.

            Aku menggunakan sedaya upaya tenaga menikam dengan lebih kuat. Darah memercik dan mengalir di bahagia kepala. Infector tersebut tidak bergerak.

           Aku menarik pisau itu semula, mengangkat tangan aku lebih tinggi lalu menikam di kepala infector yang sedang menghempap Alisa. Darah bersemburan terkena baju aku dan muka Alisa. Infector itu tidak bergerak di atas Alisa begitu juga dengan Alisa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Diary Of Kayos WarrenWhere stories live. Discover now