4

3 1 0
                                    

At Jerman.

Tak terasa 6 bulan sudah aku tinggal di jerman, ku lalui hariku sperti biasa menyibukan diriku dengan setumpuk pekerjaan dengan harapan aku bisa melupakannya. Sesekali aku teringat akan sahabatku dan dia menenang masa masa indah kami bersama hingga akhirnya dering ponsel ku berbunyi memecah lamunanku.
" haloo,, ta deg suara itu suara yang tak pernah bisa aku lupakan. " kak revan, ta alya kecelakaan, sungguh aku seperti tidak bepijak ketika aku tahu sahabatku mengalami kecelakaan. Detik itu juga aku memesan tiket untuk kembali ke indonesia.
Setibanya di indonesia aku langsung pergi kerumah sakit tempat alya dirawat, kulihat dri jauh bagaimana kak revan terlihat kacau.
" kak, sapaku. Kak revan mendongkan wajahnya dia menatapku dalam hingga akhirnya dia memelukku erat. " ada apa sebenarnya kak, apa yang terjadi. Ini semua salahku ta, harusnya aku mengantarkan dia pulang mungkin kecelakaan ini tak kan pernah terjadi, alya takan meregang nyawa dan aku tak akan kehilangan anakku ta.
Entah apa yang harus kulakukan aku pun tak mampu berucap apa apa.
Pintu ruang operasi pun terbuka dan tampak lah dokter" pak revan operasi pengangkatan rahim ibu alya berhasil, pasien akan segera kami pindahkan ke ruang rawat. Aku pun terkejut dengan perkataan dokter tadi apa maksudnya dengan operasi pengangkatan rahim, " apa maksud perkataan dokter tadi kak, ada apa sebenarnya. " alya mengalami perdarahan hebat ta, hingga akhirnya dokter menyarankan agar rahim alya di angkat agar perdaraahannya bisa berhenti. Deg rasanya aku tak sanggup mendengar berita ini, rahim bagi setiap wanita adalah harta paling berharga. " aku bersyukur alya baik baik saja tapi bagaimana aku sanggup mengatakan padanya jika kami tak bisa mempunyai anak selamanya. Bagaimana aku sanggup melihat kepedihan dimatanya ta. " kak apapun yang terjadi alya berhak tau keadaannya.aku percaya dia akan mampu melawati semua ini.
Trimakasih ta aku harap kamu selalu ada disamping kami untuk membantu menguatkan alya ta.
" kak sebaiknya ka revan istirahat aja, biar aku yang menjaga alya. Tidak ta aku tak bisa memejamkan mataku sebelum alya sadar.
Tak lama akhirnya alya mulai sadarkan diri " sayang kamu udah sadar, ucap kak revan. Rei apa yang terjadi, dimana aku.
Aku dan kak revan pun tak bisa berucap apa apa." Kamu mengalami kecelakaan al." Apa? Lalu bagaimana anakku, anak kita rei dia baik vaik saja bukan. Kak revan hanya terdiam.
" al kamu harus sabar tuhan lebih sayang oada anakmu sehingga dia memanggilnya begitu cepat.
" apa? Gak mungkin rei anak kita baik baik aja kan? Ahh..ada apa kenapa perutku sakit.
" kamu mebgalami perdarahan al, hingga dokter memutuskan untuk mengangkat rahim kamu, ucap kak revan.
Aku bisa meluhat raut terkejut alya ketika kak revan mengatakan kenyataannya.
" gak mungkin katakan semua ini bohong ta, iya kan rei kamu bohong kan? Revan memeluk alya dengan erat.
Akupun meninggalkan mereka memberikan ruang untuk saling menguatkan.

PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang